Evaluasi Latihan Kemandirian 2
#day10
#latihankemandirian
#kelasbunsayiip
Membiasakan yang benar.
Maka menjadi tugas keluarga kami adalah "membiasakan hal yang benar".
Evaluasi terhadap latihan kemandirian kami, terkhusus anak-anak adalah :
1. Berkaitan dengan ibadah, anak- anak semakin sadar kewajiban sholat, azan berkumandang insyaallah mereka selalu bergegas ke masjid. Perlahan kami sampaikan esensi ibadah sholat sesuai dengan tuntunan agama.
Saat ini terkadang Hilmi masih susah khusuk sholat masih tergoda dengan ajakan teman, terkadang masih mau bercanfa disaat sholat, tetapi memang kami baru mengapresiasi kemauannya segera ke masjid, dan hasilnya keren 😊
2. Manajemen waktu belum maksimal dilakukan anak-anak terkait urusan berberes rumah, khususnya ruang tidur mereka, terkadang masih harus diingatkan lagi dan lagi..tapi tidak apa anak..kita terua latihan dan memperbaiki teknik dan strategi berberes rumah yah..😙
3. Belajar semakin menyenangkan dengan kesesuaian gaya belajar mereka dan hasilnya cukup mengagumkan dan mendapat apresiasi positif dari guru masing-masing. Menemukan kenyaman anak-anak, mengembangkan diri dan gaya belajar mereka lebih penting dari sekedar nilai yang mereka dapatkan. Saya sangat senang guru-guru di sekolah anak saya bisa bergandengan tangan untuk mengembangkan anak-anak sesuai gaya belajar dan beraktivitas mereka.
4. Memasak sebagai bekal kemandirian anak-anak adalah hal yang saya latihkan sejak dini. Anak- anak setidaknya mampu mengurus keperluan makan mereka. Bahkan jika terus dilakukan dan sesuai dengan bakat yang dimiliki, bisa saja mereka menyenangi bidang kulineri. Saat ini saya masih terus mengamati kecenderungan minat dan bakat mereka di dunia masak-memasak ini. 😊
#latihankemandirian
#kelasbunsayiip
Membiasakan yang benar.
Kalau pepatah dahulu menyebutkan "ala bisa karena biasa", semua hal yang dilatihkan pada akhirnya bisa dilakukan.
Maka menjadi tugas keluarga kami adalah "membiasakan hal yang benar".
Evaluasi terhadap latihan kemandirian kami, terkhusus anak-anak adalah :
1. Berkaitan dengan ibadah, anak- anak semakin sadar kewajiban sholat, azan berkumandang insyaallah mereka selalu bergegas ke masjid. Perlahan kami sampaikan esensi ibadah sholat sesuai dengan tuntunan agama.
Saat ini terkadang Hilmi masih susah khusuk sholat masih tergoda dengan ajakan teman, terkadang masih mau bercanfa disaat sholat, tetapi memang kami baru mengapresiasi kemauannya segera ke masjid, dan hasilnya keren 😊
2. Manajemen waktu belum maksimal dilakukan anak-anak terkait urusan berberes rumah, khususnya ruang tidur mereka, terkadang masih harus diingatkan lagi dan lagi..tapi tidak apa anak..kita terua latihan dan memperbaiki teknik dan strategi berberes rumah yah..😙
3. Belajar semakin menyenangkan dengan kesesuaian gaya belajar mereka dan hasilnya cukup mengagumkan dan mendapat apresiasi positif dari guru masing-masing. Menemukan kenyaman anak-anak, mengembangkan diri dan gaya belajar mereka lebih penting dari sekedar nilai yang mereka dapatkan. Saya sangat senang guru-guru di sekolah anak saya bisa bergandengan tangan untuk mengembangkan anak-anak sesuai gaya belajar dan beraktivitas mereka.
4. Memasak sebagai bekal kemandirian anak-anak adalah hal yang saya latihkan sejak dini. Anak- anak setidaknya mampu mengurus keperluan makan mereka. Bahkan jika terus dilakukan dan sesuai dengan bakat yang dimiliki, bisa saja mereka menyenangi bidang kulineri. Saat ini saya masih terus mengamati kecenderungan minat dan bakat mereka di dunia masak-memasak ini. 😊
Saya melihat kecenderungan Hilmi si bungsu kami terus menunjukkan minatnya pada dunia marketing, selain dia terkenal jago jualan di kelas, hari ini, awalnya abinya hanya mengajak Ghaza dan Hilmi main masak-masakan, tetapi ternyata Hilmi menyiapkan restorannya sendiri, menjajakan dan menawarkan kepada kami masakan yang disajikan direstonya.
Bahkan uniknya seperti di beberapa tempat makan yang menuliskan menu di sudut meja, begitu juga perlakuannya pada pesanan kami..ah dapat bonus sepertinya kami dalam latihan kemandirian anak kali ini..good job Hilmi..🤗😍
Saya sangat senang melanjutkan latihan-latihan kemandirian lainnya, bahkan akan semakin beragam dan saat ini semakin banyak masukan anak-anak kemandirian apa yang mau mereka latihkan..
Kalau sudah anak-anak yang menuntut belajar, tentu pembelajaran sudah lebih gampang dilakukan karena lahir berdasarkan inisiatif mereka..
INSYAALLAH..😍😊
Komentar
Posting Komentar