Singapura, Keluarga, Sahabat dan Smart City

Singapura, sebuah negara yang saya kenal tidak saja dari pelajaran IPS semasa saya bersekolah dasar. Sejak saya kecil ibu saya banyak menceritakan tentang Singapura, karena memang beliau memiliki keluarga dari sisi nenek saya yang tinggal dan sudah menjadi warga negara singa tersebut. Sedari kecil saya melihat ibu saya akan sibuk menyambut dengan hangat kedatangan para sepupu yang berasal dari negara tetangga tersebut. Dengan hidangan khas Sumatera Barat sebagai daerah asal kami semua dan Sumatera Utara, provinsi tempat kami tinggal sampai saat ini, ibu saya menjamu paman dan tante yang berkunjung ke rumah kami. Begitulah perkenalan awal saya dengan Singapura.

Dari informasi Wikipedia yang saya baca, Singapura yang memiliki nama resmi Republik Singapura merupakan sebuah negara pulau dan negara kota di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mi) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan ketiga di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.

Mengingat sejarah berdirinya negara Singapura, sebelum merdeka tahun 1965, Singapura adalah pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB per kapita  tertinggi ketiga di Asia Timur pada saat itu. Setelah merdeka, investasi asing langsung dan usaha pemerintah untuk industrialisasi berdasarkan rencana bekas Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng Swee membentuk ekonomi Singapura saat ini.

Economist Intelligence Unit dalam "Indeks Kualitas Hidup" menempatkan Singapura pada peringkat satu kualitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di dunia. Singapura memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia. Negara ini juga memiliki persentase pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia pada tahun 2010. Jika kita ingin melihat salah satu contoh negara maju, maka Singapura termasuk salah satunya.

Kita tentu takjub bagaimana negara yang memiliki ukuran kotanya tidak jauh lebih besar dari kota Jakarta ini, mampu menjadi negara maju dan menjadi rujukan berbagai negara di dunia karena kemajuan tersebut.

Keluarga dan Sahabat.

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, saya memiliki keluarga bertalian darah dari sanak ibu yang tinggal dan merupakan warga negara Singapura. Dahulu nenek Singapura pernah menceritakan bagaimana beliau dibawa oleh suami yang sudah lebih dahulu menjadi warga negara Singapura.

Nenek Hj. Nasibah Oemar menceritakan perkembangan Singapura dari waktu ke waktu yang turut disaksikan nya. Negara tersebut terus maju dan mampu menjaga proses pembangunan tetap berkelanjutan. 

Mengutip dari buku Best of Singapura karangan Ninda Harahap, jarak Singapura dari barat ke timur hanya 48 kilo meter. Sementara, jarak dari utara ke selatan nya hanya 23 kilo meter. Menurut Buku Best of Singapura, negara ini juga mulai dikenal sebagai Garden City atau City of Garden. Pada tahun 1960 Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew memperdebatkan lingkungan bersih dan hijau untuk mengurangi lingkungan perkotaan dengan beton serta meningkatkan kualitas hidup. Itulah awal mulanya program garden City milik Singapura.

Saya dan keluarga sudah beberapa kali melakukan travelling ke Singapura. Perkembangan teknologi dalam berbagai aktivitas semakin baik dan memang mampu membantu masyarakat Singapura sendiri atau pun para pengunjung yang datang ke Singapura. Pelayanan kota dan masyarakatnya terasa hangat.

Saat ini keluarga saya dari sanak nenek sudah semakin berkembang dan bertambah banyak, saya mulai tidak bisa menghafal nama dan asal keluarga. Keluarga kami pun sudah bertambah dan berkelanjutan di Singapura.

Saat melakukan travelling ke Singapura setelah hari kedua lebaran 2023, saya menyempatkan bersilaturahmi dengan salah satu sahabat yang sudah menetap di Singapura. Perkuliahan online di Institut Ibu Profesional mempertemukan kami dan membuat kami semakin intens berinteraksi sampai saat ini.

Saya melihat bagaimana sahabat saya juga semakin berkembang dan mampu memberikan dampak positif bagi kota virtual yang kami tinggali bersama member lainnya. Saya pikir tentu saja apa yang sahabat saya temui dan alami di Singapura turut memberikan warna dalam pengelolaan informasi, teknologi dan manajemen perkuliahan yang kami ikuti dan kami kelola bersama-sama.

Singapura menjadi negara tempat dimana silaturahmi dengan keluarga dan sahabat menjadi sesuatu hal yang sangat dirindukan.

Belajar dari penerapan SMART CITY di Singapura

Apa Itu Kota Cerdas?

Kota Cerdas adalah Kota yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan performance-nya, mengurangi biaya dan pemakaian konsumsi, serta untuk terlibat lebih aktif dan efektif dengan warganya. Sedikitnya ada tiga faktor yang berpengaruh dalam Kota Cerdas, yaitu cerdas ekonomi, cerdas sosial, dan cerdas lingkungan. Kota Cerdas (smart city) juga didefinisikan sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat (Caragliu, A., dkk dalam Schaffers,2010:3). Smart city atau kota cerdas merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Kota cerdas merupakan sebuah visi pengembangan perkotaan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dan teknologi Internet of things dengan cara yang aman untuk mengelola aset kota. (wikipedia)

Kota Cerdas (smart city) ini menggunakan teknologi informasi untuk menjalankan roda kehidupan kita yang lebih efisien. Kota cerdas adalah kota yang menggunakan prinsip-prinsip smart living, smart government, smart economy, smart environment, smart mobility, dan yang juga tak kalah penting adalah smart people. Kota dinilai cerdas secara ekonomi, apabila sebuah kota ditopang oleh perekonomian yang baik dengan memaksimalkan sumber daya atau potensi kota termasuk layanan Teknologi Informasi Komunikasi, tata kelola dan peran Sumber Daya Manusia yang baik. Kota dinyatakan cerdas secara sosial, apabila masyarakat dalam sebuah kota memiliki keamanan, kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan interaksi sosial dengan sesama masyarakat ataupun dengan pemerintah. Terakhir, kota dinyatakan cerdas apabila warga kotanya memiliki tempat tinggal yang layak huni, sehat, hemat dalam penggunaan energi serta pengelolaan energi dengan dukungan layanan Teknologi Informasi Komunikasi, pengelolaan dan peran Sumber Daya Manusia yang baik.

Kota cerdas merupakan sebuah visi pengembangan perkotaan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan teknologi Internet of things (IoT) dengan cara yang aman untuk mengelola aset kota. Aset ini meliputi sistem informasi instansi pemerintahan lokal, sekolah, perpustakaan, sistem transportasi, rumah sakit, pembangkit listrik, jaringan penyediaan air, pengelolaan limbah, penegakan hukum, dan pelayanan masyarakat lainnya. Smart city ditujukan dalam hal penggunaan informatika dan teknologi perkotaan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan. TIK memungkinkan para pejabat kota berinteraksi langsung dengan masyarakat dan infrastruktur kota serta memantau apa yang terjadi di kota, bagaimana kota berkembang, dan bagaimana menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Melalui penggunaan sensor yang terintegrasi dengan real-time monitoring sistem, data yang dikumpulkan dari warga dan perangkat – kemudian diolah dan dianalisis. Informasi dan pengetahuan yang dikumpulkan adalah kunci untuk mengatasi inefisiensi.

Konsep Kota Cerdas (smart city) awalnya diciptakan oleh perusahaan IBM. Sebelumnya berbagai nama sempat dibahas para ahli dunia dengan nama digital city atau Kota Cerdas (smart city). Intinya . Versi IBM, Kota Cerdas (smart city) adalah sebuah kota yang instrumennya saling berhubungan dan berfungsi cerdas. Kota Cerdas (smart city) adalah sebuah konsep kota cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Konsep Kota Cerdas (smart city) pada umumnya meliputi :

  1. Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, dan lingkungan hidup.
  2. Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur.
  3. Kota Cerdas (smart city) dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan infrastruktur bisnis untuk meningkatkan kecerdasan kota.
  4. Kota Cerdas (smart city) membuat kota lebih efisien dan layak huni.

Penggunaan smart computing untuk membuat Kota Cerdas (smart city) dan fasilitasnya saling berhubungan dan efisien.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, dimana semua hal bisa dilakukan melalui sebuah perangkat teknologi yang terkoneksi secara online ke seluruh penjuru dunia tentunya memberikan kemudahan akses informasi yang tak terbatas dalam semua bidang. Hal tersebut jika diterapkan di lini kehidupan masyarakat tentunya juga akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Hal inilah yang mendorong kota-kota besar di dunia untuk berpikir dan mewujudkan sebuah kota pintar, kota cerdas yang akan memberikan kemudahan-kemudahan kepada warganya seiring dengan berkembang dan majunya teknologi. Untuk mewujudkan perikehidupan yang lebih berkualitas dan kota yang berkelanjutan.

Smart City, Smart People.

Hal yang saya apresiasi pada negara Singapura adalah bagaimana kemajuan teknologinya memiliki dampak pada masyarakatnya. Smart city atau kota cerdas merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Saat berkunjung 27 April yang lalu, seperti perjalanan saya ke Singapura sebelumnya, smart city sudah hadir sejak kami menjejakkan kaki di negara maju yang merupakan anggota ASEAN ini. Informasi bisa dicari dengan segara, kami tahu menghubungi siapa jika mengalami kendala, walau pun hanya sebatas mesin.

begitu pun dengan warga negara Singapura. Jika ingin informasi yang lebih jelas, silahkan bertanya, biasanya warga negara Singapura akan senang membantu, walau pun bantuan yang diberikan adalah dengan mengantarkan kita ke tempat atau orang yang lebih tepat dan memahami serta mampu memberikan jawaban dan apa yang kita butuhkan.

Berbagai infografis bisa kita lihat dengan mudah dan didesain dengan cantik dan menambah value kota karena desain yang artistik dan sesuai dengan zaman. Banyak hal menarik dan mampu menjadi daya pikat bagi orang yang melihatnya khususnya bagi kami pada traveller yang datang ke Singapura.

Namun, negara ini juga terkenal dengan sebutan negara seribu aturan. Saman bisa dilakukan baik bila kita menyadari kesalahan apa kita lakukan atau pun secara tidak sadar. Jika kita ingin meminta kejelasan, maka pihak pemerintah akan memperlihatkan CCTV kesalahan apa yang sudah kita lakukan. 

Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping