Hai, Saya Elva, Ibu Profesional.



 Saya Elva, saat itu saya istri dan ibu dari 2 orang putra. Satu usia sekolah, satu balita. Saat itu saya pikir saya membutuhkan ilmu parenting yang bisa diterapkan dalam keluarga. saya mendapatkan informasi tentang Ibu Profesional, aktivitas belajar tentang dunia keluarga yang di pelopori ibu Septi Peni Wulandani. Saya mencari tahu ke berbagai orang dan melalui link di dunia maya. Alhamdulillah saya mendapatkan informasi dari salah satu senior saya.

Lalu saya menghubungi ibu Septi, saat itu di Sumatera Utara belum ada Ibu Profesional. Saat itu saya diminta menggabungkan diri ke Provinsi Aceh. Teman-teman disana sudah terlebih dahulu membuat komunitas Ibu Profesional di provinsinya.

Maret 2015, saya dan Yessy Liana Putri, dan alm. Fitri, menginisasi Ibu Profesional di Sumatera Utara, kami sudah berdiri sendiri. Saya sangat bersyukur menemukan guru dan teman belajar.


Acara syukuran pembentukan Ibu Profesional Sumatera Utara kami lakukan secara sederhana


Foto diatas, saat Bunda Septi dan Pak Dodik berkesempatan hadir dalam acara seminar yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional Sumatera Utara.

Belajar di Ibu Profesional dilakukan secara bertahap, saya memulainya dengan mengikuti kelas matrikulasi. Kelas matrikulasi ini adalah kelas awal yang mengenalkan kami lebih jauh tentang konsep ibu profesional. Kami diharapkan memiliki pemahaman apa itu ibu profesional. Ibu Profesional adalah ibu yang menjaga semangat belajarnya. Belajar bertahap untuk bisa mendampingi keluarga untuk tumbuh bersama.

Terlibat dalam PEKA (Peduli Kabut Asap).

Proses belajar bagi seorang ibu di ibu profesional bukan saja terkait keluarga, namun bagaimana bisa berdaya dan terlibat dalam aksi nyata terhadap masalah yang dihadapi oleh lingkungan sekitar kita. Tahun 2015, Indonesia mengalami kebakaran hutan. Saya memilih untuk bisa terlibat dalam gerakan tersebut sebagai koordinator nasionalnya. Wilayah cakupan kerjanya adalah Jambi, Riau dan Kalimantan tepatnya Palangkaraya.

Saya sangat mengapresiasi tim yang secara jarak kota kami terpisah jauh, tidak pernah bertatap muka, Alhamdulillah koordinasi bisa kami lakukan dan PEKA bisa bergerak membantu di 3 Provinsi tersebut.

Tanggung Jawab di ranah Publik.

Tahun 2015 akhir saya harus memilih untuk fokus di ranah publik membantu suami, saya harus fokus dengan keluarga saya. Saya mundur sebagai koordinator regional. Tetapi saya tidak pernah berfikir mundur dari ibu profesional. Selama tidak menjabat apapun kali ini tugas saya terlibat di kegiatan ibu profesional sesuai dengan minat bakat saya, berkontribusi selain menjadi pengurus di regional saya.

Tangkis, Anti kekerasan terhadap anak.

Tahun 2017, Ibu Profesional diajak untuk melakukan kampanye anti kekerasan terhadap anak, turut andil untuk mencegah bullying. Ibu Profesional Sumatera Utara terdiri atas 2 grup, Alhamdulillah kami di kelompok kedua bisa sampai babak final bersama. Saat itu Sumatera Utara bersama regional lain mewakili Ibu Profesional sebagai "The Most Influence Community". Saat itu dari Timnas dihadiri oleh Mba Fardha dan anugerah dilakukan di Surabaya. Hal ini menjadi perjalanan pertama saya ke kota Pahlawan tersebut.



Bonus dari kegiatan ini, saya bisa turut hadir, bergabung dengan IIP Jabodetabek di acara seminar Hari Anti Korupsi se-Dunia di Jakarta pada Desember 2017 di Jakarta. Masyaa Allah ada saja jalan untuk ibu yang bersungguh-sungguh belajar, demikian yang sering saya dengar dari Bunda Septi, dan itu saya alami sendiri.

IP Regional saya kembali.

Tahun 2018 saya kembali mengambil peran di Ibu Profesional Sumatera Utara. Peran yang saya ambil adalah menjadi Koordinator Rumah Belajar (rumbel) Bisnis IP Sumatera Utara. Kegiatan yang kami lakukan adalah berdiskusi tentang bisnis, sampai dengan workshop mini bekerja sama dengan Dilo Medan.


Semua kegiatan diatas tetap dilakukan sembari mengikuti kelas Bunda Sayang dan Bunda Cekatan. Senang sekali memadukan apa yang dipelajari setahap demi setahap namun tetap bisa berkontribusi positif pada lingkungan sekitar.

Ayo lawan Corona.


Sekali lagi Ibu Profesional membuka peluang untuk terlibat dan berkontribusi. Ibu Profesional membuat gerakan Ibu Lawan Corona. Saya terlibat sebagai Koordinator Tim Logistik Ibu Siaga Covid-19. Ada rasa penasaran bisa memimpin dengan tim kerja strategis dan taktis. Bagaimana memimpin dengan fokus pada solusi terhadap masalah yang dihadapi dan melakukan pendampingan pada teman yang dirinya atau keluarga satu rumah terindikasi positif Covid. Tugas tim logistik adalah memastikan kebutuhan ibu yang sedang di dampingi terpenuhi dengan anggaran yang tersedia. Pada program pendampingan yang dilakukan oleh Ibu Siaga ini ada 20 keluarga yang kami bantu dari berbagai kota di Indonesia.

Saat ini saya masuk kelas lagi, kelas itu bernama Bunda Produktif. Saat ini kami membangun kota bernama Hexagon City, saya adalah salah satu Hexagonia. Saat ini saya juga sedang mengajukan diri menjadi salah satu kandidat walikota untuk memimpin kelas belajar kami. Saya adalah kandidat independen yang ingin membuktikan keterlibatan bisa dilakukan sejak dari diri, sejak dari rumah untuk lingkungan.




Begitu lah saya dengan ibu profesional, bahwa disaat saya mengikuti kelas belajar di ibu profesional, kami bisa berperan aktif dalam kegiatan yang terhubung langsung terhadap permasalahan yang ada disekitar kita. Bahwa terkadang saya berada di struktural ibu profesional terkadang tidak sama sekali, namun hal itu tidak membatasi saya untuk bisa terlibat dan berdampak nyata. Itulah nilai dan karakter yang diajarkan selama saya mengikuti kelas di Ibu Profesional. Kami diajarkan untuk terus belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak.

Nah, inilah saya, Elva - Ibu Profesional

Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping