Memulai Diet Intermittent Fasting

Kelas Syawal Fat Loss sudah berjalan selama 10 hari, dan yey saya berhasil konsisten menjalani programnya. Selama kelas berlangsung kami diminta untuk berkomitmen berlatih dan bahagia. Wah enak sekali ya, berlatih tetapi terus bahagia menjalani program latihan. Kami diminta untuk bahagia mengatur pola hidup dengan menjaga makan sehat, olah raga teratur dan tidur yang cukup. Gampaaaang sekali. Menjalaninya..hmm ya gitu deh..hahaha..

Kelas yang saya ketahui dari salah satu teman Hexagonia saya ini menggukan topik Diet intermittent fasting sebagai salah satu agenda dietnya. Diet ini diklaim bisa memberikan hasil yang efektif untuk para pemula seperti saya. Seperti namanya, diet ini bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan cara puasa, atau kalau teman-teman pernah melihat video youtube Ade Rai, diet ini dikenal dengan mengatur jendela makan kita.

Diet intermittent fasting selain bertujuan membantu menurunkan berat badan, jenis diet ini juga baik untuk mendukung metabolisme tubuh yang lebih sehat, bahkan dapat memperpanjang usia. Saya senang dan mau mencoba mengikuti kelas ini karena saya ingin sehat, dengan diet intermittent fasting saya bisa menjalani diet yang saya ikuti dengan kesadaran penuh saat menjalaninya dan dalam Islam juga kita dilatih berpuasa sebagai upaya sehat selain ibadah.

Setelah mengikuti kelas, mendengarkan beberapa penjelasan ahli, saya memutuskan untuk mulai melakukan diet intermittent fasting. Diet intermittent fasting berfokus pada pola makan dengan lama waktu yang berbeda setiap makan dan berpuasa. Jadi, penekanan nya bukan apa jenis makanan yang boleh kamu konsumsi dan tidak, tetapi membatasi waktu makan kita.

Cara Melakukan Diet Intermittent Fasting

Saat mengikuti kelas, kami disediakan zoominar dan 7 hari pendamping secara intensif. Kami bisa berbagi pengalaman, kendala dan berbagi solusi yang bisa melatih diri bersama. Seru juga setiap hari, di pagi dan malam hari kami mendapatkan chat cinta dari admin yang mengingatkan proses yang kami jalani. 

Ada beberapa cara melakukan diet intermittent fasting yang bisa dipilih. Umumnya, cara diet ini berbeda pada jam makan dan puasanya, yaitu:

Puasa 12 jam sehari

Cara pertama yaitu berpuasa selama 12 jam setiap harinya, lalu kita bisa makan seperti biasa. Cara ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan puasa yang biasa kita lakukan saat bulan Ramadan, dan katanya puasa dengan jam seperti ini menjadi opsi paling tepat bagi pemula seperti saya. Saya pikir ok saya akan berlatih, dan saat saya memang biasa berpuasa sesuai ajaran agama saya, ya sudah sekaligus akan saya lakukan.

Puasa 12 jam ini cocok dilakukan oleh pemula, sebab waktu puasanya cenderung lebih cepat dan kalori harian setiap hari tidak berbeda. Beberapa studi menyebutkan, puasa sekitar 10 sampai 16 jam bisa membuat tubuh mengubah lemak cadangan menjadi energi. Selain itu, tubuh juga melepas keton dalam aliran darah. Hal inilah yang membuat berat badan mengalami penurunan. Jadi wajar bila kita menjaga asupan gizi selama Ramadan kita akan mengalami penurunan berat badan, namun jika paginya puasa sampai magrib lalu kita makan berbagai jenis makanan saat berbuka, tidak memperhitungkan kalori yang masuk, aktivitas yang tidak jika dan tidur juga tidak diatur, berat badan kita saat berpuasa malah mengalami kenaikan.

Puasa 16 jam sehari

Selain puasa 12 jam, kita juga bisa menerapkan diet intermittent fasting dengan puasa 16 jam sehari dan waktu makan sekitar 8 jam. Metode ini juga memiliki sebutan 16:8. 

Setelah mencoba menerapkan metode puasa 12 jam tetapi kita yang kita rasakan usaha kita tidak menunjukkan hasil yang optimal, cara berpuasa selama 16 jam ini dianggap lebih efektif untuk dilakukan. Selama menjalani diet, pria akan berpuasa selama kurang lebih 16 jam, sedangkan wanita berpuasa selama 14 jam. 

Cara mudah saat menjalani diet dengan metode ini, pada umumnya orang-orang akan melakukan makan malam pada pukul 20.00 dan tidak sarapan esok paginya. Selanjutnya, mereka akan kembali makan saat siang hari. Jadi yang terbiasa tidak sarapan ternyata guys kamu sudah menjalani diet intermittent fasting dengan cara ini loh, tetapi yang harus diperhatikan adalah asupan gizi selama tidak melakukan makan dan minum.

Puasa 2 hari dalam satu minggu

Metode ini saya baca dari beberapa sumber. Saya memasukkan jenis puasa ini untuk menambah pengetahuan saya. Diet intermittent fasting ini memiliki sebutan 5:2. Orang yang menerapkan metode ini mengonsumsi makanan sehat dalam porsi standar selama sekitar 5 hari, lalu menurunkan asupan kalori untuk dua hari sisanya. 

Selama dua hari menjalankan puasa, biasanya pria hanya dapat mengonsumsi sebanyak 600 kalori, sedangkan wanita hanya 500 kalori. Dengan cara ini, kita tidak hanya membantu menurunkan kadar insulin, cara ini juga bisa membuat sensitivitas insulin lebih meningkat. 

Puasa alternatif

Puasa ini artinya kita menjalankan puasa setiap hari dengan tidak makan makanan padat atau makan maksimal 500 kalori setiap hari. Diet dengan metode ini cukup efektif untuk membantu menurunkan berat badan sekaligus menjaga jantung tetap sehat pada orang dewasa yang mengalami kelebihan obesitas.

Beberapa ahli mengatakan puasa alternatif menjadi bentuk paling ekstrem dari diet intermittent fasting. Ini artinya, metode ini tidak tepat untuk pemula atau pelaku diet dengan kondisi kesehatan tertentu. Jika melakukannya, pemula juga cenderung mengalami kesulitan untuk konsisten bertahan dalam waktu lama. 

Puasa 24 jam selama satu minggu

Terakhir adalah puasa selama 24 jam dalam satu minggu, atau berpuasa penuh selama satu atau dua hari dalam satu minggu. Cara ini juga populer dengan sebutan diet Eat-to-Eat. 

Jadi, guna mengikuti metode penurunan berat badan ini, kamu tidak makan selama 24 jam, tetapi bisa minum teh, air, atau jenis minuman bebas kalori lainnya. Bagi sebagian orang, cara ini terbilang menantang dan ekstrem. Begitu pun dengan saya, saat mendiskusikan hal ini bersama suami, kami juga mengambil kesimpulan yang sama. Dan jika saya melakukannya saya pikir tujuan saya melatih diri dengan bahagia menjadi tidak tercapai.

Dari beberapa artikel digital yang saya baca,  ada beberapa dampak yang mungkin terjadi, termasuk sakit kepala, tubuh kelelahan, dan suasana hati yang memburuk. Inilah sebabnya, menurut artikel tersebut, metode ini tidak cocok untuk pemula. 

Pengalaman memulai diet intermittent fasting

Fokus pada jendela makan, fokus pada jam makan. Hal ini yang terus saya ingat agar program ini berjalan dengan baik. Saya berupaya komitmen dan konsisten pada kelas yang saya ikuti. Saya berupaya disiplin dengan arahan coach dan tim admin. Karena saya pikir jika saat ini saya tidak berkomitmen maka saya lah yang akan merasakan dampak negatifnya tetap hidup dengan tidak sehat.

Saya senang sekali setiap hari mendapatkan chat dari tim admin sebagai reminder aktivitas sehat kami. Obrolan seputar program diet sehat yang kami lakukan juga kami bahas di WA Grup. Dengan berbagai pengalaman yang tidak saja berasal dari coach dan tim admin, kami menjadi lebih nyaman dan tetap fokus pada latihan masing-masing.

Beberapa video pendukung juga diberikan kepada kami, lalu setiap orang boleh bertanya jika ada tantangan yang dihadapi saat menjalani program diet intermittent fasting ini. Misal ada kendala dengan lambung, atau misalnya tentang asupan gizi selama program diet, membahas tips dan trik agar tetap fokus menjalani program, sehingga kami lebih menikmati proses diet ini, bukan saja disibukkan dengan turun ga ya?, sesuai target ga ya?.

Eh ada targetnya juga, lah iya, pastinya dunk. Yuk cobain serunya kelas ini, dan rasakan manfaatnya.

Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping