Pengalaman belajar tentang Kreativitas di IIP

Ini adalah pengalaman saya kembali meneruskan proses belajar di kelas bunda sayang batch#2.

Setelah libur cawu-3, fasilitator kelas mengalami pergantian dan penggabungan kelas Sumatera dari kelas sebelumnya Sumut-Aceh. Walhasil kelas jadi lebih ramai.

Sebelum membuka materi 9, materi tentang KREATIVITAS, fasilitator mengajak main tebak-tebakan, ini merupakan ice breaking buat kami agar semakin fokus dengan materi yang ingin didiskusikan.

Gamesnya sederhana sih, salah satunya seperti ini :


Saya dan bunda lainnya diminta menghubungkan ke 9 titik diatas dengan 3 garis tanpa putus. Yah ga susah sih kalau mau berfikir dan mencoba melakukannya. Mau berfikir kreatif ndak? 😉

Lalu, fasilitator meminta kami mendefenisikan apa itu Kreativitas. Saya pun mencoba mencari beberapa referensi.

Salah satunya adalah buku Bunda Sayang,
Kreativitas di buku tersebut dinyatakan sebagai "kemampuan berfikir beragam yang ditandai dengan Fluency atau ide-ide yang mengalir lancar, Flexible atau memikirkan berbagai macam pemecahan masalah, Originalitas atau mencari hal baru yang belum pernah ada dan Elaborasi atau melakukan tuntas, detail dari berbagai sudut pandang."

Ini saya cerna dan saya coba padu padankan dengan bahan bacaan lainnya, sengaja saya simpan sebagai catatan sembari melihat di grup, ternyata fasilitator kami memberikan gambar ini :


Terlepas defenisi KREATIVITAS yang sedang saya pelajari dari beberapa buku sebagai referensi awal saya, gambar yang dikirimkan ini cukup menggelitik rasa penasaran saya, apakah cukup outside the box thinking saja ketika saya ingin mendapatkan ide kreatif yang akan mendorong kretivitas di dalam diri saya muncul?

Saya fikir tidak cukup hanya membuka kotak pemikiran saya saja, tapi ini sebagai langkah awal saya setuju.

Saya melengkapi catatan saya, setelah membuka cakrawala berfikir, hanya satu yang tidak boleh dilanggar yakni PERINTAH AGAMA, lainnya boleh..melompatlah ke cakrawala berfikir tertinggi yang diperbolehkan.

PERINTAH AGAMA tentu merupakan hal yang penting, karena ini pagar buat saya, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh saya fikirkan dan lakukan.

Saya menilai di grup, diskusi diwarnai dengan proses kami mendefenisikan KREATIVITAS masih berdasarkan nalar, belum berdasarkan referensi yang lebih valid atau pun lebih terkesan ilmiah, seperti curcol sih diskusinya dan memakai gaya sersan (serius dan santai), namun belum cukup serius ya dalam hal referensi, termasuk saya..😁


Nah loh, main tebak-tebakan buah manggis lagi..😊




Gambar mana yang termasuk dalam kategori Evolusi, Sintesis dan Revolusi??.

Yang benar dapat do'a..😁

Penasaran????

Ni jawabannya..😂

Gambar 1 itu Sintesis..
Gambar 2 itu Evolusi..dan
Gambar 3 itu Revolusi..😎

Buat saya, ketiga gambar diatas adalah contoh konkrit dari pengembangan daya fikir, rasa dan cipta manusia dalam kehidupan sehari-harinya.

Maka saya harus semakin banyak menemukan bahkan menciptakan porses bertahap dari KREATIVITAS dalam hidup saya.


Lalu bunda fasil memberikan gambar kembali, kali ini gambar yang mengajak saya melakukan refleksi diri.

🚩 Apakah saya sudah menjadi ibu yang kreatif
🚩 Bagaimana upaya saya menjadi ibu yang kreatif.
🚩Kapan saatnya saya ingin memulai menjadi ibu kreatif.

Ketika ditanya apa saja yang menghambat saya menjadi IBU KREATIF, saya fikir hanya satu yang menghambat saya, yakni FIKIRAN SAYA SENDIRI. Semua bentuk hambatan bermula dari fikiran saya. Fikiran ini yang mengendalikan pantulan RASA (emosi) terhadap sesuatu dan Fikiran juga yang menentukan CIPTA dalam hidup saya.

Maka, saat ditanya bagaimana solusinya. Langkah pertama yang saya lakukan menata Fikiran saya agar senantiasa berfikir POSITIF baru melangkah berfikir KREATIF.

Mengapa??

Karena, saya fikir tidak akan tercipta KREATIVITAS dalam hidup saya tanpa saya berfikir POSITIF.

Karena dengan berfikir POSITIF lah saya bisa merasakan kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan yang akan mendorong saya membuka cakrawala berfikir saya, menghasilkan sesuatu yang konkrit dan bermanfaat untuk saya dan lingkungan saya.

Dan ini lah yang saya defenisikan sebagai KREATIVITAS.

Apakah saya sudah menjadi IBU KREATIF?, SEMOGA.

Karena saya sudah memulai proses menata diri saya masuk ke dalam proses kreativitas yang tampak tidak berujung namun sebenarnya gampang sekali menilai apakah saya sudah memulainya, yakni dengan terus menggali komitmen diri apakah saya sudah mampu bermanfaat untuk diri saya, keluarga dan lingkungan saya melalui apa yang saya fikir, rasa dan ciptakan..😊

Sebagai penutup, Saya ingin membagi kutipan yang ditulis pak Rhenald Kasali dalam bukunya "Let's Change! Di hal 118";

"Indonesia butuh mental yang tumbuh, jiwa positif, memulai cara-cara baru, keterampilan berfikir kritis melawan mitos, dan metode pengajaran yang menyemangati.."

Ayo memulainya dari diri sendiri..Ibu-Ibu Indonesia..baru menularkannya ke ananda tercinta..😊

Bahan bacaan :
1. Bunda Sayang, 12 ilmu dasar mendidik anak, Gazza media, 2013.
2. Let's change!, kepemimpinan, keberanian dan perubahan, Kompas, cetakan sepuluh, 2017.
3. Diskusi Materi Kreativitas bersama fasilitator, Fatheeyah Hasbulloh, November 2017.



#kelas bunda sayang
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping