Berdaya Bersama dengan menjadi A Home Team

Keluarga kuat adalah salah satu pondasi bangsa yang kuat. Bagaimana membina keluarga yang kuat bukan saja menjadi tugas pemerintah. Saya senang belajar bagaimana membina keluarga saya dengan menjadi anggota salah satu komunitas yang mengajarkan kepada saya bagaimana membentuk keluarga dengan kualitas A, atau biasa kami sebut dengan A Home Team. Setelah menjadi salah satu fasilitator A Home Team di Sumatera Utara, saya berkeinginan untuk bisa berbagi dengan ibu-ibu yang lain di kota Medan, Sumatera Utara.

Bersama Yayasan Senyum Dunia yang saya pimpin dan Ibu Profesional Sumatera Utara, pad ahari Jumat, 24 Februari 2023, kami berkunjung ke balai pertemuan Masyarakat yang berada di Jl. Katamso Gg. Perwira Medan.

Saya dan beberapa teman yang hadir, merasa sangat senang bisa berbagi tentang bagaimana membentuk A Home Team. Di Sumatera Utara, topik tentang ketahanan keluarga merupakan topik yang dipilih oleh pemerintah provinsi Sumatra Utara untuk ditindak lanjuti sebagai gerakan bersama. 

Ketahanan keluarga merupakan hal penting agar keluarga di Sumatera Utara semakin baik kualitas hidupnya. Tingginya angka stunting, kekerasan dalam rumah tangga menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama.

Selain memberikan edukasi tentang bagaimana membentuk sebuah keluarga yang berkualitas A, kami juga melakukan kegiatan Berkisah untuk ananda yang dibawakan oleh salah seorang member Ibu Profesional Sumatera Utara. Berkisah ini kami lakukan agar para ibu yang hadir bisa termotivasi dan mencontoh kegiatan yang bentuknya mudah dan murah yang bisa dilakukan ibu bersama keluarga.

Sat itu kami juga berbagi bingkisan (sembako) dan barang-barang preloved yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh Sejuta Cinta Ibu Profesional Sumatera Utara. Tanda cinta ini kami berikan untuk agar ibu-ibu yang hadir merasa bahagia datang untuk mendapatkan ilmu, bisa melakukan relaksasi bahkan mendapatkan bingkisan yang bisa dibawa pulang ke rumah.

Pertemuan ini adalah salah satu cara yang kami lakukan untuk bisa berdaya bersama. Berdaya bersama komunitas, melakukan kolaborasi yang harapannya menjadi inspirasi bagi kami yang hadir dalam kegiatan tersebut. Sasaran kegiatan ini adalah keluarga, baik ibu maupun ananda yang ikut hadir. Kami senang sekali dapat turun langsung ke masyarakat dan unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.

Tentu saja langkah ini kami harapkan bisa menjadi awal gerakan kemasyarakatan di kota Medan dan Sumatera Utara. Kami berharap bisa melakukan edukasi keluarga yang memiliki kontribusi langsung pada pembinaan ibu dan anak. Pertemuan yang dimulai dengan kegiatan Ice Breaking terlebih dahulu untuk membuat suasana lebih akrab, diikuti oleh 25 orang ibu. Terbayangkan ya ramainya suasana pertemuan..😄

Saat melakukan sesi diskusi A Home Team, ibu-ibu yang hadir kami bagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok berupaya menceritakan masalah yang dihadapi dalam keluarga masing-masing, lalu mencatat nya. 

Ada beberapa tips yang bisa digunakan saat berdiskusi dengan suami dan anak tentang masalah keluarga.

  • Ajak suami dan anak diskusi santai, ibu juga bisa memilih waktu, tempat dan emosi yang sesuai untuk memulai diskusi bersama
  • Tetapkan berapa lama waktu diskusi yang akan kita lakukan bersama-sama
  • Lakukan identifikasi masalah
  • Catat apa saja masalah yang disampaikan setiap anggota keluarga
  • Pilih satu masalah yang paling penting dan mendesak yang akan dibahas bersama-sama
  • Gali ide untuk menyelesaikan masalah yang muncul
  • hargai setiap pendapat yang disampaikan suami dan anak
  • Pilih solusi untuk dilakukan secara bersama-sama

Saat berdiskusi dengan para ibu di Gg. Perwira, beberapa masalah yang muncul antara lain perekonomian keluarga, kurangnya ibadah dalam keluarga, anak-anak yang kecanduan gadget, gizi anak, pendidikan anak dan bagaimana mengendalikan emosi ibu.

Ternyata jika diurai banyak juga tuh masalahnya, bagaimana dengan solusinya???

Saat itu, sebagai fasilitator A Home Team, saya menyampaikan penting menjadi sebuah team yang solid.

Saya menggunakan perbandingan keramaian yang ada di pasar dengan team sepak bola yang sedang melakukan pertandingan. Para ibu menyampaikan persamaan dan perbedaan keduanya. Lalu kami mencatat dan melakukan refleksi termasuk di dalam bagian manakah keluarga kami masing-masing.

Setelah itu kami sedikit membahas solusi yang akan kami tuju, teknik ini adalah tahapan seorang fasilitator untuk melanjutkan pertemuan berikutnya. Apakah itu akan menjadi solusi bersama?, Wah saya sendiri menjadi tertantang dengan pertemuan kemarin.


Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping