Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Apresiasi dan Testimoni Diri

Gambar
P ekan istimewa di kelas Bunda Cekatan, kami diminta menceritakan kesuksesan yang kami alami. Bagi saya tugas ini adalah kesempatan merubah sudut pandang untuk mengurangi kecemasan akan rasa tidak mampu saya melepaskan ketergantungan mendokumentasikan, mengolah data yang saya miliki. Selama ini suami saya yang bisa saya mintakan pertolongan, namun beliau sudah sibuk, saya harus mandiri. Seperti yang saya tuliskan dalam postingan terdahulu saya ingin mewariskan data dan dokumentasi yang baik bagi anak-anak saya. Verba volant, Scripta manent. Kata akan terbang, tulisan akan menetap. Ada hari dimana saya cemas dan merasa tidak bisa mencapai hasil yang maksimal. Namun, saya teringat pesan Bunda Septi untuk fokus pada nalar bukan rasa. Saya tidak akan gagal sampai kegagalan itu benar-benar akan menghampiri saya . Database : The Information You Lose When Your Memory Crashes - Dave Barry You Searching The World for Treasure, but The Real Treasure is Yourself

Optimalisasi Pengelolaan Data untuk Diri Sendiri dan Keluarga

Gambar
Tugas Bunda Cekatan pekan ini dalam membuat False Celebration terhadap proses mentorship yang dilakukan. Kali ini saya akan membuat False Celebration sebagai mentee . Saya mencoba melakukan feedback terhadap proses mentorship yang saya lakukan. Pilihan aktivitas yang saya lakukan adalah belajar mengelola data. Selama ini saya mempelajari konsep-konsep yang dapat saya gunakan untuk meng-observasi minat dan bakat anak saya, kegemaran anak saya, berbagai aktivitas yang mereka lakukan serta prestasi apa saja yang telah mereka capai. Selama ini saya mengalami kesulitan mendata secara digital, semua aktivitas itu belum bisa saya kelola dan manfaatkan untuk pengembangan saya dan keluarga. Karena alasan tersebut maka saya mengambil keputusan untuk mendalami teknik pengelolaan data sebagai pengembangan penyusunan portofolio anak-anak. Saya memiliki mentor yang cukup sibuk, beliau sedang menyelesaikan pendidikannya. Saya memberi ruang untuk tidak membebani dengan hal remeh-teme

Manajemen Organisasi : False Celebration

Gambar
Pogram Mentorship Bunda Cekatan Ibu Profesional pada pekan ini menugaskan kami untuk melakukan False Celebration . Apa sih False Celebration itu?. Saya pribadi belum menemukan referensi yang lebih jelas mengenai hal ini. Beberapa referensi yang saya dapatkan hanya pengulangan postingan wawancara beberapa media pada Bunda Septi Peni Wulandani tentang bagaimana beliau mendidik anak-anaknya di rumah. Bahkan saat membuka blog duniaummi-duniaku.blogspot.com  ada materi bunda cekatan yang ternyata juga kurang lebih membahas kebiasaan keluarga bunda Septi dalam melakukan False Celebration . Dari pemaparan beliau dalam wawancara atau pun artikel tersebut, saya mengetahui bahwa Bunda bersama keluarga rutin melakukan False Celebration untuk melihat perubahan cara, strategi yang dilakukan oleh keluarga beliau setelah melakukan sebuah kesalahan.  " It's ok to make mistake, as long as I learn from it ". Dalam hal ini saya melihat bagaimana tahapan apresiasi yang biasa dilak

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Gambar
S alah satu hal yang kami rindukan saat Pandemi Covid-19 terjadi adalah bisa berlibur bersama keluarga ke tempat yang asri. Keindahan alam adalah penghibur jiwa dan raga setelah berbulan-bulan melakukan aktivitas #dirumahsaja. Saat memasuki Normal Baru, memilih tempat yang cukup terjaga kebersihan dan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 menjadi syarat yang kami perhatikan dalam mencari tempat untuk berlibur. Beberapa hari lalu, suami saya men- tag  saya lewat salah satu sosial media saya, sebuah lokasi wisata yang belum membuka tempat wisatanya secara resmi. Nama lokasi wisata tersebut adalah Juma Lau . Informasi yang kami peroleh saat itu, tempat ini baru melakukan uji coba dan membuka secara bertahap Juma Lau untuk pengunjung, dan jumlah pengunjungnya juga dibatasi. Setelah menghubungi kontak personal yang terdapat di media sosial Juma Lau untuk melakukan reservasi, kami menetapkan hari Sabtu tanggal 20 Juni 2020, sebagai tanggal kunjungan kami ke Juma Lau . Tempat w

Jurnal Minngu ke 4. Check-In : Proses - Pemberdayaan - Tindak Lanjut

Gambar
J urnal minggu ke 4 ini menjadikan semangat menjalani proses mentorship menjadi kembali meningkat. Setelah jeda yang sangat berarti untuk fokus ibadah Ramadhan dan Idul Fitri, pekan ini kami diminta kembali fokus pada mentorship yang sedang dijalani di kelas kupu-kupu Bunda Cekatan. Saya sebagai Mentee. Hari ini saya disapa kembali oleh mentor saya mba Vivi. Beliau bertanya progres yang saya capai. Saat ini pencapaian saya baru sebatas mengumpulkan harta karun saya yang sangat banyak dan terserak dibeberapa tempat. Manajemen file, dokumentasi menjadi pekerjaan yang serasa tiada habisnya. Namun, saya tahu, jika saya tidak menyelesaikan dan menunda membereskannya, maka saya akan tetap dengan masalah yang sama. Mba Vivi mengingatkan saya untuk sembari merapikan file, saya membuat konsep untuk file-file saya, merancang kebutuhan saya, menggunakan aplikasi dan media online yang bisa membantu kerja saya.  Sayangnya itu lah yang saya lakukan, saya merancang konsep yang ingi

Materi Mentorship Bunda Cekatan : Check In

Gambar
Pada pekan ke 4 ini materi yang kami dapatkan adalah tentang Check-in . Materi ini antara lain berguna untuk melakukan cek dan ricek hubungan antara mentee dengan mentor. Panduan yang diberikan oleh Bunda Septi Peni Wulandani, Founder Ibu Profesional antara lain :  Pekan ini adalah momentum untuk melakukan penilaian hubungan antara mentee dan mentor secara lebih jujur.  Sebagai mentee saya harus mengupdate sudah sampai dimana perkembangan saya dan apayang sudah saya lakukan terhadap tugas pekan sebelumnya dimina kami diminta untuk membuka kembali mind map, mengecek kesesuai program mentorship ini dengan hal yang ingin kami kembangkan. Begitu pula sebagai mentor, saya harus mengupdate informasi dari para mentee apakah yang mereka butuhkan bisa kami capai secara bersama dimana proses tersebut saya dampingi sebagai mentornya. Tim Bunda Cekatan memberikan petunjuk yang bisa kami gunakan dalam proses Check-in , yakni melakukan eksplorasi dari apa yang telah difaha

Let's Read, Menumbuhkan minat baca dengan menyenangkan.

Gambar
P ada suatu sore, saat saya dan anak-anak sedang berdiskusi tentang sebuah tayangan berbahasa Minang, Hilmi anak saya bertanya, "Umi, bisa berbahasa Minang?". "Bisa, saketek-saketek (bisa, sedikit-sedikit)", jawab saya tersenyum. Saya memang lahir dari keluarga minang, ayah dan ibu saya bersuku minang. Namun, kedua orang tua saya tersebut sudah lahir dan besar di Medan - Sumatera Utara. Saya memang mengenal bahasa Minang dari kedua orang tua saya yang masih mengadopsi beberapa kalimat atau pun istilah yang biasanya digunakan oleh suku minang dalam percakapan sehari-hari. Setelah dewasa saya mengetahui bahwa bahasa Minang yang kami adopsi ternyata bahasa Minang "pasaran". Sama halnya dengan bahasa Jawa, bahasa Minang juga memiliki bahasa Minang halus yang digunakan untuk memyampaikan kata atau kalimat secara lebih hormat kepada seseorang, dan saya tidak mengerti bahasa Minang halus tersebut. Lalu bagaimana mempelajari dan mengajari bahasa Minang