TANTANGAN?, KAMI BISA!
Tantangan untuk kami di kelas bunda sayang kali ini adalah melatih kemandirian untuk keluarga masing-masing.
Saya dan keluarga memulainya dengan membuat perencanaan ala kami.
Kami meyakini memulai sesuatu dengan membuat perencanaannya seperti membuat tapak kesuksesan, lalu menuliskan apa yang telah direncanakan dan menjalan kan apa yang telah dituliskan.
Melatih kemandirian ini kami mulai dengan pertanyaan, apa masalah mendasar buat kami masing-masing sebagai anggota keluarga, lalu apakah pengaruhnya terhadap diri sendiri dan keluarga, dan bagaimana solusi memperbaiki masalah tersebut.
Ndak perlu jauh-jauh mikirnya..yang keseharian kita hadapi saja..
Dan setelah berdiskusi selama 2 hari 2 malam..dengan banyak jeda tentunya..ini lah yang akan menjadi latihan kemandirian kami ;
1. Abi : walau capek setelah seharian di rumah bekerja, terkadang ada kondisi yang anak-anak mau sama abinya, ndak mau sama umi, nah Abi harus melatih diri menghadapi anak yang mungkin dalam kondisi tantrum padahal abi sedang letih-letihnya, bagaimana caranya, cekodit eh cekidot..(do'a yang kencang sama Allah..seminggu ini belajar lagi)..:)
2. Umi : umi yang punya banyak aktivitas, harus menyesuaikan diri dengan teknologi komputerisasi, selama ini ada pak dok yang stand by dengan desain sampai kemampuan lain-lain yang bisa umi tebengi. Nah sekarang cukup yo..belajar mandiri!
3. Ghaza dan Hilmi : anak-anak mau latihan bangun pagi sendiri dan sepulang sekolah mandiri langsung..walau pun mainan dan segudang hal indah mengajak mereka untuk menggunakan kata "nanti-nanti mandinya", mudah-mudahan kali ini bisa konsisten langsung mandi..
Nah..selanjutnya hari-hari kedepan semoga kami konsisten melatih kemandirian kecil yang insyaallah berpengaruh signifikan..;)
Saya dan keluarga memulainya dengan membuat perencanaan ala kami.
Kami meyakini memulai sesuatu dengan membuat perencanaannya seperti membuat tapak kesuksesan, lalu menuliskan apa yang telah direncanakan dan menjalan kan apa yang telah dituliskan.
Melatih kemandirian ini kami mulai dengan pertanyaan, apa masalah mendasar buat kami masing-masing sebagai anggota keluarga, lalu apakah pengaruhnya terhadap diri sendiri dan keluarga, dan bagaimana solusi memperbaiki masalah tersebut.
Ndak perlu jauh-jauh mikirnya..yang keseharian kita hadapi saja..
Dan setelah berdiskusi selama 2 hari 2 malam..dengan banyak jeda tentunya..ini lah yang akan menjadi latihan kemandirian kami ;
1. Abi : walau capek setelah seharian di rumah bekerja, terkadang ada kondisi yang anak-anak mau sama abinya, ndak mau sama umi, nah Abi harus melatih diri menghadapi anak yang mungkin dalam kondisi tantrum padahal abi sedang letih-letihnya, bagaimana caranya, cekodit eh cekidot..(do'a yang kencang sama Allah..seminggu ini belajar lagi)..:)
2. Umi : umi yang punya banyak aktivitas, harus menyesuaikan diri dengan teknologi komputerisasi, selama ini ada pak dok yang stand by dengan desain sampai kemampuan lain-lain yang bisa umi tebengi. Nah sekarang cukup yo..belajar mandiri!
3. Ghaza dan Hilmi : anak-anak mau latihan bangun pagi sendiri dan sepulang sekolah mandiri langsung..walau pun mainan dan segudang hal indah mengajak mereka untuk menggunakan kata "nanti-nanti mandinya", mudah-mudahan kali ini bisa konsisten langsung mandi..
Nah..selanjutnya hari-hari kedepan semoga kami konsisten melatih kemandirian kecil yang insyaallah berpengaruh signifikan..;)
Komentar
Posting Komentar