Membacakan Nyaring untuk Anak, Yuk!

 Membacakan Nyaring untuk Anak, Yuk!

Saat anak-anak kecil, saya suka menemani mereka sebelum tidur dengan membacakan nyaring sebuah buku. Saat ini usia anak-anak saya sudah memasuki usia remaja. Dan momen membacakan nyaring menjadi salah satu yang saya rindukan.

Membacakan nyaring atau read Aloud, semakin dikenal saat ini. Saya senang sekali melihat teman-teman dengan usia ananda batita dan balita bergantian dengan pasangan saat membacakan nyaring. Tahu ga moms, membacakan nyaring adalah salah satu metode mengenalkan buku dan menumbuhkan kegemaran membaca pada anak.

Suatu ketika saya berkesempatan mengikuti TOT membacakan nyaring yang diselenggarakan oleh sahabat saya di Kota Medan. Sebelum mengikuti TOT yang dibuat secara online tersebut saya mendapatkan 2 buku tentang membacakan nyaring.

Salah satu buku yang sampai kepada saya, dan langsung saya buka adalah buku dengan sampul kuning cerah dan gambar bayi yang menggemaskan. Buku itu berjudul Membacakan Nyaring. Buku yang diterbitkan pada 2017 merupakan sebuah buku yang berisikan tips dan trik dalam membangun kecakapan lisan, keterampilan menyimak, dan kecakapan membaca anak usia 0-24 bulan. Dari buku ini, hal yang saya ketahui dan pelajari adalah manfaat membacakan nyaring dan cara menarik minat anak untuk mencintai kegiatan membaca.

Apakah moms sudah tau siapa penulis buku ini?

Ya, benar. Beliau adalah Roosie Setiawan. Beliau juga yang langsung menjadi mentor saat saya mengikuti TOT membacakan nyaring. Beliau merupakan seorang aktivis Read Aloud serta Founder Reading Bugs  Indonesia. Sahabat saya yang mengajak saya mengikuti TOT Read Aloud sampai belajar langsung kepada beliau loh. Mbak Roosie Setiawan dikenal konsisten menyelenggarakan berbagai workshop membacakan nyaring di banyak tempat serta memperkenalkan metode yang tepat bagaimana membacakan nyaring yang bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.

Buku ini ringan untuk dibaca dan dipahami. Buku membacakan nyaring ini cocok bagi orang tua dan calon orang tua yang ingin memiliki anak yang suka baca. Namun, buku ini juga relevan dibaca oleh para pendidik, mahasiswa dan siapa pun yang tertarik pada dunia anak dan literasi khususnya tentang membacakan nyaring. 

Sebagai orang tua, dulu saya mencari berbagai referensi saat membacakan nyaring, saya belum bertemu buku ini saat membacakan nyaring menjadi agenda saya dan anak-anak. Nah dengan hadirnya buku ini, menurut saya setiap orang yang tertarik pada membacakan nyaring bisa mengetahui dan mempelajari bagaimana cara menjadikan kegiatan membacakan nyaring sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak.

Kita dapat mengajarkan para buah hati kita untuk mencintai buku sejak dini. Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah melalui kegiatan membacakan nyaring. Membacakan nyaring dapat kita gunakan untuk membangun kemampuan literasi anak sejak dini. Pembaca buku membacakan nyaring dapat mempelajari cara menerapkan nya pada masing-masing tahapan perkembangan anak.

Lebih detail lagi, setelah membaca buku tersebut, kita akan mempelajari :

  • Apa manfaat dari kegiatan membacakan nyaring;
  • Bagaimana menerapkan kegiatan membacakan nyaring pada tahap mendengar;
  • Bagaimana menerapkan kegiatan membacakan nyaring pada tahap mengamati;
  • Apa yang harus dilakukan pada tahap bergumam dan berceloteh;dan
  • Apa yang menjadi fokus kita pada tahap membuat dan mengucapkan kata.

Buku ini mengingatkan saya dan semua masyarakat bahwa kegiatan literasi perlu dikenalkan pada anak sejak usia dini. Kegiatan membacakan nyaring memiliki manfaat yang penting bagi perkembangan seorang anak, khususnya perkembangan otak anak.

Pada saat anak usia 0-24 bulan, kita dapat mengajarkan kemampuan literasi dini dengan cara yang menarik dan sederhana. Misalnya saja dengan mengajak anak bercakap-cakap, atau bernyanyi, dan juga dengan membaca bersama. Kegiatan sederhana tersebut dapat merangsang terjalinnya serabut-serabut otak pada anak. Membacakan nyaring adalah kegiatan membaca buku bacaan dengan cara membunyikannya pada anak. 

Saat membacakan nyaring, usahakan kita tidak mengerjakan pekerjaan lain, ya. Tahu ga moms bahwa bayi dapat memahami bahwa kita memang memberikan waktu kita sepenuhnya untuknya.  Saat kita memeluk sambil mendekatkan buku kepada bayi kita, hal itu dapat membangun kedekatan tersendiri antara kita dengan anak.

Manfaat  utama membacakan nyaring adalah untuk membiasakan bayi mendengarkan dan menambah kosakata yang berguna dalam proses perkembangan kecakapan berbicara. Jika membaca nyaring ini dilakukan secara rutin, anak kita akan mau membaca, bisa membaca dan suka membaca.

Dalam bukunya membacakan nyaring, Mbak Roosie Setiawan menegaskan “ Membacakan nyaring terbukti melatih daya ingat dan konsentrasi serta menanamkan kecintaan membaca”

Tahap mendengar seorang bayi mulai berkembang saat bayi berusia 0-2 bulan. Pada trimester ketiga kehamilan, organ pendengaran mulai terbentuk secara sempurna. Pada masa ini, orang tua dan keluarga terdekat sangat dianjurkan untuk memperdengarkan suara sesering mungkin.

Begitu juga dengan membacakan cerita. Ketika lahir, bayi akan memberikan reaksi saat mendengarkan cerita yang pernah ia dengarkan ketika masih berada dalam kandungan.

Tahap mendengar merupakan sebuah tahapan ketika bayi sering diperdengarkan suara dari sekitarnya. Tahap ini merupakan tahap yang tepat untuk memperkenalkan bayi pada kegiatan menyimak. Lingkungan yang tenang sangatlah dibutuhkan agar bayi dapat memaksimalkan kemampuannya.

Sebelum  membacakan nyaring dilakukan, ingatlah tujuan kegiatan membacakan nyaring pada tahap ini. Tujuannya adalah untuk membantu bayi mengenali suara orang tua dan kerabat, sekaligus membangun kemampuan mendengar dan menyimaknya. 

Pertama, carilah tempat  dan posisi  yang nyaman untuk membacakan nyaring  serta waktu yang dirasakan cocok buat bayi dan juga Anda. Tentunya, pilihlah buku yang kontennya bermanfaat.

Saat membacakan nyaring, gunakanlah suara sejelas mungkin disertai intonasi yang lembut dan menyenangkan. Bayi akan merasa senang mendengarkannya sekaligus terhibur. Bacalah dengan irama yang lambat agar bayi mudah menangkap kata yang diucapkan. Sesuaikan juga ekspresi suara dengan kisah yang sedang dibacakan sehingga membantu imajinasi bayi.

Setelah membacakan nyaring, buatlah semacam ringkasan, lakukan penolakan atau konfirmasi. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami. Jika bayi tertidur saat membacakan nyaring sedang berlangsung, teruslah membaca hingga kisah selesai. Jangan berhenti!

Kenalkan kegiatan membaca ketika bayi berada pada tahap mengamati. Pada tahap ini, bayi mulai nyaman dengan lingkungan sekitarnya. Bayi tidak saja mendengar, namun juga mengamati asal suara yang ia dengar.

Pada tahap ini, kemampuan melihat bayi mulai berkembang. Beberapa bayi bahkan sudah mampu melihat ilustrasi yang terdapat dalam buku dengan lebih teliti. Pada usia ini,  tujuan membacakan nyaring adalah untuk melatih kemampuan bayi dalam mendengarkan, menyimak, sekaligus mengenalkan kegiatan membaca.

Lakukanlah kegiatan prabaca sebelum membacakan nyaring pada bayi.  Pilihlah buku yang memiliki banyak gambar atau akan lebih baik jika isi keseluruhannya adalah gambar. Pakailah buku yang dapat dimulai dari sembarang bagian, sehingga Anda dapat langsung membacakan bagian yang dianggap menarik. Bacalah gambar mulai dari awal hingga akhir.

Selanjutnya, ikuti dengan membacakan kata-kata atau kalimat yang tertera di dekat gambar. Usahakan untuk membacakan buku yang isinya berhubungan dengan benda atau kegiatan harian seputar bayi dan keluarga. Bacalah dengan suara yang jelas, irama yang lambat, dan intonasi yang lembut serta riang. Gunakan ekspresi suara yang sesuai dengan jalan cerita.

Carilah tempat yang nyaman untuk bayi dan Anda yang membacakan. Misalnya berbaring bersebelahan dengan satu tangan memegang buku, sehingga  bayi dapat melihat wajah Anda dan buku. Biarkanlah bayi ikut memegang buku, tanda bahwa ia tertarik. Oleh karena itu, gunakanlah buku yang terbuat dari bahan yang aman untuk bayi.

Terangkan arti kata jika Anda menemukan kata-kata baru. Buatlah jeda, lalu selipkan beberapa pertanyaan.  Buat juga beberapa pertanyaan seputar pendapat atau perasaan bayi terhadap kisah yang dibacakan.

Biasanya bayi akan memberikan respon balik dengan mengeluarkan suara seperti gumaman.

Meniru suara merupakan fokus kegiatan membacakan nyaring pada tahap bergumam dan berceloteh. Tahap bergumam terjadi pada usia 4-8 bulan.  Bayi sudah bisa menjawab suara terutama suara yang sering didengarnya. Pada masa ini, seringlah memanggil namanya karena bayi sudah dapat mengenali namanya.

Pada tahap membuat dan mengucapkan kata, bayi sudah dapat memahami kata sederhana dan mulai mengenal buku. 

Usia 12-18 bulan merupakan tahap membuat kata. Pada tahap ini, bayi sudah dapat meniru kosakata yang didengarnya, meski hanya bagian belakang atau depannya saja.  Secara umum, bayi sudah dapat  memahami beberapa kata sederhana, melihat detail gambar, menunjuk gambar, dan membalikkan halaman buku sendiri.

Membacakan nyaring pada tahap ini bertujuan untuk mengasah kemampuan menyimak, mendengar, dan menambah kosakata baru. Bayi juga sudah dapat menentukan buku yang menarik, termasuk bagian yang ingin dibacakan secara berulang. Maka biarkan ia mengembangkan kemampuannya tersebut.

Setelah selesai membaca, letakkanlah buku di tempat yang dapat dijangkau bayi. Ajaklah ia berdiskusi mengenai isi buku tersebut. Jangan lupa membawa buku dalam setiap kesempatan. Jika bayi mulai rewel, alihkanlah perhatiannya dengan buku bacaan.

Sementara itu, usia 18-24 bulan merupakan tahap pengucapan. Bayi sudah terbiasa mendengarkan suara Anda.

Ia juga mengenal buku sebagai benda yang ada di sekitarnya dengan cara menjadikannya mainan, membalikkan halaman sendiri, menunjuk beberapa benda lain dan mengucapkan nama benda yang ditunjuk.

Pada tahapan ini, sebaiknya Anda terus memberikan rangsangan untuk membangun keterampilan komunikasi, visual, mendengar, dan berbicara. Hal ini juga dapat membantu bayi dalam meningkatkan kemampuan membacanya kelak.

Ketika membacakan nyaring, mulailah membaca dari awal hingga akhir. Dari sampul depan hingga sampul belakang. Ajaklah bayi untuk menunjukkan bagian tertentu. Biarkan ia aktif dengan membalikkan halaman buku sendiri. Buku yang tidak mudah robek sangat dianjurkan.

Pilihlah waktu yang benar-benar tepat untuk membacakan nyaring, misalnya saat akan tidur malam. Anda harus berusaha meluangkan waktu dan tenaga walaupun lelah mendera. Karena tidak saja kemampuan literasi anak yang ditempa, namun juga memupuk kedekatan antara orang tua dan anak.

Kesimpulan buku

  • Kegiatan membacakan nyaring sangat bermanfaat untuk mengajarkan literasi pada anak sejak dini.
  • Untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda perlu memahami tiga tahapan perkembangan pada bayi sekaligus kegiatan membacakan nyaring yang tepat pada masing-masing tahapnya.
  • Kegiatan menyimak sangat cocok dikenalkan ketika bayi berada pada tahap mendengar.
  • Ketika bayi berada pada masa mengamati, bayi sudah dapat dikenalkan dengan kegiatan membaca.
  • Fokus kegiatan membacakan nyaring pada tahap bergumam dan berceloteh adalah membuat bayi mampu meniru suara yang ia dengar.

Pada tahap membuat dan mengucapkan kata, fokuslah untuk memperkenalkan kosakata baru pada bayi dan juga merangsang kemampuan komunikasinya. 


Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping