Wajah Baru Taman Ismail Marzuki

Pertengahan Juli saya berkunjung ke Taman Ismail Marzuki (TIM) bersama keluarga. TIM adalah pusat kesenian dan kebudayaan yang terletak di daerah Cikini - Jakarta. Taman Ismail Marzuki merupakan salah satu destinasi yang wajib kami kunjungi jika kami ke Jakarta. Kami menyukai berkunjung ke Taman Ismail Marzuki karena tempat ini cukup lengkap sebagai tempat wisata edukasi, seni, dan budaya, dan letaknya juga berada di sekitar pusat kota Jakarta.

Sebagai pusat kesenian dan kebudayaan, Taman Ismail Marzuki seringkali menyelenggarakan berbagai macam acara kesenian dan kebudayaan. Di Taman Ismail Marzuki juga terdapat berbagai macam fasilitas yang menarik untuk dikunjungi. Pada saat kami berkunjung, Australia Global Alumni juga sedang melaksanakan photo exhibition.

Bagi teman-teman yang belum pernah ke Taman Ismail Marzuki dan ingin mengetahui apa saja yang ada di Taman Ismail Marzuki? Bagaimana sejarah Taman Ismail Marzuki didirikan? Dan di mana lokasi Taman Ismail Marzuki berada? Simak ya tulisan saya di blog ini.

Sejarah Taman Ismail Marzuki

Untuk mengetahui sejarah Taman Ismail Marzuki salah satu data yang bisa kita temukan adalah data yang berasal dari Dinas Kebudayaan, Taman Ismail Marzuki dibangun pada tahun 1968 di area seluas kurang lebih delapan hektar. Taman Ismail Marzuki atau TIM secara resmi dibuka pada 10 November 1968 dan diresmikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.

Pada mulanya kawasan TIM merupakan ruang rekreasi umum Taman Raden Saleh, serta kebun binatang Jakarta yang saat ini sudah pindah ke Ragunan. Kemudian, Bang Ali Sadikin mengubah kawasan tersebut menjadi pusat kesenian agar para seniman Jakarta dapat berkarya dan memiliki wadah bagi para seniman tersebut.

Nama Ismail Marzuki sendiri dipilih sebagai penghargaan pada seniman asal Betawi (Jakarta) yang telah berjasa menciptakan lebih dari 200 lagu ini. Beberapa lagu yang sudah diciptakan oleh Ismail Marzuki antara lain Halo-Halo Bandung, Berkibarlah Benderaku, Nyiur Melambai dan Sepasang Mata Bola.

Lokasi dan Cara Berkunjung ke Taman Ismail Marzuki

Taman Ismail Marzuki terletak di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Untuk menuju ke Taman Ismail Marzuki, kita dapat menempuhnya dengan berbagai cara. Mulai dengan menggunakan kendaraan pribadi atau naik transportasi umum seperti KRL, MRK, atau TransJakarta.

Jika teman-teman berkunjung ke Taman Ismail Marzuki dengan transportasi umum, cara yang bisa teman-teman lakukan adalah sebagai berikut:

  • Cara menuju ke Taman Ismail Marzuki dengan KRL adalah dengan menaiki kereta dengan tujuan akhir turun di Stasiun Cikini. 
  • Cara menuju ke Taman Ismail Marzuki dengan MRT adalah dengan tujuan akhir di Stasiun MRT Bundaran HI. 
  • Cara menuju ke Taman Ismail Marzuki dengan TransJakarta adalah dapat dengan naik bus dengan koridor 5H (Kampung Melayu-Tanah Abang) atau 6H (Senen-Lebak Bulus).

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Taman Ismail Marzuki

Taman Ismail Marzuki sudah buka mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. TIM buka setiap hari, Senin-Jumat. Kamu sudah tahu tidak, untuk harga tiket masuk Taman Ismail Marzuki sendiri adalah gratis alias tidak dipungut biaya apapun.

Namun, jika teman-teman ingin berkunjung ke Taman Ismail Marzuki, sebelum melakukan kunjungan silahkan memastikan terlebih dahulu. Ad beberapa fasilitas yang ada di Taman Ismail Marzuki yang perlu teman-teman pastikan dengan cara melakukan reservasi terlebih dahulu dan ada juga yang dipungut biaya dengan tarif yang ditentukan tergantung oleh pihak penyelenggara acara.

Taman Ismail Marzuki ini semakin keren dan nyaman sejak direvitalisasi oleh Bapak Gubernur Anies Rasyid Baswedan. Selain revitalisasi bangunan secara menyeluruh, yang terbaru, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan galeri seni dan galeri annex yang ada di Taman Ismail Marzuki. Fasilitas di TIM bakal dibuka secara bertahap usai direvitalisasi. Saat kami berkunjung ke TIM, kami sangat ingin bisa masuk ke dalam planetarium, namun ternyata kawasan ini belum selesai dan belum bisa dioperasikan sebagai salah satu kawasan edukasi yang bisa dinikmati oleh keluarga. 

TIM adalah bangunan wadah yang ditujukan untuk membangun suatu ekosistem dalam kegiatan seni serta pengembangan budaya di Jakarta. Kegiatan kesenian kebudayaan bisa tumbuh dan berkembang dengan adanya wadah seperti ini. Dan bukan tidak mungkin Jakarta menjadi salah satu pusat kebudayaan dunia lewat berbagai kegiatan bermanfaat yang dilakukan di Taman Ismail Maruki.

Usai revitalisasi, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) sudah dibuka untuk umum pada tanggal 3 Juni 2022. Wajah baru TIM menjadi bangunan multifungsi diharapkan menjadi wadah para seniman untuk berkarya dan berkreasi. Bangunan TIM yang baru memiliki keunikan, salah satunya gedung panjang.

Gedung yang berasitektur seperti rumah panggung ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu bagian fasad yang unik. Fasad atau lapisan dinding luarnya diukir dari tangga nada lagu "Rayuan Pulau Kelapa" karya Ismail Marzuki. Di bawah gedung panjang, terdapat tempat duduk panjang yang disediakan untuk pengunjung. Gedung panjang ini dinamakan dengan Gedung Ali Sadikin.

Wajah baru Taman Ismail Marzuki setelah dilakukan revitalisasi tergambar dari :

1. Perpustakaan Taman Ismail Marzuki

Saat pembukaan perpustakaan Taman Ismail Marzuki, desain yang ramah anak dan artistik menjadi nilai plus yang kerap dibicarakan publik. Hal ini pun kami rasakan saat berkunjung ke Taman Ismail Marzuki. Perpustakaan Taman Ismail Marzuki memiliki bangunan 3 lantai yang dilengkapi fasilitas membaca, ruang multifungsi, ruang bermain anak, bilik cerita, loker tempat penyimpanan, co-working space, dan ruang siaran untuk Podcast.

Bangunan perpustakaan ini berada di area Gedung Panjang. Interior bangunan yang Instagrammable, membuat kita betah membaca buku di sana. Ruang anak pun dilengkapi dengan berbagai mainan edukasi yang bisa dimanfaatkan keluarga untuk menambah semangat dan membuat keluarga betah berlama-lama berkegiatan di sana.

Perpustakaan Taman Ismail Marzuki menyuguhkan kesan mewah dengan nuansa warna yang hangat, tempat memiliki konsep industrial 4.0 yang nasionalis, modern, dan ramah anak. Pemilihan interior yang didominasi oleh warna cokelat kayu, serta lampu putih kekuningan, membuat tempat tersebut terasa hangat layaknya perpustakaan luar negeri. bagian ini salah satu bagian yang sangat saya sukai.

2. Galeri Seni dan Galeri Annex

Dua galeri seni yang juga berada di Gedung Panjang TIM, difungsikan sebagai ruang pamer bagi karya seni. Dibuka setiap hari pada pukul 10 pagi sampai 8 malam, tema pameran bakal berbeda-beda secara temporer. 

3. Galeri Emiria Soenassa

Nama Emiria Soenassa yang dikenal sebagai perupa perempuan pertama di Indonesia itu diabadikan dalam salah satu galeri seni yang ada di PKJ Taman Ismail Marzuki (TIM). Saat ini, tengah berlangsung pameran memoar perupa Taman Ismail Marzuki yang berlangsung pada 16 September sampai 12 Oktober 2022.

Pameran Memoar yang menampilkan karya seni rupa dari tokoh Dewan Kesenian Jakarta (1968), Akademi Jakarta, dan Pendidik LPKJ-IKJ era 1970-an sampai sekarang itu menghadirkan karya dari Trisno Sumardjo, Affandi, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Danarto sampai F Widayanto.

4. Graha Bhakti Budaya

Graha Bhakti Budaya menyelenggarakan pertunjukan perdananya pada Jumat tanggal 23/9/2022. Berada di luas 14.831 meter persegi dengan 6 lantai, bangunan ini bisa mencakup 954 kursi yang terbagi menjadi dua level.

Selain keempat wajah itu, terdapat pula galeri seni Osman Effendi yang menampilkan berbagai karya seni berupa lukisan, patung-patung, grafis, arsip, dan poster dari tahun 1800-an. Berjalan ke seberang gedung panjang atau gedung Ali Sadikin, berdiri Gedung Trisno Soemarjo. 

Bangunan bertingkat lima dan menyerupai huruf U tersebut merupakan bagunan ketiga yang turut direvitalisasi. Pada bangunan tersebut, terdapat Planetarium dan Observatorium yang mendukung kegiatan astronomi. Kami berharap saat berkunjung kembali ke Taman Ismail Marzuki planetariun menjadi salah satu destinasi edukasi keluarga yang bisa kami nikmati jika kami berkunjung ke Jakarta.







Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping