Sudahkah Saya bertanggung Jawab dengan Komunikasi Ku?



Pekan ke 3 dari training intermediate A Home Team membahas tentang komunikasi. Komunikasi memegang peranan penting dalam interaksi manusia. setelah mendengarkan materi Pak Dodik, kami diminta melakukan praktek Game Komunikasi kepada circle A kami.

Saya memperaktekkan game komunikasi kepada anak-anak. Saya sih sebenarnya tidak yakin, apakah saya sudah memberikan instruksi dengan benar kepada mereka, khususnya kepada Hilmi yang masih duduk di kelas 6 SD dengan istilah bangun ruang yang kurang familiar di telinganya. 

Tantangan yang saya hadapi adalah; 
  1. Sebagai penyampai pesan saya tidak mencatat apa yang saya instruksi kan kepada anak-anak, padahal saya tahu instruksi nya panjang
  2. Tidak menggunakan bahasa lawan bicara saya, yakni anak-anak. Mungkin saya juga bingung kalau jadi mereka
  3. Anak-anak bilang tidak jelas tujuan mereka membuat gambar tersebut apa
Ternyata dari game kecil ini kami bisa memahami materi pekan ke-3 yang disampaikan minggu lalu. 
"Komunikasi itu berbagi pesan/informasi agar dipahami bersama secara sama/seperti yang dimaksudkan." 

Apa yang saya maksudkan belum tentu diterima jelas oleh anak-anak saya. Pemahaman anak-anak saya belum utuh terhadap sesuatu. Dari hal ini saya harus belajar lebih menggunakan kosakata sederhana dan melakukan konfirmasi apakah mereka cukup jelas memahami atau tidak.

Komunikasi yang tidak sama dipahami oleh penerima pesan.


Memiliki aktivitas di beberapa komunitas memiliki tantangan tersendiri, namun itulah yang harus saya hadapi. Dan tugas kali ini meminta saya mempraktekkan game komunikasi dengan circle A saya.

Beberapa minggu ini menurut saya banyak komunikasi yang tidak berjalan sebagai mana mestinya di salah satu komunitas yang saya ikuti, dan saya adalah sekretaris umumnya. Saya bertanggung jawab mengatur tugas dan tanggung jawab setiap elemen organisasi seperti aturan organisasi. 

Aktivitas yang padat, sudah mau dekat dengan deadline pelaksanaan acara yang besar dalam organisasi, tupoksi yang dilanggar, tidak memahami aturan sampai "lain yang disampaikan lain yang diterima", menjadi tantangan yang saya alami, kok ya seperti begini ya yang belajar, disaat belajar eh tantangan nya malah muncul.

Saya jadi teringat pesan Pak Dodik, jangan disampaikan A, jadinya malah A+B+C+D, itu seperti Lamb* Tu*** bertambah pesannya jadi banyak. Apalagi sampai dari pengirim pesan A sampai pada penerima A nya hilang terus jadi B+C+D+E.

Ngenes iya..tapi ini biasa terjadi..

Maka, saat melakukan silaturahmi dengan teman-teman, saya mencoba bermain komunikasi saat membuka pertemuan. Saya mengawali 3 Kata yang menggambarkan komunitas kami saat ini. Ternyata pertanyaan saya memantik teman-teman berkomunikasi dan menyampaikan apa yang dirasakan.

Teman-teman sibuk menunjukkan tulisan 3 kata yang menggambarkan apa yang mereka alami selama berorganisasi. Bahkan yang tidak ditunjuk ingin menunjukkan 3 katanya, walau pun disampaikan di saat game sudah selesai dilakukan.

Pentingnya 2C dalam berkomunikasi.

Clear dan Clarify. Kebayang ya kalau apa yang kita sampaikan eh rupanya yang lain malah salah mengartikan, bahkan bisa jadi marah dan malah berkomentar yang tidak pada tempatnya.

Dalam berkomunikasi di organisasi, komunitas, dan bermasyarakat, ini menjadi koentji, saya bersemangat menularkan 2C ini.

Ternyata ga semua yang gaul itu asyik juga diajak berkolaborasi, saat saya amati ternyata komunikasi adalah awal buruknya kolaborasi. Berbeda dengan berkomunikasi tanpa tujuan kerja, komunikasi dengan tujuan ada kerja sama, program harus jalan penting sekali. 

Untuk sukses menjalankan program kerja, saya mencoba mempraktekkan komunikasi yang dilakukan dengan 2C ini.

Seperti materi pekan-3 yang saya dapatkan, saya melakukan ini karena : "saya bertanggung jawab dengan komunikasi yang saya sampaikan".




 

Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping