Memahami Self Awareness untuk Mengenali Diri Sendiri.

Hai teman-teman, kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya mengikuti sesi mentorship di Hexagon City. Hexagon City adalah kota virtual yang dibentuk oleh Institut Ibu Profesional sebagai kelas Bunda Produktif Batch 1.

Salah satu cara belajar saya adalah dengan mengikuti sesi mentorship tentang Self Awareness. Awalnya niat saya sesi mentorship ini sebagai bahan pertimbangan saya memberikan masukan bagian manajemen emosi dalam buku Tuntas Manajemen Diri (TASMARI) di Co Housing Maudi, dimana saya bergabung saat ini. Lalu saya pun mendaftarkan diri menjadi mentee kepada mba Ria.

Sebelum sesi mentorship menggunakan zoom meeting, mba Ria memberikan bahan bacaan kepada saya. Dari membaca bahan ini, saya menemukan pencerahan, ternyata kebutuhan belajar saya lebih dari sekedar memberikan pertimbangan isi buku yang akan kami tulis bersama, saya benar-benar membutuhkan sesi mentorship ini sebagai cara mengenali diri saya lebih baik. Saya ingin memiliki kesadaran penuh atas diri saya khususnya secara emosi.

Waktu yang ditentukan untuk melakukan sesi mentorship via zoom meeting pun tiba, saya mendengarkan mentor saya memaparkan materi. 


Sebagai pembuka, mba Ria mengingatkan pentingnya mengenali dan memahami Self Awareness (SA) ini. Dengan melihat diri kita secara jernih, kita memahami bagaimana menempatkan diri dan hal itu akan berpengaruh terhadap orang lain. Saat kita memiliki SA yang baik, kita akan memiliki kepercayaan diri, kreativitas, mampu mengambil keputusan yang efektif, bisa berkomunikasi secara produktif dan itu semua menjadi modal bagi kita untuk membangun relasi yang kuat.

Saya jadi teringat pada materi buku yang sedang kami susun bersama teman-teman CH Maudi, salah satunya adalah pentingnya memiliki kesadaran, baik terhadap pikiran, perilaku dan perasaan bagi seorang ibu. 

SA ini penting untuk menumbuhkan objektivitas dalam menilai diri lalu setelahnya bagaimana membangun relasi kita dengan orang lain, dimulai dengan pasangan, anak, keluarga dan masyarakat. Namun, hati-hati, ada fenomena terkait penilaian SA ini.


Terbayangkan jika kita termasuk ke dalam 95% yang hanya merasa memiliki SA yang baik. Kenapa sih hal tersebut bisa terjadi, ternyata ada 3 hal yang menjadi latar belakangnya, yakni :

  1. Blind Spot. Ternyata ada bagian dari diri kita yang tidak dapat kita kenali sendiri tanpa bantuan dari orang lain untuk melihat dan menilainya. Hal tersebut juga dikarenakan faktor kebiasaan yang sudah menjadi hal otomatis dan biasanya kita tidak menyadari apa yang kita lakukan.
  2. Feel Good Effect. Ada perasaan bahagia saat melihat hal positif yang ada dalam diri kita.
  3. Cult of Self. Perasaan mengultuskan diri sendiri.
TASHA EURICH membuat riset tentang SA dan membagi SA menjadi 2 tipe, yaitu :
  1. Internal Self Awareness (ISA). ISA berasal dari dalam diri, hal ini berhubungan dengan seberapa jelas kita melihat nilai-nilai kita sendiri, aspirasi, kesesuaian dengan lingkungan, reaksi (pikiran, perasaan, perilaku, kekuatan dan kelemahan) kita dan dampaknya pada orang lain.
  2. Eksternal Self Awareness (ESA). ESA berhubungan dengan lingkungan di sekitar kita. dalam hal ini kita akan menilai seberapa jelas memahami bagaimana orang lain memandang kita, dalam hal pikiran, perasaan, perilaku, kekuatan, kelemahan dan dampaknya pada orang lain.
Setelah mba Ria memaparkan hal diatas, saya semakin sadar, oh ternyata saya memang harus belajar untuk memiliki ISA dan ESA yang baik dulu agar saya tidak termasuk kedalam 95% orang yang hanya merasa memiliki SA yang baik.

Lalu mba Ria memaparkan tentang 4 profil SA, sehingga saya memiliki pemahaman dasar tentang profil tersebut dan tentu saja bisa mengidentifikasi di posisi manakah saya saat ini, teman-teman mau tau?, nah akan saya ulas juga pada tulisan saya ini.


Introspectors.
Secara sadar, orang yang masuk ke dalam profil ini memahami dirinya sendiri dan juga tidak menentang orang lain. Kekurangannya, orang tersebut tidak menyadari adanya blind spot dan juga tidak berusaha untuk mencari feed back atau umpan balik dari orang lain.
Seekers.
Profil orang yang tidak memahami dirinya sendiri dan apa yang diharapkan oleh lingkungan pada dirinya. Akibatnya orang tersebut merasa frustrasi pada diri sendiri dan orang lain.
Pleasers.
Profil orang yang termasuk didalamnya biasanya adalah orang yang menyenangkan bagi orang lain, mereka mampu mengenali kebutuhan orang lain dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hanya biasanya orang tersebut tidak mengenali kebutuhan diri sendiri dan merasa asing dengan diri sendiri.
Aware.
Profil orang seperti ini adalah orang yang memahami dirinya sendiri dan mengetahui apa yang ingin dicapainya. Meski demikian orang tersebut tetap berupaya mencari feed back dari orang lain dan menghargai opini dari orang lain. Mereka adalah pemimpin yang baik karena mampu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan orang lain dan dirinya sendiri.

Jika diamati dari profil diatas, saat ini saya berada pada profil Introspector. Pengalaman dan berbagai aktivitas yang saya lakukan mengharuskan saya memiliki kontrol diri yang harus saya latih secara terus-menerus. Namun saya menyadari,  terkadang saya memang mengalami blind spot. Seharusnya saya jeda sejenak untuk melihat feed back atau respon orang lain terhadap apa yang saya lakukan. 

Nah, setelah mengetahui saya berada di posisi yang manakah saat ini, bagaimana cara agar kita bisa meningkatkan SA, dan agar kita bisa masuk kedalam profil AWARE?


Ada 3 tahap dalam meningkatkan SA, yaitu :
  1. Ambil keputusan. Mari pertimbangkan agar kita mengenal diri kita sendiri secara internal mau pun eksternal (ISA dan ESA). 
  2. Mintalah agar orang lain memberikan feed back yang bersifat konstruktif kepada kita. Biasanya orang yang berada di lingkungan terdekat kita menjadi orang yang lain mengetahui dan jujur menilai kita, dan jangan baper pada saat orang lain sedang memberikan feed back.
  3. Melakukan introspeksi dengan Go Wide (meluas) bukan Go Deep (mendalam), cara yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan kata tanya APA bukan MENGAPA.
Beberapa hari lalu saat saya berdiskusi dengan sulung saya tentang aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak yang kami rancang bersama. Dalam kegiatan pengenalan public speaking, sulung saya berrcerita tentang teknik 7x7x7 yang dipelajarinya dari tante Miranda, teman saya yang menajadi nara sumber kegiatan tersebut.

Ghaza bercerita teknik ini bisa digunakan untuk mengandalikan diri. Teknik ini dilakukan dengan cara menghirup nafas 7 detik, lalu menahan nafas selama 7 detik dan menghembuskan nafas secara perlahan selama 7 detik. Lalu kami belajar mempraktekkannya secara bersama-sama.

Hal lain yang saya coba untuk meningkatkan kemampuan ISA dan ESA saya menjadi aware adalah dengan meminta fed back dari keluarga terdekat saya, saya masih meminta feed back dari dir saya sendiri dan suami saya. Saya meminta feed back dari diri sendiri dengan mencatatkan keberhasilan yang telah saya lakukan dnegan berbagai aktivitas saya. Saya ingin meningkatkan rasa syukur saya atas berkah yang saya terima dari Allah SWT. Lalu saya menetapkan parameter "Saya bahagia" atas aktivitas yang telah saya lakukan.

Feed back dari suami dan anak-anak belum saya mintakan secara khusus, minggu ini adalah minggu yang sibuk bagi suami saya, libur natal dan tahun baru menjadi 2020 menjadi hari yang sibuk bagi suami saya yang berprofesi sebagai seorang dokter bedah tulang. Saat liburan, suami saya lebih banyak melakukan operasi karena dia harus standby untuk urusan pasien. Walau pun dia mendukung saya dengan berbagai aktivitas yang saya lakukan, namun dengan mendapatkan materi SA ini saya pikir feed secara langsung, harus tetap saya lakukan. Selama ini saya hanya bertanya apakah suami saya bahagia dengan peran saya, jawabannya bisa saya lihat dari berbagai dukungan yang diberikan sebagai fasilitas kerja kepada saya, bantuan dari suami juga saya dapatkan saat saya sibuk dan suami saya punya waktu. Memang sedari dahulu itu yang kami lakukan satu sama lain. Saya ingin mengetahui apakah ada teknik khusus yang harus saya lakukan untuk mendapatkan feedback ini dan apakah ada indikator khusus selain apa yang telah saya lakukan bersama suami.

Feed back dari anak-anak yang saya dapatkan salah satunya adalah saya masih terlalu banyak mengatur kegiatan mereka, saat ini mereka meminta waktu untuk melakukan kegiatan secara mandiri, sebagai ibu saya menyampaikan bahwa saya menerima keputusan mereka dengan catatan mereka bisa merancang dan menjelaskan kegiatan yang mereka pilih sendiri dan tujuan yang ingin mereka capai dengan mengikuti kegiatan tersebut.

Hal lain yang saya sadari adalah saya membutuhkan lebih banyak kegiatan fisik, makan minum dengan lebih sehat, tidur dan minum air putih secara lebih teratur.

Nah, ini adalah sesi mentorship saya bersama mba Ria. Saya sangat bersyukur mendapatkan materi ini. 
Ayo mulai berlatih bersama meningkatkan SA kita.

Komentar

  1. Alhamdulillah, jadi tambah pengetahuan. kalau diiriskan dengan banyak metode "pengembangan diri" memang selalu diawali dengan "berkaca" dulu yang gak lain adalah SA ini sendiri.

    BalasHapus
  2. Wuah, ternyata saya juga instropectors. Ketemu blind spot inilah yang sepertinya saya ketahui semalam setelah berdiskusi. Dudu, saya pikir selama ini sudah baik karena berusaha mengevaluasi diri. Oh, ternyata malah berbeda di pandangan orang lain. Setelah berdiskusi baru terbuka pikiran. Entah kenapa, ingin bertanya tuh rasanya gengsi banget. Hiks.

    BalasHapus
  3. Wuah, ternyata saya juga instropectors. Ketemu blind spot inilah yang sepertinya saya ketahui semalam setelah berdiskusi. Dudu, saya pikir selama ini sudah baik karena berusaha mengevaluasi diri. Oh, ternyata malah berbeda di pandangan orang lain. Setelah berdiskusi baru terbuka pikiran. Entah kenapa, ingin bertanya tuh rasanya gengsi banget. Hiks.

    BalasHapus
  4. membaca semua penjelasan kak elva baru ngeh jg sbg seorang introspectors, feedback dr lingkungan luar tuh dibutuhkan ya, selain makhluk sosial ya kita jg harus berkembang ke arah yg lebih baik. thanks mbak elva, jd tau bagaimana diri ini harus dibawa, jgn mikirin diri sendiri doang wkwk 😂

    BalasHapus
  5. Ya Allah tampaknya teknik 7x7x7 ini bisa awak manfaatkan sebelum ngomel dan marah-marah sama anak ya kak..

    Kadang memang kelepasan kali kalo udah bersikap terhadap apa yang dilakukan anak gak sesuai sama apa yang kita mau.

    Belajar lagi deh awak biar bisa mengenal self awareness

    BalasHapus
  6. Mengingatkan kembali, untuk tetap membahagiakan diri.

    BalasHapus
  7. Ilmu baru buat saya nih, belum paham sebelumbya akan ISA dan ESA ini, saya bookmark ya kak eka biar saya baca lebih dalam lagi, makasi infonya :)

    BalasHapus
  8. Saya rasa saya juga introspector.
    Dan saya takut meminta feedback dari bbrp orang terdekat.
    Haha..
    Bkn takut dari hasil feedbacknya, cara penyampaian mereka selama jni bikin baper.

    So, saran aja nih.
    Kalau suatu waktu nanti ada orang yg minta feedback dari kita. Jika feedback yg akan diberikan itu negatif, sampàikan dengan kalimat sehalus dan selembut mungkin.
    Jadi org tersebut dapat introspeksi danbtermotivasi berubah ke yang lebih baik, bukan malah makin frustasi.

    Demikian

    BalasHapus
  9. Self awareness bisa muncul salah satunya kl kita sudah bisa mengontrol cult of self ya, jangan sampai mengultuskan dirinya sendiri. Dan blind spot ini gak cuma istilah untuk truk besar yang sedang jalan ya hati2 krn kl kita berada di titik butanya. Pada diri kita juga ada. Noted, Tfs Elva ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping