Yuk berkomunikasi dengan baik.

‘Strategi Komunikasi Keluarga dalam Upaya Pembentukan Karakter dalam Upaya Pembentukan Karakter Remaja Islami’


FORHATI WILAYAH SUMUT DAN FORHATI TANJUNGBALAI

TANJUNGBALAI 18 MARET 2023, PENDOPO RUMAH DINAS WALIKOTA

MODERATOR: DRG. SULFIA DEWI RAMBE , M.H (Kes)


Komunikasi saat ini berubah dengan adanya perkembangan teknologi🡪 visual dan digital. 


Misal: untuk makan saja ayah akan mengirim pesan whattsap ke anaknya. Sebagian remaja berkutat dengan gadget sepanjang waktu.



MATERI I: STRATEGI KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA ISLAMI (PROF. DRA. LUSIANA ANDRIANI LUBIS, MA, PHD)



  • Comeback home melalui anak remaja yang akan menjadi calon ibu

  • Komunikasi tidak sesederhana apa yang kita bayangkan. Siapa penyampai pesan? Harus ada sumber dan harus ada pesan.

  • Siapa komunikatornya? Terjadi carut marut karena media social🡪 kita tidak tahu siapa komunikatornya?

  • Siapa komunikannya?

  • Saluran apa yang dilakukan? 

  • Era gadget🡪 klomunikatior tidak dikenal. Komunikan juga tidak terbilang.

  • Apa efeknya? Bagaimana strategi komunikasi dengan payung besar keluarga?

  • Berapa persen interaksi anak dengan orang tua dan dengan gurunya? Berapa persen interaksi dengan lingkungan?

  • Efek komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau khalayak) sebagai akibat pesan yang diterima tidak langsung atau menggunakan media massa/media online sesuai dengan pesan yang diharapkan bersama antara komunikator dan komunikan.

  • Saluran Komunikasi:

S Sumber

M Pesan

C Saluran

R Komunikan 

E Efek

  • Terjadi pergeseran nilai moral

  • Efek Komunikasi:

  • Pendekatan berkomunikasi:

Personal, Kelompok, Massa, Bermedia

Pada komunikasi massa komunikasi menjadi semakin bergeser.

  • Komunikasi bermedia menjadi komunikasi yang sering menimbulkan salah persepsi.

  • Pola komunikasi dalam keluarga: Formal dan Tidak Formal

  • Diharapkan ada pergeseran komunikasi formal di keluarga menjadi tidak formal.

  • Peran keluarga dan remaja islami; At Tahrim:6

  • Remaja adalah orang yang menginjak Aqil Baligh

  • Contoh di dalam alquran: Habil dan Qabil

  • Kan’an si remaja pemberontak

  • Kisah tauladan adalah Ismail: yang merupakan seorang remaja dengan aqidah paling mantap. Contoh tauladan yang luar biasa.


Pertanyaan:

  1. Bentuk komunikasi (salsabila)

  2. Saluran komunikasi (Zahra SMA 5)

  3. Apa yang harus dilakukan untuk ketahanan rumah tangga? (Sudah dijawab)


Ibu adalah madrasah pertama bagi anak anak.


11.20: Sambutan dari Walikota Tanjungbalai


  • Fokus pada pengembangan RSUD.

  • Stunting🡪narkoba, pengaruh ekonomi, ASI.

  • Masalah: Menikah berkali-kali.

  • Bersosial media yang tidak bijak. Tidak ada sensor.

  • Penangkalnya adalah agama.

  • Kembali kepada agama.

  • Islam🡪 Rahmatan Lil ‘Alamin


Drg Sulfia: Komunikasi yang diberikan ke anak maka seluruh panca indera anak akan berespons.


MATERI II: KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM UPAYA MENGANTISIPASI ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM ( DR. AZMIATI ZULIAH, SH, MH)


‘My life style is my future’ 

Banyak adik-adik pelajar yang salah mendapatkan informasi tentang kata-kata ini.


  • Mengapa komunikasi penting?

Dijawab oleh peserta Salsabila: (komunikasi tertutup menyebabkan anak menjadi canggung).

  • Menyikapi persoalan anak-anak.

  • Usia anak secara hukum: <18 tahun

  • Narkoba, biang utama!!

  • Dampak dari penggunaan gadget.

  • Pengawasan orangtua terhadap penggunaan gadget secara sehat.

  • Situasi yang dialami korban:

Kecenderungan menjadi prostitusi, menjauih dari keluarga, bunuh diri, membiarkan dan dendam menjadi pelaku kekerasan baru.



Sesi Tanya Jawab


  1. Bu Khalila (ibu-ibu)

Q: Menanyakan tentang LGBT:


A:

drg. Sulfida: LGBT tidak hanya terjadi pada anak perempuan, tetapi juga pada anak laki-laki. Saat ini sudah ada 24 gender. Perubahan ini terjadi lewat gadget melalui informasi yang berbasis hak azasi manusia. Terdapat perubahan definisi keluarga. Yang sangat disayangkan, dunia menerima. Dunia selebriti menghegemoni anak-anak saat ini. Saat ini kembalilah ke Quran dan Hadist karena ancaman dunia sekuler saat ini. 

Dr. Azmiati: LGBT tidak dibenarkan. Jadikanlah anak sebagai teman agar terbuka pada orangtua.


  1. Meri Dianti (SMKN 5)

Q: Apa yang akan terjadi jika peran keluarga tidak ada.

Bagaimana cara mengatasi?


A: 

Prof Lusiana:

Ibu memiliki peran besar. Komunikasi anak paling awal adalah kepada ibu. Saat ini tantangannya juga ibu menjalani peran ganda. Ibu merupakan madrasah pertama anak. Edukasi tentang sex diajarkan oleh orangtua, jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat bertanya dengan yg memiliki pengetahuan. Komunikasi verbal yang baik kepada anak harus dilakukan.


  1. Putri Liswani (SMA 1)

Q: Bagaimana cara menanggapi orangtua yang selalu membandingkan anaknya dengan anak orang lain?


A: 

Prof Lusiana: Berkomunikasi yang baik dengan anak.

Drg. Sulfida: Cara berkomunikasi adalah barometer bagi anak. Ada nilai pada anak yang harus dipahami sebab anak remaja sedang dalam proses ‘keakuan’. Di samping itu orang tua sebenarnya membandingkan hal yang baik, bukan hal yang buruk. 

Dr. Azmiati: Kasih sayang yang berlebihan dapat menyebabkan situasi tidak nyaman.



KESIMPULAN


  • Memperkuat komunikasi verbal antara anggota keluarga.

  • Perkuat literasi media.

  • Menyiapkan lingkungan yang baik bagi anak-anak kita.

  • Menyiapkan komunitas yang baik dengan memperkuat pemahaman agama.



Ketika menjadi seorang istri kalian akan menyempurnakan agama suami kalian, Ketika menjadi seorang ibu surga ada di telapak kakimu.


Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping