Melatih 15 menit pertama untuk fokus

Terkadang saya merasa terjebak melakukan banyak hal pada satu waktu, apalagi saat saya tidak menggunakan kesempatan membuka hari membuat to do list. Alasan klasik menjadi pembela saya melakukan hal tersebut, saya terlalu sibuk sampai tidak sempat melakukan perencanaan di malam atau di pagi hari. Walhasil jebakan padatnya aktivitas pun tidak kalah berbahayanya dengan tidak melakukan apa-apa. Mengapa?, alasannya saya tidak bisa fokus dan memelihara perhatian saya jika saya tidak melakukan perencanaan aktivitas, dan hal ini bisa menggagalkan tujuan yang sudah saya buat sebelumnya.

Ok, saya ingin menata kembali fokus saya.

Kuncinya fokus, kesuksesan Anda akan lebih mudah terwujud.

Kalimat di atas saya baca dari sebuah buku berjudul The Miracle of Focus, karya Sony Adams. Fokus adalah keterampilan mengelola perhatian di dalam pikiran, ucapan serta tindakan yang memungkinkan orang untuk memulai tugas tanpa penundaan dan kemudian mempertahankan perhatian dan usaha mereka sampai tugas selesai. Saya setuju dengan kalimat dalam buku yang menyatakan, saat seseorang melihat,  sesuatu belum tentu dia sedang fokus. Kita dikatakan fokus pada sesuatu, hanya jika perhatian yang kita miliki benar-benar berpusat pada sesuatu.

Fokus membantu saya memperhatikan dan memusatkan pada sesuatu di tengah tantangan, gangguan, rasa letih, bosan atau bahkan kemunduran. Fokus juga menjadi salah satu hal yang saya lakukan agar saya bisa mempertahankan upaya dan energi yang saya butuhkan untuk mencapai tujuan.

Biasanya saya membuat jeda dalam aktivitas mingguan saya dengan membaca buku. Namun, tidak jarang hal tersebut teralihkan misalnya dengan gangguan dari menariknya informasi yang saya lihat di sosial media, berbaring kanan, berbaring kiri, lihat ini lihat itu, dan hari pun terkadang menjadi semakin sempit tidak saja karena aktivitas saya yang sedang banyak, tetapi disiplin dan fokus saya masih kurang terlatih. 

Saat mengambil dan melanjutkan bacaan saya pada buku yang menjelaskan bagaimana memaksimalkan fokus, menembus batas dan meraih sukses besar ini, saya berpikir, oh iya ya, walau pun hari ini saya kurang menata aktivitas, kurang cermat melihat kalender aktivitas yang seharusnya saya lakukan, tetapi saya harus tetap fokus pada pekerjaan yang memang saya ingat dan harus saya lakukan segera. Istirahat atau jeda yang saya ambil dalam hari saya bukan hal yang akan membuat saya lengah lalu menghentikan upaya saya untuk menyelesaikan aktivitas saya.

Ayo Elva, latih kembali fokus mu..berkali-kali saya tanamkan dalam benak.

Seorang profesor ilmu komputer dari University of California, Gloria Mark, mengatakan, “Seorang pekerja hanya bisa fokus selama 40 detik ketika bekerja di depan layar komputer. Setelah itu, mereka akan melakukan hal lain.”Rentang perhatian juga elastis dan akan cenderung berkurang seiring berjalannya usia.

Pada tahun 2015, sebuah hasil studi dengan temuan yang cukup bombastis diumumkan oleh Microsoft. Studi tersebut menyebutkan bahwa durasi fokus manusia untuk melakukan satu hal dalam satu waktu lebih rendah dari ikan mas koki. Tim riset mengambil kesimpulan bahwa perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan penurunan durasi fokus.

Anggapan diperkuat dengan hasil penelitian yang menyebut tingkat konsentrasi manusia menurun sepanjang 2000-2015. Studi tersebut mengambil perbandingan dengan penelitian serupa pada 2000, ketika perkembangan teknologi informasi belum semasif 2015.

Pada tahun 2000, rata-rata otak manusia mampu fokus selama 12 detik. Lima belas tahun kemudian, durasi ini turun jadi 8 detik, satu detik lebih rendah dari durasi fokus ikan mas koki. Saat ini kita juga bisa menyaksikan sosial media seperti berlomba menantang kita membuat informasi singkat yang bisa kita sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Salah satu alasannya adalah hal itu bertujuan menarik perhatian masyarakat yang memilih informasi yang lebih singkat untuk diterimanya. Katanya informasi yang terlalu panjang dan lama lebih mudah di Skip atau ditinggal oleh masyarakat yang menggunakan sosial media.

Saya jadi merenung apakah ini juga ada kaitannya dengan susahnya kita menjaga fokus ditengah banyaknya distraksi baik yang kita sadari atau pun tidak.

Kembali pada penelitian di atas, ada sebuah kritikan yang berasal dari K.R. Subramanian, dia mengkritik penelitian tersebut yang cenderung menjelaskan betapa mudahnya perhatian orang beralih, namun tidak menjabarkan tingkat penurunan konsentrasi. Katanya, jika ditelaah lagi, masalah utama yang terlihat pada penelitian ini adalah multitasking, bukan kurangnya konsentrasi.

Subramanian berpendapat bahwa penurunan durasi fokus terjadi lantaran orang (khususnya kalangan muda) enggan ketinggalan informasi (Fear of Missing Out) atau ketinggalan zaman. Faktor inilah yang mendorong anak muda terus mengikuti segala kebaruan yang muncul di dunia maya. 

Lalu apakah saya juga demikian?

Hmm, tidak juga saya pikir.

Lalu saya jadi berpikir oh berarti saya sudah bukan termasuk dalam kalangan anak muda..hahahaha

Subramanian mengatakan, “Kita harus bisa melihat motivasi orang dalam melakukan sesuatu." Menurut dia hal itu yang lebih penting. Motivasi seseorang melakukan sesuatu menjadi penting agar seseorang dapat menjaga,  memengaruhi durasi dan intensitas fokus nya. Faktor penentu durasi fokus itu beragam dan berhubungan erat dengan dorongan alami sang pelaku.”

Hal senada pun disampaikan oleh Viktor Dorfler (2004) yang dalam Tirto.id. Ia menyatakan bahwa perhatian dipengaruhi oleh motivasi serta kebutuhan manusia untuk eksis, terhubung dengan lingkungan di sekitarnya, dan keinginan untuk berkembang.

Terkait durasi fokus, Dorfler merujuk pendapat Mihaly Csikszentmihalyi (2002) yang mengatakan bahwa, “Orang akan fokus bila ada tuntutan yang lebih besar dari biasanya. Jika tak ada tuntutan atau keharusan, mereka akan cepat bosan. Sebaliknya jika terlalu banyak, mereka akan gelisah. Dan hal ini lah yang harus saya latih dengan lebih fokus. Saya melatih diri untuk tepat merencanakan aktivitas tujuan hidup saya, agar saya bisa meraih target hidup dengan sukses.

Melatih 15menit pertama untuk fokus.

Setelah menetapkan tujuan aktivitas, membuat perencanaan, menetapkan prioritas, hal yang penting untuk diterapkan adalah melatih diri dalam hal-hal teknis yang akan mendekatkan diri saya pada kesuksesan yang ingin saya capai.

Apa latihannya?

Saya menyebutnya melatih 15 menit pertama untuk fokus.

Latihan ini saya lakukan agar saya terbiasa siap memulai semua aktivitas yang beragam, yang bisa jadi karena hal yang dikenal oleh masyarakat secara umum dengan multitasking. Saya membiasakan diri untuk enjoy pada 15 menit pertama setiap saya memulai sesuatu, termasuk hal yang tidak enak sekali pun.

Saya berusaha melakukan self talk agar pikiran, hati, ucapan dan perilaku saya baik dalam menerima apapun sebelum saya siap memberi dan berbagi pada orang lain.

Saya menggunakan 15 menit pertama untuk melakukan kontrol diri, mengingat kembali mengapa saya harus melakukan ini, melakukan itu. Saya menjadikan 15 menit pertama untuk berbicara pada diri sendiri, berterima kasih pada diri sendiri, bersyukur pada Allah sebelum saya memulai aktivitas.

Saya mencoba melakukan refleksi pada kebiasaan saya membaca buku, dahulu memegang buku dan membalik halamannya dalam kondisi hari yang sangat sibuk dan cukup melelahkan adalah pilihan akhir yang akan saya ambil.

Lalu saya tersadar, otak saya pun membutuhkan relaksasi dan asupan gizi dari membaca buku. Maka konsekuensi nya saya harus menyempatkan diri untuk membaca. Ujian 15 menit pertama membaca buku dalam kondisi sibuk tentu saya banyak. Sampai saya bilang ke diri saya sendiri, ayo Elva latih 15 menit pertama mu membaca buku, nikmati setiap tulisannya, temukan nilai, inspirasi, informasi atau edukasi yang akan menambah kekayaan diri.

Tak jarang, saya hanya menyempatkan membaca buku hanya 15 menit saja. hanya itu awalnya. Ternyata kebiasaan 15menit tadi bisa saya tingkatkan  durasi nya, mengatur waktunya dan tujuan saya untuk bisa menikmati isi buku dari pada sekedar membaca buku menjadi tercapai.

Melatih 15 menit pertama untuk fokus menjadi kebiasaan yang membawa saya lebih menikmati aktivitas saya, dan jangan salah sudah demikian pun tetap saja "begitulah kehidupan, latihannya setiap saat, eh ujiannya bisa saja dadakan"

Kalau kamu bagaimana cara melatih fokus mu?





Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping