T A R G E T


Apa yang ada di benak mu jika mendengar kata target?

Kalau saya langsung mengingat, target adalah sasaran yang akan dituju. Apa kata Si kamus ya, sengaja saya mengintip Si kamus memberi definisi kata target. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), target termasuk kata kerja, target adalah sasaran (batas ketentuan dan sebagainya) yang telah ditetapkan untuk dicapai. Oh artinya sasaran yang hendak dicapai ya dan telah ditetapkan.

Nah, kalau sudah seperti ini biasanya pikiran saya akan menerang jauh. Kepala saya seperti berdialog sendiri dan biasanya akan memunculkan banyak pertanyaan, mengapa target harus ada, atau harus dibuat dalam hidup?, Apa yang menjadi target saya, dimana saja saya harus menetapkan target, lingkungan apa yang membutuhkan penetapan target saya, kapan mau saya tetapkan dan laksanakan, karena ada kata "yang telah ditetapkan" di definisi target. Siapa yang harus menetapkan?, apakah cuma saya atau bagaimana?, dan bagaimana cara menetapkan target?. Aih ribet ya?, eh jangan salah, semua ndak ribet kalau memang kita tahu ilmunya, yuk ikut saya mencari informasi. 

Kita mulai dari nol ya..eh mulai dari mengapa target harus dibuat. 

Kita hidup mengalami pertumbuhan, perkembangan baik secara fisik maupun psikis. Saat mengalami perkembangan kita membutuhkan target sebagai ukuran yang mempermudah kita menilai, oh ya, saya berkembang, saya bertumbuh, dan hal baru lainnya yang kita alami. Contohnya begini, anak saya saat berusia 10 tahun memiliki tinggi badan sekitar 115cm, anak saya mau menambah tinggi lagi pada saat usia saya 11 tahun, maka salah satu cara mengetahui berapa tinggi yang harus dicapai anak saya, kami menetapkan target. Jadi target harus dibuat agar seseorang mengetahui apa yang mau dituju dengan lebih jelas, dengan membuat target seseorang mampu memperjelas usaha apa saja  yang harus dilakukan dalam mencapai sesuatu. 

Secara bahasa, di atas saya mengutip arti kata target menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), untuk mempermudah, saya menyebut target sebagai sasaran dan batasan. Mungkin ada yang bertanya, apa perbedaan dengan tujuan?, biasanya tujuan lebih bersifat abstrak dan lebih global. Misal nih, saat ini saya mengikuti KLIP, yakni Kelas Literasi Ibu Profesional. Apa tujuan saya, saya ingin menuliskan pikiran saya secara lebih terstruktur dengan baik, saya ingin meningkatkan kualitas menulis saya. Sementara target saya, saya ingin belajar KLIP selama tahun 2023. Atau, selama mengikuti KLIP saya akan berkomitmen menulis minimal 10 tulisan untuk tetap bertahan di KLIP. 

Biasanya saya menetapkan target berdasarkan prioritas aktivitas. Semakin tinggi prioritas aktivitas tersebut maka semakin perlu saya menetapkan targetnya. Saat ini saya beraktivitas sebagai penggiat komunitas. Agar aktivitas di semua komunitas yang saya ikuti tetap dalam lingkar kendali, saya membuat target pada setiap komunitas yang saya ikuti. Saya tidak ingin terperangkap dalam aktivitas yang sibuk tidak menentu.

Menetapkan target adalah hal yang menyenangkan buat saya. Saya menetapkan target di awal kegiatan. Namun saya bisa juga melakukan penyesuaian target jika ditengah proses mewujudkannya, ternyata saya membutuhkan penyesuaian. Terkadang saya juga membuat target antara.

Fokus bagaimana mewujudkan target.

Ada banyak konsep yang bisa digunakan untuk mewujudkan tujuan hidup, selain untuk mengukur pencapaian tujuan, saya menggunakan konsep berikut untuk menentukan target. Konsep yang saya gunakan adalah SMART, konsep ini saya kenal saat di bangku perkuliahan dulu. Saya mengetahuinya setelah membaca buku teman saya. SMART adalah singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timely. Konsep yang SMART ini pertama kali digunakan oleh George T. Doran pada tahun 1981.

Kita akan membahasnya sedikit ya..

  1. Specific: Tujuan yang tetapkan harus jelas dan spesifik. Saya membuatkan apa saja target yang ingin saya capai secara spesifik. Sebelumnya sudah saya sampaikan, target saya bisa mengikuti KLIP 2023 dengan cara menuliskan 10 artikel sesuai ketentuan yang dibuat oleh pengurus KLIP. Lalu saya akan mencoba fokus pada hal itu setiap bulan. 
  2. Measurable: harus bisa mengukur kemampuan diri untuk mewujudkan target yang direncanakan. Saat merencanakan target tentu saat itu kita tahu bahwa kita mampu meraih nya apa tidak. Saya belajar untuk mengukur sudah sejauh mana diri saya hampir mencapai target itu. Saya akan membuat mapping di atas selembar kertas atau pun di papan tulis ruang kerja saya untuk merencanakan apa saja yang bisa saya lakukan agar target tersebut terwujud. Jika saya mau tetap berada di KLIP saya akan konsisten menulis minimal 10 artikel per bulan. Saya akan melatih diri menulis 30 menit untuk membuat artikel atau tulisan saya menjadi terwujud. Mapping ini  tidak diukur saat proses berusaha dan berjuang tetapi saya sudah mengukurnya sejak saat menetapkan awal target yang ingin saya capai.
  3. Achievable: Tujuan yang ditargetkan harus bisa dicapai. Terkadang rasa optimis yang saya miliki kalah oleh rasa lelah, dalih nya terkadang, oh ya skala prioritas aktivitas di sana memang lebih rendah dibandingkan dengan amanah saya di tempat lain. Konsep di kepala saya lebih di butuhkan di tempat lain. Maka, sedari awal saya mencoba untuk tetap realistis, berkaca agar tetap bahagia dengan aktivitas yang saya lakukan. Saya menuliskan target untuk membuat rencana saya bisa terwujud dengan bahagia. 
  4. Realistic: Realistis berarti saya sadar dengan kemampuan saya dan hal apa yang ingin saya capai. Ketika melihat banyak orang-orang sukses mengatakan bahwa "bermimpilah setinggi mungkin dan janganlah takut untuk bermimpi." maka, saya akan mencoba membuat refleksi menyusun target saya dengan berkata " bermimpilah dengan bahagia, sehingga kamu segera bangun untuk mewujudkannya, Elva." Saya pikir kita semua setuju, jika menginginkan target yang kita buat, tercapai, maka usaha yang kita lakukan harus sejalan.
  5. Time bound: Tahu kapan target harus dicapai. Saya harus tahu kapan saya akan mencapai target yang saya buat. Dengan menetapkan kapan target harus dicapai tentu saja membuat saya lebih termotovasi dalam mencapainya. Walau pun terkadang bisa juga kita merasa tertekan karena tahu bahwa waktu untuk mewujudkan target sudah semakin dekat.

Cara agar konsisten mencapai target.

Saat ini saya hampir gagal sebagai member KLIP, syarat minimal 10 tulisan tidak bisa saya wujudkan di bulan pertama. Biasa, saya sibuk!, ah kalau kita sibuk, seharusnya jangan menambah kegiatan. Basi!

Lalu saya teringat cara yang saya baca tentang melatih konsistensi, baik dari buku maupun dari artikel online. Untuk mencapai kesuksesan menulis di KLIP 2023, tidak hanya dengan membangun kebiasaan baru yang baik, tapi juga mampu konsisten dalam melakukannya. Membuat 10 tulisan tetap tidak akan terwujud jika perhari saya tidak menabung tulisan.

Komitmen saya akan menulis minimal 10 tulisan, untuk mewujudkannya saya akan melatih konsistensi menulis 30 menit per hari, dan saya akan mencicil nya dalam 2 termin waktu, subuh atau pagi hari dan malam menjelang tidur. 


Pertanyaannya, bagaimana cara menjaga konsisten apabila kita termasuk orang yang memiliki banyak aktivitas?

"Kita?", Lu aja kale!..hahahaha

Nah disini saya memikirkan caranya. Cara yang akan saya lakukan adalah :

1. Saya membuat rencana untuk tetap bisa menulis 10 tulisan per bulan. 

Saya akan menabung 30 menit menulis per hari yang akan saya lakukan pagi dan malam hari. Saya tempel besar-besar agar saya ingat dan keluarga juga bisa mengingatkan. Saya memasukkan menulis sebagai bagian checklist kegiatan harian.

2. Konsisten terhadap setiap rencana. 

Sudah dua hari saya konsisten menulis, dan aha!, teruskan tante..anda keren..
biarlah saya narsis sedikit..

Saya akan mengapresiasi diri setelah melihat konsistensi saya menulis dalam dua hari ini. Saya melihat hasil yang memuaskan dan bagaimana perasaan saat mengalami perkembangan menulis. Ternyata bahagia.

3. Berlatih untuk sabar

Saya bisa stres kalau melihat pencapaian teman-teman yang mendapatkan apresiasi di KLIP tanpa melihat apa yang bisa saya latih dengan perlahan. Biar lah rumput tetangga lebih hijau, ada masanya nanti perkarangan nya saya beli!..

4. Memulai dari tulisan yang simpel

"Jangan intip karya mereka Elva, kau juga sudah punya karya, teruskan, mulai lagi dengan hal kecil dan membahagiakan." Hal itu terus saya senandungkan dalam hati, saya lalu menambahkan nya dengan mulai menulis satu kata, dua kata, eh sampai lebih seribu kata, "dan yuk Va, ulangi lagi pada 9 tulisan setelah ini."

Hari ini saya mengikuti Ruang berbagi KLIP, saya bisa melihat bagaimana teman-teman yang sudah menulis dengan baik juga memiliki tantangan saat menulis. Maka mulai saja dengan hal yang simple, bisa diwujudkan. Maka ini menjadi contoh yang bisa saya tiru untuk menyukseskan target saya.

5. Pahami kebahagiaan dan risiko

Saya memperhatikan perubahan level energi saya setelah saya berhasil menyelesaikan 1 tulisan. Maka, selanjutnya saya akan membayangkan mendapatkan kebahagiaan yang lebih baik setelah bisa menulis minimal 10 tulisan.

Lalu saya pertimbangkan bagaimana jika gagal, saya akan keluar dari KLIP. Walaupun bisa masuk lagi di tahun yang akan datang, biarlah itu saya simpan dalam kotak memori jauh sekali, sekarang saya akan berusaha lebih dulu.

6. Melatih habit atau kebiasaan menjadi karakter diri.

Saya kembali mengingat tujuan saya, saya ingin apa yang saya lihat, ketahui dan alami bisa saya tuliskan dengan terstruktur. Maka, untuk mewujudkannya habit harus menjadi karakter baik.

Bahagia dengan target, membuat target untuk bahagia.

Saat mengikuti perkuliahan di Bunda Produktif Institut Ibu Profesional, pada salah satu tahapan belajar, Ibu Septi Peni Wulandani memaparkan tentang melatih habit atau kebiasaan baik yang saat itu sedang kami pelajari. Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan, pendekatan ini bisa dipilih salah satunya. yakni pendekatan berdasar identity base habit dan outcome base habit.

Identity base habit :
  • Melatih habit sampai menjadi identitas diri. Misalnya, saya akan menjadi penulis, maka habit yang akan saya latih adalah konsisten berlatih menulis 1 halaman perhari atau 1 jam atau 30 menit per hari, bonus dari habit ini bisa menghasilkan sebuah buku. Agar habit menjadi identitas diri saya harus melakukan Continuous Improvement dalam melatih habit
Outcome base habit :
  • Pendekatan Outcome ini, melatih kebiasaan sampai ada hasil yang akan dicapai. Misalkan, pada tahun ini saya harus bisa lulus KLIP 2023, habit nya harus menulis 1 halaman, maka habit ini harus didukung karakter yang kuat, agar setelah selesai mencapai target, kita tetap akan melatih habit tersebut, misal jika saya berhasil lulus dari KLIP tahun 2023 saya akan meneruskan menulis sebagai identitas saya, walaupun tidak ada hasil yang saya targetkan. Setelah lulus ya sudah saya tidak meneruskan menulis secara rutin lagi.
Saya memilih melatih kebiasaan yang bisa menjadi identitas saya, namun seperti yang saya tuliskan terkadang saya membuat target antara, dan biasanya saat itu saya menggunakan outcome base identity agar suatu target bisa lebih tergambar dan bisa saya wujudkan untuk waktu yang lebih singkat. Target antara saya adalah membuat 10 tulisan dan lulus KLIP bulan ini.

Kalau kamu bagaimana, sudah menetapkan target kegiatan, mu?

Komentar

  1. Ya Allah kak, habis baca ini barulah sadar awak jarang mempunyai target kecuali menulis seminggu minimal sekali.
    Harusnya ada target impian sih kak. Tapi seringnya awak suka sibuk dengan keseharian yang kadang melupakan target pribadi hikss

    BalasHapus
  2. Tentang melatih konsistensi, saya juga sedang melatih konsistensi.
    Menulis di blog sekali dalam seminggu.
    Jika setahun ada 52 minggu, maka diharapkan di tahun 2023 ini, saya dapat menghasilkan minimal 52 tulisan.
    Apakah bisa mencapai target.
    Kita akan berusaha
    Semangat!!!

    BalasHapus
  3. Belum bisa move on Dari habit menulis nunggu mood hehehe... Udah diupayakan maksimal nyicil sekian menit perhari bikin tulisan gak jarang bikin mager

    BalasHapus
  4. Wah tulisannya mudah dipahami kak. secara diajari step By step makna dari kata target. Jangan-jangan ini kebiasaan emak homeschooler sbg guru buat si anak

    BalasHapus
  5. Wawasan baru bagi saya nih, ternyata menerapkan target itu harus konsisten ya biar tujuan mudah tercapai. Kebiasaan menunda2 pekerjaan ini nih yang jadi penghalang nomor satu target tidak dapat tercapai huhu :'(

    BalasHapus
  6. keren ... nih mba Kelva: salam kenal ya sesama Klipers 99

    BalasHapus
  7. Yeay, mantap kali ah targetnya. Selamat yaa Elva.. tulisan ini masuk nominasi sebagai 3 tulisan yang difavoritkan ya di TTM KLIP. Kereeen. Auto ngitung juga, sudah 10 blm ya setoran saya bulan Februari ini?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping