Agenda Penting : Fasiltator Anak


Saat-saat sibuk seperti ini saya harus semakin ingat tugas pertama dan utama saya, yakni menjadi fasilitator bagi tumbuh kembang anak-anak saya. Dengan banyak kegiatan, fokus menjadi fasilitator ini terkadang teralihkan. Seperti hasil dari puasa bke-1 dan ke-2, saya menarik benang merah untuk puasa ke-3 yang akan saya lakukan selama 1 minggu kedepan. Puasa ke-1 saya berpuasa mengatur emosi, puasa ke-2 saya berusaha produktif dengan membuat agenda yang baik. Pada puasa ke-3 saya akan melakukan puasa Menjadi Fasilitator Anak yang mempuni.

Saya melihat postingan beberapa orang tua yang kewalahan membimbing anak-anaknya. Ada yang bilang sudah naik darah, naik sasak, bertaring dan lain sebagainya. Kok jadi serem dan seperti di film acntik-cantik serigala saya fikir. 

Saya pribadi sudah memalui semua perasaan itu, anak-anak sudah mulai besar dan menemukan pula belajar juga. Lebih enak menerapkan kesepakatan dari awal memang, anak-anak jadi terlatih dengan gaya belajar dan gaya beradaptasi yang saya terapkan di rumah.

Namun, saya juga terkadang tidak sabaran dan volume suara maulai meninggi. Kalau sudah seperti itu mendingan saya rehat dulu. Saya akan meracau jika capek, stres dan sebagainya. Karena itu juga tuntunan agama mengajarkan kepada saya jika marah (emosi tidak terkendali), berpindahlah, perbanyak istigfar, ambil wudhu. Jangan mengikuti kata hatri yang tidak stabil.

Maka PR saya di puasa ke-3 ini bagaimana menjadi fasilitator anak, saya akan menetapkan standart yang akan saya capai, apa yang akan saya lakukan sebagai fasilitator anak, meminta atau mencari respon dari suami dan anak-anak.

Saya bersemangat, menaikkan fokus aktivitas saya dengan mengendalikan emosi, tetap produktif dengan perencanaan yang jelas, dan siap untuk tetap fokus menjadi fasilitator anak.

#catatan16
#kelaskepompong
#bundacekatan
#ibuprofesional

Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping