Belajar dari Buku The Amazing of Habits


Saat ini saya sedang melatih kebiasaan baik. Saya terlebih dahulu mencari pengetahuan yang berhubungan dengan kebiasaan. Saya ingin menambah informasi tentang kebiasaan sebelum melatih kebiasaan tersebut satu per satu.

Saya membuka kembali sebuah buku yang sudah saya beli pada tahun 2017. Buku bersampul kuning ini sudah pernah saya baca, goresan pensil untuk menandai hal penting dari buku ini masih bisa saya ikuti. Agar lebih mengingatnya, saya ingin membuatkan catatan bacaan dari buku tersebut dengan judul :"Belajar dari buku The Amazing of Habits"

Pada bagian depan buku ini, penulis seperti ingin bermain tebak-tebakan dengan mengajukan pertanyaan, Kita membentuk kebiasaan ataukah kebiasaan yang membentuk kita?. Pertanyaan ini seperti pertanyaan mana yang lebih dahulu, ayam atau telur ayam?

Buku ini hanya terdiri dari tiga bab, namun isinya cukup detail, bahkan jika kita ingin melakukan refleksi dari sub judul dalam setiap bab, kita akan lebih mendapatkan gambaran dari dasyatnya melatih kebiasaan dalam meraih kesuksesan hidup.

Terkadang kita menyepelekan kebiasaan yang kita lakukan. Kebiasaan hadir dari pikiran bawah sadar kita yang secara tidak langsung memproses apa yang akan kita lakukan. Apapun kebiasaan yang kita lakukan, jika kita lakukan secara terus menerus dapat memberikan dampak besar dalam hidup kita. Kebiasaan yang baik tentu akan menjadikan kita pribadi yang baik, dan sebaliknya kebiasaan buruk akan menjadikan kita pribadi yang buruk pula. Karena pada dasarnya kitalah yang membentuk kebiasaan, sehingga nanti kebiasaan lah yang nantinya akan membentuk kita. Kita merupakan kumpulan dari berbagai kebiasaan yang kita pilih dan lakukan. Kebiasaan tersebut yang akhirnya membentuk sebuah pola hingga menjadi sesuatu yang nantinya menjadi jawaban bagaimana kita hidup dan menyikapi kehidupan. 

Buku ini menjelaskan bagaimana hebatnya kebiasaan dapat memengaruhi pembaca. Dan bagaimana kebiasaan dapat membuka jalan kesuksesan bagi kehidupan. Buku ini menunjukkan bagaimana kebiasaan yang kita miliki dapat berpengaruh pada kehidupan kita dan orang-orang di sekeliling kita, selain bagaimana kita dapat memutuskan untuk membentuk kebiasaan yang positif dan efektif yang dapat memberikan kita nilai lebih. Buku ini mengajak pembaca untuk meraih kesuksesan dengan cara bertahap dan melalui serangkaian latihan kebiasaan.

Bab pertama dalam buku ini mengulas tentang How Habits Work. Bab ini membahas bagaimana otak menciptakan kebiasaan baru. Dalam American Journal of Psychology (1903) kebiasaan didefinisikan sebagai "cara yang lebih atau kurang tetap berpikir, bersedia, atau perasaan yang diperoleh melalui pengulangan pengalaman mental sebelumnya."

Penulis buku ini juga mengangkat tulisan Charles Duhigg dalam bukunya The Power of Habit yang menyebutkan bahwa untuk membentuk kebiasaan, diperlukan tiga hal yakni pemicu, perilaku dan hasil dari kebiasaan. Tiga hal ini disebut Charles Duhigg sebagai lingkaran kebiasaan. (Halaman 20)

Pembaca diajak memahami cara kerja otak secara bertahap dalam menciptakan kebiasaan, dimulai dari bagaimana membuat awal yang baik, lalu bagaimana konsisten melatih apa yang sudah kita awali, dan pentingnya memilih lingkungan yang tepat. Buku ini tidak lupa mengingatkan pembaca untuk tidak berhenti sampai apa yang menjadi tujuan pembaca bisa dicapai.

Pada bab ini, penulis mengingatkan pembaca pentingnya menemukan alasan kuat mengapa orang harus berubah. Jika setelah kita merasa bahwa kebiasaan kita tidak lagi membawa kebaikan bagi diri kita, itulah saat ANDA HARUS MENGUBAH KEBIASAAN!, tulis penulis di halaman 53 buku ini.

Lebih lanjut, pada halaman 65 buku ini memuat enam tanda-tanda yang bisa menjadi indikator seseorang harus mengubah kebiasaannya :

  1. Merasa puas
  2. Mengalami kebosanan
  3. Berkurangnya Energi
  4. Mengalami penundaan
  5. Mengalami gangguan
  6. Mengalami perasaan negatif

Dalam buku tersebut, penulis juga menyampaikan beberapa kondisi yang biasanya terjadi dan bisa menjadi tantangan saat seseorang ingin melakukan perubahan. Kondisi tersebut antara lain ketidakmampuan melihat kebutuhan untuk berubah, ketidakmampuan memulai proses perubahan dan ketidakmampuan menyelesaikan proses perubahan. Wah banyak yang harus dilatih ternyata yah..

Pada bab berikutnya, penulis memaparkan tentang Habits to Success. Buku ini memberikan dua kebiasaan yang digambarkan dengan kebiasaan yang kaya dan kebiasaan yang miskin. Beberapa kebiasaan miskin diulas dan dibahas lebih lanjut, seperti kebiasaan berjudi, bermimpi. Pada bab dua buku ini kebiasaan kaya juga cukup detail dibahas, seperti bagaimana kebiasaan menetapkan tujuan, kebiasaan menjaga kesehatan, mengatur waktu, kebiasaan membuat relationship management, bagaimana kebiasaan belajar, mengatur emosi sampai bagaimana memiliki pandangan mental positif menjadi kebiasaan yang pada umumnya ada pada orang-orang yang ingin kaya, sukses. 

Sumber : https://motivationgrid.com/differences-between-the-rich-and-the-poor/

Selain itu, buku ini juga membahas secara khusus mengapa kebiasaan buruk sulit untuk dihilangkan. Bahkan ketika seseorang menyadari bahwa perilaku ini sudah mengakibatkan kerugian pada tubuh mereka, mereka merasa kesulitan melepas perilaku ini. Mengapa hal itu bisa terjadi?. Ternyata pikiran bawah sadar secara alami mempertahankan kebiasaan, karena reward yang mereka peroleh menyenangkan. 

Kebiasaan buruk yang kita miliki saat ini mungkin menyenangkan dan membuat kita tetap dalam zona nyaman kita, bahkan kenyamanan itu sendiri menjadi semacam reward bagi kita, dan hal ini lah yang menyebabkan kita tidak ingin meninggalkan zona kenyamanan kita tersebut. Bagian ini menjadi pengingat penting bagi pembaca buku ini. 

Selanjutnya hal menarik yang dibahas dalam buku ini adalah bagaimana kita bisa lebih baik dari sebelumnya. Buku ini menjelaskan berbagai strategi yang bisa digunakan oleh pembaca sehingga bisa melatih diri menciptakan dan membentuk kebiasaan baru.

Berbagai strategi yang digunakan dalam buku ini diambil dari berbagai pendekatan. Strategi ini diantaranya adalah strategi Empat Tendensi, Akuntabilitas, Kenyamanan, Perlakuan, Kejelasan, Perlindungan dan Perbedaan.

Lalu, penulis memasukkan Your Life's in Your Hands sebagai bab yang bisa digunakan untuk lebih memantapkan pembaca untuk membuat pilihan. Buku The Amazing of Habits ini mengajak pembaca untuk hidup dengan kesadaran. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan melakukan refleksi hidup secara rutin. Kita diminta melatih otak kita untuk memikirkan apa yang kita lakukan kemudian buatlah perencanaan. Sebagai manusia, kita juga diajak untuk melakukan peninjauan pada hubungan yang kita lakukan selama ini. Kita diminta untuk mempertimbangkan pengaruh kehadiran kita pada lingkungan sekitar kita, pada setiap barang yang kita beli atau barang yang kita miliki. Kita pun diminta meninjau perlakuan kita pada otak kita, saat melakukan aktivitas dan saat mengeksplorasi diri. 

Selanjutnya buku ini memberikan kunci bagaimana menciptakan dan membentuk kebiasaan sehingga bisa menjadi kunci kekuatan. Ada serangkaian latihan sehingga kunci kekuatan yang kita miliki. Kunci tersebut antara lain bagaimana kita aktif menetapkan tujuan, membuat manajemen waktu yang efektif, melakukan olah tubuh secara rutin minimal 30menit, bagaimana kita diingatkan untuk bersyukur setiap hari, senantiasa mempelajari keterampilan baru sebagai bekal hidup kita.

Buku ini mengingatkan agar kita fokus pada latihan kebiasaan yang kita jalani. Beberapa hal yang sebaiknya ditinggalkan saat kita melatih kebiasaan agar menjadi lebih baik adalah berhenti membicarakan keburukan diri sendiri dan orang lain. Bagaimana menghilangkan pola pikir Perfeksionis dan menghilangkan kebiasaan membuat alasan. Buku ini juga mengingatkan pentingnya mulai menabung.

Hal menarik dari buku The Amazing of Habits ini adalah pembaca bisa mempelajari beberapa langkah yang dapat membantu pembaca membentuk kebiasaan kunci, seperti :

  1. Mengidentifikasikan kebiasaan yang ingin kita bentuk atau area kehidupan yang ingin kita tingkatkan.
  2. Membuat checklist yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap hari kita telah melakukan kebiasaan yang ingin kita bentuk. Checklist ini digunakan sebagai acuan agar kita bisa disiplin dan mengetahui apa yang harus dilakukan agar kebiasaan yang akan kita bentuk sukses kita lakukan.
  3. Melakukan pengulangan. Buku ini mengingatkan bahwa bagian tersulit dalam membentuk kebiasaan adalah melakukan pengulangan setiap hari. Buku ini memaparkan pentingnya kita berkomitmen selama 90 hari untuk membentuk suatu rutinitas yang menjadi dasar sebuah kebiasaan dan pentingnya membentuk formasi kebiasaan baik yang dapat meningkatkan hidup kita.

Kita bisa membuat sebuah keputusan yang akan mengubah hidup kita. Buku ini menjabarkan beberapa hal yang bisa dijadikan acuan oleh pembaca. Proaktif, terkadang hal ini yang bisa menjadi kendala, karena orang merasa tidak perlu terlibat dan tidak mau proaktif dan mengambil peran atau bagian dalam sebuah aktivitas. 

Apa yang kita pikirkan sebaiknya mulai mulai kerjakan. Jika kita memiliki banyak aktivitas, maka buatlah prioritas, upayakan win-win solution. Kondisi win=win solution memang tidak selamanya bisa terjadi. Hal yang bisa kita lakukan antara lain adalah belajar memahami dan mengerti situasi yang kita hadapi. Setelah itu kita bisa melakukan sinergi dengan berbagai pihak bahkan juga dalam hal menajamkan aset yang kita miliki.

Buku ini semakin meneguhkan hati pembaca lewat bab kesimpulan, penulis ingin mengunci hal-hal baik yang bisa dipilih, dikembangkan sebagai kebiasaan positif yang bisa terus dilatih sehingga kita semakin dekat dengan kesuksesan dan menjadi pribadi yang terus bertumbuh.

Buku The Amazing if Habits ini bertaburan quote motivasi yang bisa menjadi magnet bagi pembaca dan bersemangat untuk segera melakukan apa yang dibahas dalam buku ini, saya memilih satu quote dari buku ini :

Success is a few simple disciplines, practiced every day; while failure is simply a few errors in judgment, repeated every day - Jim Rohn



Komentar

  1. Di rumah, bunda aku sering ngomong tentang habits gini, dari kecil itu biasa kan untuk punya habit yang baik biar nanti saat besar akan terbiasa melakukan hal-hal yang baik

    BalasHapus
  2. Baca ulasanya, saya jad tertarik unt baca Buku The Amazing if Habits ini, quote2 motivasinya keren2. Bisa menjadi penyemangat. Karena jiwa jiwa pun perlu di isi kata kata penyemangat

    BalasHapus
  3. Parentingasik1000.blogspot.com3 Juni 2023 pukul 03.32

    Menurut saya awal nya kita yang membentuk kebiasaan, setelah itu kebiasaan yang membentuk kita

    BalasHapus
  4. Lah... di semua indikator di atas yang 6 itu, saya kok merasakan semua ya...
    Haizzz keknya kebiasaan saya jelek semua nih... Harus berubah, harus berubah...

    BalasHapus
  5. Perilaku baik belum bisa dibilang kebiasaan baik kalau cuma dilakukan dua kali tiga kali, untuk menjadi kebiasaan itu perlu konsistensi, maka jangan lelah membiasakan hal-hal baik

    BalasHapus
  6. Secara tak sadar otak melakukan sebuah aktivitas. Lalu kemudian karena seringnya mengalami pengulangan aktivitas tersebut hal ini lah yang kemudian menjadi kebiasaan kita.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping