Melatih diri untuk sabar dan tawakkal..
#aliranrasaataslatihankemandirian
#kelasbunsayiip
Latihan kemandirian sejatinya bukan saja latihan kemandirian untuk anak, tetapi latihan bagi setiap orang tua.
Saya dan suami awalnya hanya menargetkan latihan kemandirian terhadap diri masing-masing, terkhusus kami - saya dan suami- latihan kemandirian keluarga yang kami targetkan adalah lebih sabar dan menerapkan komunikasi yang produktif bagi suami, sementara saya meningkatkan kemampuan dan percaya diri terhadap kemampuan disain grafis dan presentasi.
Namun, pada saat menjalani latihan kemandirian ternyata yang kami rasakan ada hal yang harusnya menjadi target awal kami, dan target tersebut harus terukur dan terarah kami lakukan, yakni : melatih SABAR dan TAWAKKAL dalam mendampingi anak-anak.
Walau pun mungkin bentuknya adalah ceklis apakah kami sudah menerapkan sabar dan tawakkal dalam setiap latihan kemandirian.
Apa itu SABAR?. Sabar yang kami defenisikan adalah semua bentuk kesungguhan beraktivitas dengan konsistensi yang baik. Jika belum mampu terus lah mencoba dan belajar, yakin pada kemampuan diri, dan terus konsisten membentuk karakter baik dari apa yang sedang dipelajari.
Apa itu TAWAKKAL?. Sebagai makhluk tentu semua harus dikembalikan pada ke-Ridhoan-an pemilik semesta. Melatih diri tawakkal buat kami adalah meluruskan kembali 'illah' yang mendasari aktivitas, meng-ikhlaskan setiap takdir dari setiap usaha. Hanya kepada Robb semesta alam lah kembali setiap urusan. 😊
Tahukah bunda/ayahanda semua..latihan ini yang sebenarnya kami jalani..bukan yang lain..dan itu sangaaaat tidak gampang..😑
Melihat ananda tertatih tentu ada rasa iba.
Merasakan waktu yang bergulir cepat terkadang latihan kemandirian seakan menusukkan pedang kepada buah hati.
Mendapati jiwa yang tidak kuat mengendalikan emosi terasa bahwa pelajaran ini sejatinya adalah pelajaran pertama bagi orang tua sebelum pada ananda.
Ini lah pelajaran sesungguhnya melatihkan SABAR dan TAWAKKAL kami menjadi orang tua..
Bahwa..
Tidak setiap saat kami ada disisi anak-anak kami..maka latihan kemandirian adalah salah satu tugas yang harus tuntas kami lakukan.
Namun, yakin lah anak-anak kami..do'a kami senantiasa dalam setiap hembusan nafas aktivitas yang kalian lakukan..
Allah lah sebaik-baik penilai amal perbuatan..selamat ananda kami..penilaian keberhasilan kami orang tua kalian adalah apresiasi dari keberhasilan kalian melatih kemandirian.
#kelasbunsayiip
Latihan kemandirian sejatinya bukan saja latihan kemandirian untuk anak, tetapi latihan bagi setiap orang tua.
Saya dan suami awalnya hanya menargetkan latihan kemandirian terhadap diri masing-masing, terkhusus kami - saya dan suami- latihan kemandirian keluarga yang kami targetkan adalah lebih sabar dan menerapkan komunikasi yang produktif bagi suami, sementara saya meningkatkan kemampuan dan percaya diri terhadap kemampuan disain grafis dan presentasi.
Namun, pada saat menjalani latihan kemandirian ternyata yang kami rasakan ada hal yang harusnya menjadi target awal kami, dan target tersebut harus terukur dan terarah kami lakukan, yakni : melatih SABAR dan TAWAKKAL dalam mendampingi anak-anak.
Walau pun mungkin bentuknya adalah ceklis apakah kami sudah menerapkan sabar dan tawakkal dalam setiap latihan kemandirian.
Apa itu SABAR?. Sabar yang kami defenisikan adalah semua bentuk kesungguhan beraktivitas dengan konsistensi yang baik. Jika belum mampu terus lah mencoba dan belajar, yakin pada kemampuan diri, dan terus konsisten membentuk karakter baik dari apa yang sedang dipelajari.
Apa itu TAWAKKAL?. Sebagai makhluk tentu semua harus dikembalikan pada ke-Ridhoan-an pemilik semesta. Melatih diri tawakkal buat kami adalah meluruskan kembali 'illah' yang mendasari aktivitas, meng-ikhlaskan setiap takdir dari setiap usaha. Hanya kepada Robb semesta alam lah kembali setiap urusan. 😊
Tahukah bunda/ayahanda semua..latihan ini yang sebenarnya kami jalani..bukan yang lain..dan itu sangaaaat tidak gampang..😑
Melihat ananda tertatih tentu ada rasa iba.
Merasakan waktu yang bergulir cepat terkadang latihan kemandirian seakan menusukkan pedang kepada buah hati.
Mendapati jiwa yang tidak kuat mengendalikan emosi terasa bahwa pelajaran ini sejatinya adalah pelajaran pertama bagi orang tua sebelum pada ananda.
Ini lah pelajaran sesungguhnya melatihkan SABAR dan TAWAKKAL kami menjadi orang tua..
Bahwa..
Tidak setiap saat kami ada disisi anak-anak kami..maka latihan kemandirian adalah salah satu tugas yang harus tuntas kami lakukan.
Namun, yakin lah anak-anak kami..do'a kami senantiasa dalam setiap hembusan nafas aktivitas yang kalian lakukan..
Allah lah sebaik-baik penilai amal perbuatan..selamat ananda kami..penilaian keberhasilan kami orang tua kalian adalah apresiasi dari keberhasilan kalian melatih kemandirian.
Komentar
Posting Komentar