Ibu Pembaharu, Dari Rumah untuk Dunia.

 


Rabu, 23 Juni 2021. Tepat Pukul 20.00 WIB, Founding Mother Ibu Profesional memberikan kuliah perdana tentang Ibu Pembaharu kepada kami, mahasiswa kelas Bunda Shalihah. Kelas yang merupakan akhir kelas di Institut Ibu Profesional ini saya ikuti bersama 624 mahasiswa lainnya. Selain Ibu Septi Peni Wulandani, Bunda shalihah ini dipandu bersama Mantika yakni Teh Endang Prasdianti, yang dulunya mitra saya di Hexagon City. Teh Dian dibantu beberapa tim formula yang berkarya di belakang layar.
Pada kuliah perdana, Kami bisa mengetahui Apa yang akan Kami pelajari.
Selama di Kelas Bunda Shalihah, kami akan mempelajari :
  1. Tahapan menjadi Inovator Sosial
  2. Identifikasi Masalah
  3. Membangun Tim
  4. Identifikasi Aksi dan menciptakan solusi
Kami diingatkan bahwa saat ini merupakan proses belajar: 
"It Takes an Ecosystem to raise a changemaker"
Saatnya kami memilih BERUBAH atau KALAH. Jika tidak ingin kalah, maka beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu; mengubah masalah menjadi tantangan, mengubah Team untuk mengubah Empati menjadi Aksi dan Inovasi sosial untuk inovasi bersama.

Saat ini yang harus kami tanamkan dalam hati adalah : Every Mother is A Changemaker. Terkadang yang membuat kita merasa tidak mampu adalah diri kita sendiri. Tentu saja untuk menjadi Changemaker seorang ibu harus dibekali ilmu bagaimana mengindentifikasi masalah dan tentu saja menyelesaikan masalah yang ada. Untuk mengidentifikasi masalah dalam kita dapat membuat tahapannya, yakni :
  1. Membuat Indikator Sukses
  2. Tahapan Menjadi Ibu Pembaharu
  3. Problem Statement
  4. Analisa Akar Masalah
Saat ingin menjadi  Changemaker, seorang Ibu membutuhkan konsistensi dalam menjalani prosesnya. Beberapa hal kecakapan yang harus dimiliki : 
💚 Cognitive Emphaty
Mengembangkan empati kognitif yang mendalam untuk secara aktif mendengarkan dan memperhatikan masalah sosial, betapa pun kecilnya masalah tersebut.
Tidak hanya sekedar empati, tapi juga memikirkan lebih dalam lagi, empati dengan nalar.
Empati dengan diri sendiri, tidak ingin mengeluh, seorang changemaker mulai berpikir bagaimana caranya, identifikasi apa yang menjadi masalah saya, masalah keluarga dan lingkungan.

💚 Teamwork
Melengkapi dirinya, timnya dan komunitas nya untuk berkolaborasi dalam mengajarkan solusi yang berarti. Seorang changemaker berlatih untuk membuat dan bekerja secara team.
Dampak akan membesar kalau dikerjakan secara tim, dibandingkan dengan sendirian.

💚 New Leadership
Mengembangkan ketahanan dan kepemimpinan dalam upaya memecahkan masalah sosial sejak usia muda.
Dari masalah ini, ibu yang akan menjadi changemaker belajar percaya diri mengajak anak-anak, agar anak-anak melihat ada perubahan yang berbeda pada ibunya, dan dirasakan oleh yang lain.

💚 Creative Problem Solving
Menerapkan pemikiran kritis untuk menghasilkan solusi inovatif guna mengatasi masalah yang kompleks.
Apabila ibu berubah dalam masalahnya, anak-anak akan melihat dan muncul new leadership, muncul pola yang dilihat secara terus menerus.
Ada sesuatu yang baru, masalah yang bisa menjadi solusi bersama.

Di Kelas Bunda Shalihah ini kami memiliki Indikator Sukses, baik secara Komunal maupun secara Personal.
Indikator sukses secara Komunal :
  • Tuntas dengan minimal 7 dari 8 tantangan
  • Tuntas dengan minimal 7 dari 8 review yang ada
  • Mampu mengubah empati menjadi minimal 1 aksi untuk 1 solusi 
  • Ikut berpartisipasi aktif minimal 2 dari 3 event besar di Kampus Ibu pembaharu
  • Mampu membuat 1 portofolio aksinya dalam bentuk websites/pdf/karya digital lain
Indikator Sukses secara Personal :
  • Saya mampu menyelesaikan 1 masalah hidup saya
  • Saya mampu menulis 1 artikel perjalanan saya tiap pekan

Selama menjadi mahasiswa, kami akan terus menempa diri melakukan Tahapan Menjadi Ibu Pembaharu, yaitu dengan senantiasa :
  • Identifikasi Masalah
  • Temukan Teman
  • Pahami Masalah
  • Memilih Tujuan
  • Identifikasi Aksi
  • Melakukan Aksi
  • Apresiaksi
  • Merayakan Solusi
Jika teman-teman ingin mengetahui lebih lanjut, silahkan berkunjung ke IbuPembaharu.com

Saat belajar menjadi Ibu Pembaharu kami diminta membuat Problem Statement.
Proses ini sangat penting bagi kami untuk memisahkan masalah yang baik dari yang buruk. Sesi ini akan membantu kami sampai pada pernyataan masalah yang layak dipecahkan oleh tim.
Jika kami memilih akan menjadi orang yang mengeluh terus, maka masalah terus yang jadi fokus. Yang keluar hanya masalah, tidak bisa memisahkan, mana masalah yang baik yang kita cari solusinya, mana masalah buruk yang membuat energi kita habis.

Contoh saat mengidentifikasi masalah :

a. Salin isi sticky note dengan semua masalah yang kita pikirkan.
- Apa saja masalah kita? Tuliskan sebanyak2nya, kelompok kan pribadi, keluarga, lingkungan. 
Misalnya : malu jadi IRT, resah menjalani hari, malu tidak punya penghasilan bergantung ke suami, ternyata banyak pribadi.
Tidak punya masalah pribadi, masalah keluarga, lingkungan? saat liat orang buang sampah sembarangan resah gelisah, fix ini masalah.
- Bagaimana kita tahu bahwa ini adalah masalah kita?
punya energi lebih menyelesaikan ini?saat dihadapkan ini akan membuat berbinar. dan dialami ibu2 yang lain.
punya internal motivasion untuk menyelesaikannya bukan bergantung pihak luar. 
kalau ada terus, akan menyedot energi saya. Membuat saya berubah, fisik, pikiran, jadi tidak nyaman.
- Bagaimana kita tahu kapan kita telah memecahkan masalah ini?
Misalnya : saya dengan gagah dan PD saya adalah IRT.

b. Letakkan masalah Anda ke halaman yang sesuai_
masukkan ke dalam problem statement, sebagai acuan saat berdiskusi dengan tim.
kerjakan individu, masalah ini, dan apakah selesai? akan bertemu dengan orang yang memiliki masalah yang sama dan impian bersama, untuk tahap berikutnya.

Belajar melakukan Analisa Akar Masalah
memahami scale up nya dengan benar.
Akar masalah dilihat,
a. tuliskan masalah yang tampak
b. cari akar masalah apa yang tidak tampak
Misalnya : Ternyata saya tidak belajar lagi, tidak punya finansial mandiri,
jangan hanya menyelesaikan permukaan, cari benar2 akar.
4 kuadran (masalah besar, hasil yang tampak, akar masalah 1, akar masalah 2)

Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping