Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Berbagi itu seru

Gambar
#day5 #myfamilyproject #kelasbunsayiip Berbagi itu seru.. Jika barang mu tak lagi kau gunakan mungkin orang lain masih membutuhkannya.. Jika uang mu semakin bertambah berbagi pada yang lain bukanlah masalah.. Jika tenaga mu ada, berbuatlah untuk sesama..

SELAMAT, Bang Ghaza dan Dek Hilmi

#day4 #myfamilyproject #meningkatkankecerdasananak #kelasbunsayiip Apresiasi atas kerja tim Galaksi 😙😍 Setelah my family project, saya akan mendeskripsikan apa yang uang y 📌 KOMPONEN PROJEK KERJA TIM GALAKSI a. Sasaran SMART : Melatih leadership anak-anak lewat my family project dalam kegiatan TOUR CENDEKIA MEDAN. b. Sarana Alat dan bahan yang diperlukan kami tabulasi c. Sumber Daya Manusia Penanggungjawab umi dan abi Leader : Ghaza Co-leader : Hilmi Member : umi dan abi Pelaksanan d. Waktu Jadwal Pelaksanaan : Sabtu/25 Maret 2017 Durasi 14.00 s.d 17.00 WIB dilaksanakan di rumah dr.Ivana e. Nama Projek "Membuat miniatur kota GALAKSI" 😊 📌 PEMANTAUAN PROJEK KELUARGA *APRESIASI terhadap keberhasilan Ghaza dan Hilmi* Alhamdulillah kami telah menyelesaikan kegiatan TOUR CENDEKIA udah menjalankan projek keluarga maka segera buat forum apresiasi keluarga diantara jeda projek tersebut, apabila projek memiliki durasi lebih dari 1 minggu – 1 b

Tour Cendikia

Gambar
#day3 #myfamilyproject #kelasbunsayiip Tour Cendikia : Belajar Memimpin dan Dipimpin. Pada tantangan kali ini kami memilih project yang akan kami buat pada kegiatan playdate bersama teman sebaya. Playdate kali ini adalah sesama anak alumni Smuntig Medan. Rencana kegiatan playdate adalah membuat Meniatur Kota. Kami mempersiapkan apa yang kami butuhkan untuk kegiatan tersebut, mempersiapkannya 3 hari juga loh..😀 Banyak ide yang muncul, dari membuat kota dinosaurus, kota galaksi yang ada peluncur roketnya, kota yang hijau dsb. Ide-ide ini tidak akan menjadi pilihan kalau kami tidak menyepakati apa-apa. Lalu saya memotivasi anak-anak, apa saja yang diperlukan kalau bekerja secara tim, perlu tidak menyepakati siapa yang memimpin, wakilnya dan anggotanya..alhamdulillah anak-anak mulai memahami perbedaan bekerja sendiri dengan bekerja secara bersama-sama. Setelah berdiskusi kami memutuskan Ghaza (10th) sebagai Leader, Hilmi (6th) sebagai co-leader dan Umi Abi sebagai member.

Hambatan

#day2 #tantangan3 #meningkatkankecerdasananak #kelasbunsayiip Hambatan Setelah mempersiapkan semua hal untuk berbagu hari ini Jum'at/24 Maret 2017, ternyata Abi harus pergi operasi, saya memang telah mengantisipasi hal ini dengan tidak menyebutkan kapan akan berkunjuang kepada fihak sekolah, saya bilang ntar deh jadi suprise aja, namun sesungguhnya memang untuk mengantisipasi hal ini. Mengapa tidak saya yang mengambil alih?, karena Abi memang harus menyampaikan sesuatu kepada sekolah mewakili kami..sudah ada jobdea beliau untuk project ini, dan membawa barang turun ke lokasi dengan medan yang agak jauh sendirian tidak bisa saya lakukan seorang diri dengan kondisi fisik yang baru tidur hanya 2-3 jam. Begitulah hambatan..dan project kami harus kami tunda sampai dengan hari rabu..insyaallah..dengan kemungkin-kemungkinan hambatan yang sudah diantisipasi sejak dini..semoga terlaksana..😊 TETAP SEMANGAT 😎

Meningkatkan Kecerdasan Anak - Fam's Project

Gambar
#Tantangan3 #Famproject #kelasbunsayiip Bismillah..😊 Memulai tantangan ini dengan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Senang sekali memasuki tantangan ke-3 di kelas bunda sayang IIP. Membuat project bersama keluarga akan selalu mengasyikkan, karena dalam pelaksanaan nanti kami mengharapkan bonding yang lebih erat antara satu sama lain. Memunculkan potensi dan minat bakat pada anak-anak kami pun menjadi salah satu agenda yang akan saya jadikan catatan khusus. Memulai fam project kali ini bermula dari kegiatan berberes rumah yang kami lakukan. Jika barang mulai menumpuk pertanda ada barang yang sudah tidak layak pakai atau pun sudah selesai masa pakainya bagi kami. Fam project kami kali ini berjudul "APA YANG TIDAK KAU GUNAKAN MUNGKIN AKAN ORANG LAIN BUTUHKAN". Kali ini yang memimpin adalah umi ďan abi. Sementara anak-anak hanya sebagai member saja. Anak-anak akan melihat cara mengelola fam project sederhana. Tahap ini penting agar di family project berikutnya an

Tantangan Meningkatkan Kecerdasan Anak #3

Gambar
GAME LEVEL 3 TANTANGAN 10 HARI ❤ *PROJEK KELUARGA* ❤ Salah satu aktivitas yang bisa kita jalankan di keluarga sebagai sarana belajar seluruh anggota keluarga dalam meningkatkan komunikasi keluarga, melatih kemandirian dan menstimulus kecerdasan adalah projek keluarga. 📌 APA ITU PROJEK KELUARGA *Projek keluarga* adalah aktivitas yang secara sadar dibicarakan bersama, dikerjakan bersama   oleh seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama pula. 📌 CIRI-CIRI PROJEK KELUARGA a.    Fokus pada proses, bukan pada hasil b.    Sederhana c.    Menyenangkan d.    Mudah – Menantang e.    Memiliki durasi pendek 📌 KOMPONEN PROJEK KELUARGA a.    Sasaran SMART : Specific, Measurable, Achiveable, Reliable, Tangible Maksimum 3 sasaran. b.    Sarana Alat dan Bahan yang diperlukan. Dana yang diperlukan ( apabila ada) c.    Sumber Daya Manusia Penanggungjawab Pelaksanan d.    Waktu Jadwal Pelaksanaan Durasi e.  

Meningkatkan Kecerdasan Anak

*Institut Ibu Profesional* *Materi Bunda Sayang sesi #3* ❤ PENTINGNYA MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK DEMI KEBAHAGIAAN HIDUP ❤ Dalam kehidupan ini ada dua kata yang selalu diinginkan manusia dalam hidup yaitu *SUKSES* dan *BAHAGIA* ☘ Makna SUKSES Menurut D. Paul Reily dalam bukunya _Success is Simple_ mendefinisikan sukses sebagai pencapaian yang berangsur-angsur meningkat terhadap suatu tujuan dan cita-cita yang berharga Sedangkan menurut lela swell dalam bukunya _Success_mengemukakan pendapatnya bahwa *sukses adalah*  _peristiwa atau pengalaman yang kita akan mengingatnya sebagai pemuasan diri_ ☘ Makna BAHAGIA Menurut Prof. Martin Selligman dalam bukunya _Authentic Happiness_ mendefinisikan kebahagiaan hidup dalam tiga kategori : *A. Hidup yang penuh kesenangan* (Pleasant Life ) Hidup yg penuh kesenangan, ialah kondisi kehidupan dimana pencarian kesenangan hidup, kepuasan nafsu, keinginan dan berbagai bentuk kesenangan lain nya, menjadi tujuan hidup manusia  Kebahag

Melatih diri untuk sabar dan tawakkal..

Gambar
#aliranrasaataslatihankemandirian #kelasbunsayiip Latihan kemandirian sejatinya bukan saja latihan kemandirian untuk anak, tetapi latihan bagi setiap orang tua. Saya dan suami awalnya hanya menargetkan latihan kemandirian terhadap diri masing-masing, terkhusus kami - saya dan suami- latihan kemandirian keluarga yang kami targetkan adalah lebih sabar dan menerapkan komunikasi yang produktif bagi suami, sementara saya meningkatkan kemampuan dan percaya diri terhadap kemampuan disain grafis dan presentasi. Namun, pada saat menjalani latihan kemandirian ternyata yang kami rasakan ada hal yang harusnya menjadi target awal kami, dan target tersebut harus terukur dan terarah kami lakukan, yakni : melatih SABAR dan TAWAKKAL dalam mendampingi anak-anak. Walau pun mungkin bentuknya adalah ceklis apakah kami sudah menerapkan sabar dan tawakkal dalam setiap latihan kemandirian. Apa itu SABAR?. Sabar yang kami defenisikan adalah semua bentuk kesungguhan beraktivitas dengan konsistensi ya

Latihan Kemandirian : STOP MENGANTARKAN BARANG YANG TERTINGGAL

Saya menyengaja menyinggung hal ini, STOP MENGANTARKAN BARANG ANAK YANG TERTINGGAL DI RUMAH. Latihan kemandirian yang kami buat di rumah mengharuskan kami mebgurus barang keperluan masing-masing. Kami melatih diri untuk mempersiapkan barang keperluan 1 hari sebelum kegiatan dilakukan, apakah keperluan untuk sekolah, pekerjaan rumah, barang yang akan digunakan untuk keperluan kegiatan yang kami ikuti, jalan-jalan dsb. Semua hal itu dilakukan agar pada saat kegiatan berlangsung tidak ada alasan barang tertinggal dan kegiatan menjadi terganggu karenanya. Anak-anak juga dilatih mempersiapkan kebutuhan dan keperluan mereka. Ada tahapan hal yang biasanya kami lakukan untuk mempersiapkan barang-barang tersebut : 1. Membuat rencana kegiatan lengkap dengan daftar barang yang mau dibawa 2. Memeriksa ketersediaan barang yang akan dibawa di rumah h-1 sebelum kegiatan (bahkan kalau kegiatan berlangsung lama seperti jalan-jalan, kegiatan kumpul keluarga besar, persiapan ujian, bagian 2 ini bis

Evaluasi Latihan Kemandirian 2

Gambar
#day10 #latihankemandirian #kelasbunsayiip Membiasakan yang benar. Kalau pepatah dahulu menyebutkan "ala bisa karena biasa", semua hal yang dilatihkan pada akhirnya bisa dilakukan. Maka menjadi tugas keluarga kami adalah "membiasakan hal yang benar". Evaluasi terhadap latihan kemandirian kami, terkhusus anak-anak adalah : 1. Berkaitan dengan ibadah, anak- anak semakin sadar kewajiban sholat, azan berkumandang insyaallah mereka selalu bergegas ke masjid. Perlahan kami sampaikan esensi ibadah sholat sesuai dengan tuntunan agama. Saat ini terkadang Hilmi masih susah khusuk sholat masih tergoda dengan ajakan teman, terkadang masih mau bercanfa disaat sholat, tetapi memang kami baru mengapresiasi kemauannya segera ke masjid, dan hasilnya keren 😊 2. Manajemen waktu belum maksimal dilakukan anak-anak terkait urusan berberes rumah, khususnya ruang tidur mereka, terkadang masih harus diingatkan lagi dan lagi..tapi tidak apa anak..kita terua latihan dan memper

Evaluasi Latihan Kemandirian 2

Gambar
#day9 #latihankemandirian #kelasbunsayiip Kami yang tidak konsisten. Kadang saya dan suami yang tidak sanggup mendampingi anak-anak dalam latihan kemandirian mereka. Minggu ini, suami saya sangat disibukkan dengan jadwal operasi dan kegiatan rumah sakit lainnya. Saya yang mulai menjemput anak sendiri lalu setelah itu masih harus mendampingi anak-anak belajar ternyata belum mampu menyesuaikan waktu istirahat. Keletihan fisik membuat emosi yang kada ng tidak stabil dan mengambil jalan pintas untuk mengabaikan proses latihan yang seharusnya dijalani anak-anak. Ya, saya letih dan mulai sakit. Ya, aktivitas saya belum saya sesuaikan dengan tambahan aktivitas menjemput buah hati. Ya, suami saya sibuk dan lelah sehingga tidak bisa membantu saya seperti sebelumnya ketika beliau masih ada waktu untuk saya dan anak-anak. Tetapi, seharusnya saya tegas membuat prioritas. Tetapi, seharusnya saya cepat menyesuaikan diri. Tetapi, latihan kemandirian saya harus diakselerasi sehi

Evaluasi Latihan Kemandirian2

Gambar
#day8 #latihankemandirian #kelasbunsayiip Melatih Kereativitas Mengembangkan Gaya Belajar, Membuat mainan dan Keperluan Senidiri. Minggu pertama di bulan Maret 2017 ini, anak-anak akan melaksanakan ujian Mid Semester, untuk mempersiapkan mereka, kami mendampingi proses belajar mereka yang sesuai dengan gaya belajar yang kami amati. Ghaza adalah anak yang senang menggambar dan merancang bangun sesuatu. Dari kesehariannya, kami melihat bahwa Ghaza memiliki gaya belajar yang VISUAL SPASIAL. Dengan pendekatan gaya belajar ini yang kami ajarkan kepada Ghaza adalah membuat materi pelajaran dalam bentuk MIND MAPPING. Ghaza akan lebih cepat dan ingat serta faham pelajaran yang jika dia membuat gambarnya, alur cerita yang menggambarkan pelajaran yang dihadapinya. Sejauh evaluasi kami orang tuanya, Ghaza sudah mulai faham membuat mind mapping yang dia butuhkan untuk mempelajari sesuatu. Berdasarkan pengamatan kami, Hilmi adalah anak Kinestetik. Dia akan enjoy belajar sambil menuliska

Latihan Kemandirian Keluarga 2

Gambar
#day7 #latihankemandirian #kelasbunsayiip Setelah menjalani latihan kemandirian keluarga 1, dan kami rasakan cukup baik pelaksanaannya, kami memutuskan membuat latihan kemandirian keluarga 2. Saya masih percaya bahwa pendidikan yang diperoleh oleh anak-anak saya masih sejalan- dengan apa yang agama perintahkan dan budaya yang ada di sekitar saya. Hanya lagi, apakah memang saya dan suami tentunya, menyempatkan diri untuk menyambungkannya dan membuatnya menjadi ala "keluarga kami". Kali ini saya juga membaca ulang latihan kemandirian berdasarkan usia yang terdapat di buku Bunda Sayang IIP hal 42-47. Point utama yang saya rasakan sejalan dengan rencana yang kami terapkan di rumah adalah kemampuan mandiri anak-anak disamping proses belajar yang mereka dapat di sekolah. Sesuai dengan isi buku tersebut, saya fikir penting membuat perencanaan yang mengakomodir berjalannya proses memahami materi disekoah yang juga bisa dilihat dari pekerjaan sehari-hari. Ndak gampang memang

Evaluasi Latihan Kemandirian

Gambar
#day6 #latihankemandirian #kelasbunsayiip Ketika penurunan standart menghasilkan kejutan. Masih melakukan evaluasi terhadap latihan kemandirian kami sebagai individu dan sebagai anggota keluarga. Sejauh pengamatan, suasana latihan semakin berkembang dengan baik, penuh suka cita bahkan. Saya masih teringat dengan evaluasi latihan kemandirian 4, saya menurunkan standarisasi bangun pagi terhadap anak-anak yang sebelumnya BISA BANGUN SENDIRI menjadi TIDAK TANTRUM SAAT DIBANGUNKAN untuk sholat dan persiapan ke sekolah. Sungguh diluar ekspektasi saya, anak-anak bisa bangun tanpa "rewel" jika saya sentuh atau panggil, suasana lebih gembira dan anak-anak semakin semangat melatih diri. Kami berjanji kepada Ghaza jika kebiasaan baik diteruskan maka stiker akan kami berikan sebagai apresiasi terhadap ikhtiar Ghaza melatih kemandirian. Banyak hal yang semakin bisa dieksplorasi anak-anak..silih berganti mereka memberi masukan atas latihan kemandirian yang akan kami lakukan

Evaluasi Latihan Kemandirian 4

Gambar
#day5 #latihankemandirian #kelasbunsayiip Jeda..dan maju.. Tidak ada langkah yang tidak terhenti.. Tapi henti untuk apa?.. Diam kah?, menapak mundur kah?, Tidak untuk ku..juga keluarga ku.. Jeda adalah pilihan agar semangat kembali menyala. Jeda adalah kesempatan untuk menyempurnakan. Jeda adalah tanggung jawab..mematri lagi.. Perlahan.. Tetap akan ada goresan pena dalam merencanakan.. Tetap ada langkah untuk menapaki perbuatan.. Tetap ada jeda kembali sebelum memulai kembali.. Walau kau yang membuatnya..namun, tidak mesti kau yang menikmatinya.. Jeda..hanya untuk maju..

Bacaan Ringan AQ

🍶🍫🍮Cemilan Rabu #2🍮🍫🍶 Materi 2 : Melatih Kemandirian Anak *Kemandirian Anak dan _Adversity Quotient_* Berbagai rutinitas harian anak, seringkali menantang dan menghadapkan kita pada pilihan apakah akan 'membantunya' atau 'melatihnya melakukan sendiri'. Sebut saja, misalnya: makan, memakai sepatu, mandi, membereskan mainan, dan lain-lain. Dengan alasan 'sudah terlambat', seringkali kita pada akhirnya 'membantu' menyuapi si tiga tahun. Tak jarang juga, kita bantu pasangkan sepatu si dua tahun, hanya karena tak sabar melihatnya berproses memakai sepatunya. Lalu bagaimana dengan si 10 tahun yang akan berangkat sekolah? Dengan alasan yg kurang lebih sama, kita sibuk menyiapkan seragam dan berbagai kebutuhan sekolahnya. Padahal, yang kita cita-citakan bersama tentulah mempersiapkan calon ibu yang tangguh, serta calon ayah yang penuh tanggung jawab bukan? Dan kemandirian sejak dini adalah kunci awalnya. Maka, bila anak-anak kita yang masih ber