Manajemen waktu ibu bekerja.
Bagi kami Hexagonia, pelatihan seperti ini adalah kesempatan berharga untuk mengulang dan melengkapi ilmu tentang manajemen waktu. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, saya ingin melakukan review dan melengkapi pengetahuan tentang manajemen waktu yang juga akan kami terapkan dalam pembuatan buku bersama teman-teman di Co-Housing Manajemen Waktu dan Diri (Maudi).
Manajemen waktu yang dibahas kali ini bisa diterapkan oleh seorang ibu, baik ibu yang melakukan aktivitas di ranah publik maupun domestik, namun sesuai dengan tema pelatihan, kali ini fokus nya adalah manajemen waktu bagi ibu bekerja. Beberapa hal yang menjadi review saya dari pelatihan yang saya ikuti ini antara lain;
Membuat List Kegiatan
Saat membuat list kegiatan ini, kami diminta untuk memetakan seluruh kegiatan dalam kebutuhan 3 ranah energi dan waktu, yakni;
- On fire. Kegiatan yang termasuk dalam list on fire adalah kegiatan yang membutuhkan energi besar dan fokus. Saat On fire kita dapat menggali Ide, membuat planning, menuntaskan kegiatan.
- Biasa Saja. Kegiatan yang bisa dimasukkan kedalam list biasa saja adalah kegiatan yang membutuhkan energi sedang atau biasa. Umumnya kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang bersifat rutinitas dan bisa dilakukan dengan multitasking.
- Santai. Kegiatan yang termasuk dalam list santai adalah kegiatan yang membutuhkan sedikit energi, biasanya digunakan untuk melakukan me-time, leyeh-leyeh.
Saat itu kami diminta memetakan aktivitas berdasarkan kebutuhan energi dan waktu ini. Saya ingin memetakan aktivitas saya sebagai Hexagonia. Hexagonia adalah sebutan bagi kami member Ibu Profesional yang ikut dalam kelas Bunda Produktif.
- Bullet Journal untuk mencatat kegiatan pribadi. Untuk kegiatan ini sebenarnya menarik, namun saya belum tertarik, padahal saya juga membutuhkan fitur ini, namun saya pikir karena saya juga memiliki niat untuk fokus mempelajari tentang blog terlebih dahulu, maka saya akan memaksimalkan blog saya sebelum beralih memakai alat atau fitur lain untuk mencatat kegiatan pribadi. Bagi teman-teman yang berniat mempelajari lebih jauh tentang Bullet Journal silahkan mengikuti torehan keren dari Teh chika.hs
- Google Kalender bisa digunakan untuk meeting, seminar, workshop, kegiatan penting
- Post it untuk membuat menu mingguan
- Google Hangout
- Google classroom untuk pengarsipan
- White board bisa digunakan untuk menulis home education, untuk pencatatan cash flow
- Teknik Pomodoro. Yaitu teknik 25 menit fokus tanpa diganggu lalu istirahat, hanya untuk tugas mendesak.
- Kami menyiapkan bahan pelajaran yang akan dipelajari dan diulang oleh Hilmi. Kami menetapkan maksimal berapa pelajaran per hari yang harus dipelajari Hilmi dengan fokus.
- Kami men-set timer di gawai selama 25 menit.
- Hilmi memulai proses belajarnya dengan fokus sampai timernya bernunyi. Dia berlatih untuk fokus belajar tanpa menyambi misalnya dengan bermain bola, melempar sesuatu, fokusnya dialihkan ke timer. Dan dia berhasil melewati "jendela kerja"nya walau terkadang dia berkata "eh tunggu dulu umi, ulang lagi hafalannya, ulang lagi pemaparannya"
- Namun setelah alarm berbunyi maka saya katakan "waktu jendela kerja selesai", lalu kami mengambil jeda sebentar. saya memberi waktu 5 menit saja. Saya sampaikan tidak mengapa jika beluam selesai sesuai target saat ini nak, nanti kita ulang lagi sampai kita mahir.
- Saat istirahat kami melakukan kegiatan lain seperti minum, makan, ke toilet, meregangkan anggota tubuh ataupun sekedar mengambil HP untuk memeriksa apakah ada pesan penting yang masuk.
- Setelah melewati 3 kali jendela waktu kami pun menyudahi proses belajar hari itu. Sebenarnya kami bukan saja belajar sesuai mata pelajaran Hilmi, namun juga belajar melatih fokus dengan teknik pomodoro itu sendiri.
Manajemen energi dan manajemen emosi
Heatmap
Manajemen risiko
- Selalu sedia rencana rutin
- Menurunkan standar kepuasan
- Perkaya pengalaman
Agar kita tidak mengalami tidak burn out atau kehilangan motivasi atau malah membuat menyerah, kita dalam melakukan identifikasi risiko dan sadari kemampuan diri kita. Mengapresiasi setiap pencapaian adalah salah satu cara yang dapat digunakan. Tetap semangat.
Wah saya juga tertarik nih dengan teknik pomodoro untuk melatih fokus si anak lanang di rumah. Hampir sama dengan anak laki-laki lainnya, anak nomor tiga di rumah juga susah fokus karena gaya belajarnya kinestetik. Nanti aku coba teknik ini mudah-mudahan cocok buat dia. Terima kasih Kak Elva..
BalasHapusSemangat dong hehe
BalasHapusManajemen resiko memang diperlukan dlm berbagai aspek. Agar apa yg kita buat l, bisa kita antisipasi resikonya. Betul ga ya 😀🙏
Kaka, makasi infonya, aku bookmark ya buat dibaca baca lagi, soalnya aku perlu huhu
BalasHapusWah ada Mbak Rosa ya, mentee saya nih beliau, yg paling aktif dan semangat sekali di kelas Buncek lalu. Well noted ya catatannya, Elva... Jadi tetap dapat pengetahuan meski kemarin gak sempat ikut pelatihannya. Salam Hexagonia...!
BalasHapusTertarik sekali dengan metode pomodoro nya. 25 menit fokus ini lebih realistis dibandingkan memberikan jam yang banyak ysoi kurang berkualitas ya.
BalasHapusOiya tadi sempat salah baca aku nya. Kok kayak nama properti.hehe
Boleh coba juga nih untuk anak dirumah.
BalasHapusboleh juga idenya mba soal belajar focus anak. karena anak saya kemungkinan juga kinestetik.
BalasHapustadi saya bacanya podomoro hehehehe
pas diinfo kalo itu bahasa itali, baru deh ngeh, itu ternyata pomodoro haha
Bayangin jadi ibu rumah tangga yg ngurusin keluarga sekaligus ngerjain pekerjaan kantor keliatannya sulit tapi kalo manajemen waktunya baik bisa tetep optimal ngerjain kedua2nya ya kak..
BalasHapusTerimakasih kak Elva, jd penasaran dengan teknik podomoro tapi apakah ribet g ya untuk setting alrm per 25 menit dan setting lagi untuk 5 menit, kalau untuk diterapkan ke anak mungkin bisa, untuk diri sendiri apakah efektif kak?
BalasHapusAda buku yang bisa dipinjem kak terkait man. Waktu? Hehehe