Day4 : Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak

#Day4
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
#KelasBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak

[8/1 20:01] ‪+62 812-1278-1776‬: *Assalamu'alaykum wr wb*

Salam sejahtera bagi kita semua 😇

Selamat Malam Bunda Profesional 🤗

Malam ini diskusi bersama kami *Kelompok 3*
👩🏻‍💼 Indi Maretia (Pekanbaru)
👩🏻‍💼 Siti Khodijah (Sumatera Barat)
👩🏻‍💼 Yessy Kurniati (Lampung)

Sebelumnya Mari kita awali dengan basmallah & Do'a ⤵
_Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii_

Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.

Sesi Pertama adalah Pemaparan materi, dilanjutkan dengan tanya jawab kemudian sesi terakhir adalah kesimpulan dan penutup.
[8/1 20:06] ‪+62 812-1278-1776‬: 🌷 *MATERI KELAS BUNDA SAYANG IIP SUMATERA* 🌷

*_Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak #11_*

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak, ada baiknya kita samakan dulu pemahaman kita mengenai 3 definisi kunci yang harus kita bersama pahami agar tidak terjadi salah pemahaman. Tiga hal tersebut adalah _seks, gender dan seksualitas._

Seks 👉🏼 _garis pemisah yang tegas antara jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Seks juga lebih menekankan pada anatomis manusia yang kemudian memberi identitas pada yang bersangkutan._

Gender 👉🏼 _"Jenis kelamin sosial" yang identifikasinya bukan secara kodrati tapi karena konstruksi sosial._

Seksualitas 👉🏼 _Bagaimana seseorang merasa tentang dirinya (fisik dan psikis), bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan mereka pada orang lain (cara mereka berpakaian, ciuman, gesture, dll)._

Dalam teori Psychosexual Freud, dikatakan bahwa perkembangan psychosexual terbagi menjadi 5 bagian:
1. Oral (mulut)
📌0-18 Bulan
2. Anal (dubur)
📌2-3 Tahun
3. Phallic
📌 3-6 Tahun
4. Latency (tidak ada fokus libido, fokus ke aktivitas lain)
📌6-12 Tahun
5. Genital
📌 12 Tahun keatas 👆🏻

Masa Bayi (0-2 Tahun)
Perilaku eksplorasi adalah hal yang positif Pada setiap perkembangan, hal ini dapat kita stimulus dengan sentuhan-sentuhan, misalnya ketika menyusui, memeluk, membuai, dll. Hal ini sangat membantu bayi dalam mendefinisikan pengalaman kesenangan dan kenyamanan melalui interaksi manusia dan dari kontak tubuh.

Masa Kanak-Kanak Awal ( 3-6 Tahun)
Rasa identitas gender mulai menguat. Mulai membedakan perilaku sesuai gender yang didefinisikan secara sosial. Anak mulai meniru perilaku orangtua yang berjenis kelamin sama. Mulai muncul pertanyaan terkait seksualitas.
Misal: Darimana bayi berasal?

⚠ *Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Gender* ⚠

*1. Sekulerisme*
Yaitu pemisahan agama dari kehidupan. Usaha menghilangkan batasan-batasan agama dalam kehidupan, pergaulan antar lelaki-perempuan, dll.

*2. Bias Gender*
Rancunya pemahaman masyarakat umum mengenai gender, ditambah dengan pergeseran pemahaman umum mengenai gender yang dipengaruhi oleh masuknya budaya Barat ke Negeri kita.

*3. Maraknya Kasus Asusila*
Banyak kasus sodomi. perkosaan, pelecehan seksual, dll yang terjadi di sekitar kita melibatkan anak-anak.

*4. LGBT*
Terbaru, disahkannya UU mengenai dibolehkannya pasangan suka sama suka melakukan zina. Hal ini semakin memarakkan kasus seperti LGBT yang dengan terang-terangan mengkampanyekan misinya.

Hal-hal tersebut sungguh tidak bisa kita acuhkan. Jangan menganggap itu belum masuk dalam lingkungan kita. Jangan sampai kita meremehkan sehingga kita menjadi orang yang apatis terhadap perubahan sosial yang ada. *Upaya-upaya yang dapat kita lakukan dimulai dari membentengi keluarga kita dengan membangkitkan fitrah seksualitas yang ada pada diri anak sejak abak usia dini.*

_Fitrah seksualitas_ adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. Pendidikan fitrah seksualitas tentu berbeda dengan pendidikan seks. Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai pada pendidikan fitrah seksualitas:
_1. Membuat anak mengerti tentang identitas seksualnya._ Anak bisa memahami bahwa dia itu laki-laki ataupun perempuan. Anak sudah harus bisa memastikan identitas seksualnya sejak berusia tiga.                                         _2. Mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya._
Anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya. Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak. Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan "saya laki-laki" atau "saya perempuan"                        _3. Mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual._ Ketika anak sudah lancar berbicara dan mulai berkativitas dengan peer groupnya di luar rumah, maka orangtua perlu mengajarkan tentang area pribadi tubuhnya. Area pribadi tubuh adalah bagian tubuh yang tidak boleh dipegang oleh orang lain, kecuali untuk pemeriksaan atau untuk dibersihkan.

*SOLUSI*

1. Tanamkan rasa "MALU"
2. Kenalkan anggota Tubuh
3. Ajarkan berkata "TIDAK"
Jika ada yang ingin menyentuh area terlarang
4. Tanamkan konsep menutup aurat dan berpakaian sesuai gender.
5. Tanamkan sisi kewanitaan dan kelakian sesuai jenis kelamin
6. Kenalkan gender ornag sekitar dan keluarga
7. Memisahkan tempat tidur
8. Berdoa agar dijaga sama Allah swt

Refenrensi:
1. Santosa, Harry. 2016. _Fitrah Based Education_. Bekasi: Yayasan Mutiara Timur
2. http://www.deestories.com/2017/08/pentingnya-membangkitkan-fitrah.html?m=1
[8/1 20:26] ‪+62 852-6055-9768‬: Pertanyaan saya:
Jika seorang anak laki-laki usia baligh terindikasi mempunyai kelebihan hormon progesteron didirinya..
Bicaranya,gesture nya dan segala sesuatu yg berhub dengan seksualitas dirinya cenderung seperti perempuan..

Bagaimana meluruskan fitrah seksualitas nya yang benar?
[8/1 20:27] ‪+62 813-6111-4854‬: 1⃣Pertanyaan bunda melsa:
Jika seorang anak laki-laki usia baligh terindikasi mempunyai kelebihan hormon progesteron didirinya..
Bicaranya,gesture nya dan segala sesuatu yg berhub dengan seksualitas dirinya cenderung seperti perempuan..

Bagaimana meluruskan fitrah seksualitas nya yang benar?
[8/1 20:33] ‪+62 813-7949-9334‬: Saya coba jawab mba @melsa berdasarkan pengalamn saya d rs.

Pada kondisi ini yang paling d butuhkan adalah dukungan keluarga. Karena kelebihan hormonal memang d beberpa kasus mempengaruhi pembawaan. Tapi ada pasien d tmpt saya klg ttp mendukunh dgn sll memberikan dukungan moril bahwa fitrahnya sebagia laki2. Pada akhrnya si pasien ttp menjalni fitrahnya dengan baik. Akhrnya berkeluarga dan mempunyai keturunan.
[8/1 20:38] ‪+62 812-1278-1776‬: Ijin menambahkan jawaban Bun Yessy.

1⃣ Pembentukan kepribadian bagi anak laki-laki dan perempuan akan sangat dipengeruhi oleh cara orangtua dalam memperlakukan anak, pengaruh lingkungan, juga lifestyle, budaya. Anak cenderung akan meniru orang yang dijadikannya model. Masa kanak2 ia akan lebih meniru orangtuanya. Juga meniru tingkah laku orang dewasa terutama yang mendapatkan respon positive disekitarnya. Jadi jika memang ada indikasi medis yang sudah diteliti secara medis, maka lingkungan harus dikondisikan, dibantu terutama oleh orangtuanya. Mendukung perilkaunya yang sesuai fitrahnya dengan memberi respon positive. Dan memberi respon negative jika berperilaku tidak sesuai fitrahnya.
[8/1 20:42] ‪+62 852-6000-3303‬: Assalamualaikum... ada kasus seorang ank yg sdh terlibat narkoba, pacaran jg. org tua ingin ank'a brubah tp sy lihat mgkn crnya krg baik. komunikasi antara anak dan org tua masih pada memerintah, melarang, bahkan terkadang marah2. nah, unt merubah org tua tentu sulit. apa yg bs dilakukan org sekitar yg peduli pdnya unt mengembalikannya pada fitrah?mengingat si ank sdh dewasa usia 20 thnan. mf oot bun...
[8/1 20:44] ‪+62 896-6533-4775‬: Pada usia berapakah seharusnya anak sudah  diharuskan tidur sendiri? Anak saya awalnya berani namun makin bertambah usia skrg 6y+ sepertinya rasa takutnya akan sesuatu makin besar..
[8/1 20:45] ‪+62 812-1278-1776‬: Tambahan:
1⃣ Selain mengkondisikan dari orangtua dan lingkungan. Caranya juga bisa dengan menanamkan dalam pola pikirnya sesuai fitrahnya seksualitasnya dan membiasakan kebiasaan2 yang sesuai fitrah seksualitasnya.
Dari cara berpakaian, makan, berbicara, dll.


[8/1 20:46] ‪+62 812-1278-1776‬: 2⃣Assalamualaikum... ada kasus seorang ank yg sdh terlibat narkoba, pacaran jg. org tua ingin ank'a brubah tp sy lihat mgkn crnya krg baik. komunikasi antara anak dan org tua masih pada memerintah, melarang, bahkan terkadang marah2. nah, unt merubah org tua tentu sulit. apa yg bs dilakukan org sekitar yg peduli pdnya unt mengembalikannya pada fitrah?mengingat si ank sdh dewasa usia 20 thnan. mf oot bun...
[8/1 20:47] ‪+62 812-1278-1776‬: 3⃣Pada usia berapakah seharusnya anak sudah  diharuskan tidur sendiri? Anak saya awalnya berani namun makin bertambah usia skrg 6y+ sepertinya rasa takutnya akan sesuatu makin besar..
[8/1 20:49] ‪+62 852-6055-9768‬: Trims jawaban nya bunda @⁨yessy kurniati⁩ Dan bunda @⁨Indi Maretia⁩ ..
Mungkin bagi anak yag sudah terlanjur demikian,lebih banyak diberi kegiatan positif juga ya bun sesuai gendel nya, misalnya. Karate, taekwondo dll. Biar lebih Be A Man gitu kali ya😅..
Makasih bunda.. Tercerahkan. 🙏🏻
[8/1 20:50] ‪+62 813-7949-9334‬: Ijin menjawab bunda indi dan bunda dijah.

Pada kasus yg sudah komplek sprtin ini (maaf bun) knp sy bilang komplek karenaanak sudah usia dewasa. Cukup sulit merubahnya jika klg tidak ikut2n berubah.
Karena anak kembali kerumah. Lingkungan mmg harus d kondisikan.
Kalaupun klg agak sulit d ajak berubah mau tidak mau anak di masukkn k lingkungan yang memberikan dukungan moril untuk berubah.
Pada kasus sprti anak sudah mesti belajar dgn orang lain yang bisa mendukungnya untuk berubah.
[8/1 20:55] ‪+62 812-1278-1776‬: 3⃣ Menurut Psikolog Anak Ratih Zulhaqi, usia 2 Tahun sudah bisa dipisah tidurnya dari orangtua. Maksimal 5 Tahun.
Terlalu cepat juga akan meningkatkan hormon stress pada anak.
Memisahkan tidur anak dari orangtua juga akan menghindari anak melihat hal-hap yang belum pantas dilihatnya dan didengarnya, yakni ketika orangtua sedang melakukan HSI. Ketika tanpa sengaja anak melihatnya, anak akan mengadopsinya. Dan bisa melakukan trial nya pada temannya. Dan anak berpikir ino adalah aktifitas yang wajar karena orangtua jg melakukannya.

Hal ini juga akan berdampak pada ketika ada kejadian pelecehan seksual pada dirinya di luar pengawasan orangtua, anak akan menganggap ini biasa.

Misal: Disuruh penjaga sekolah lepas celana, dia nurut saja, dll.
[8/1 21:02] ‪+62 812-1278-1776‬: 2⃣ Ijin menambahkan dari paparan Bunda Yessy.

Betul apa yg dikatakan Bunda Yessy bhw orangtua/keluarga pun baiknya turut berubah.

Bunda, anak adalah amanah. Amanah yg hrs kita jaga bersama dg suami. Mendidiknya sesuai fitrahnya. Jika orangtua diuji dengan tingkah polah anak, maka ada hal yang perlu kita (orangtua) harus renungkan. Apakah pola asuh kita pada mereka sudah baik? sudah sesuai dg syariatNya? atau belum?
Maka, benahi apa yg menjadi kekhilafan dan kesalahan kita. Kemudian teladankan perubahan itu pada anak, doa adalah senjata yg bs menembus langit. Hati anak kita adalah milik Allah swt, maka minta sama Allah utk melembutkan hati anak kita supaya nurut dg orangtua. Berlaku sesuai syariatNya.
Bantu anak kita kembali dalam pelukan kita. Hangatkan hubungan dg anak. Bantu anak utk lepas dari jerat narkoba, jauhkan lingkungan buruknya. Ganti dengan lingkungan yg baik.

Jangan putus asa. Segala pengorbanan kita sbg orangtua dicatat Allah swt.
[8/1 21:02] ‪+62 896-6533-4775‬: Wah berarti sudah terlambat ya... 😔
Adakah tips nya utk membuat anak berani tidur sendiri?  Karena sudah diajak berulang x ga juga,  padahal mau dikawani adeknya yg 3thn
[8/1 21:04] ‪+62 813-7949-9334‬: Tidak ada kata terlambat bun.
Insyaalllah dgn dukungan dr bunda dan klg anak dengan sendirinya akan mandiri. Berikan kepercayaan kalau anak2 bisa tidur sendiri tanpa takut.
[8/1 21:09] ‪+62 813-6111-4854‬: Mulai perlahan-lahan

Sebaiknya Anda sudah mempersiapkan anak Anda untuk belajar tidur sendiri jauh sebelum saatnya tiba supaya anak Anda tidak kaget. Usahakan untuk tidak menakut-nakuti anak dengan cerita seram atau menggunakan ancaman tidur sendiri sebagai senjata untukmendisiplinkan anak. Anda justru harus menyiasati supaya anak merasa antusias dengan kamar barunya. Libatkan anak dalam menata kamar tidurnya mulai dari warna cat, pilihan sprei, dan berbagai perabot kamar lainnya.

Anda juga bisa menggunakan pancingan-pancingan yang menarik bagi anak seperti, “Nanti di kamar barumu, kamu bisa membangun istana boneka sendiri.” Anda harus membantu anak percaya bahwa tidur di kamarnya sendiri merupakan pengalaman yang menyenangkan dan membanggakan, bukan sebagai momok.

2. Ciptakan suasana kamar yang menyenangkan

Agar anak mau tidur di kamar sendiri, ia harus merasa aman dan nyaman dalam kamarnya. Maka, aturlah agar kamar anak terasa hidup tapi cukup tenteram untuk beristirahat. Siapkan boneka-boneka, bantal, dan guling supaya anak merasa aman dan tenang saat tidur. Biarkan juga anak Anda menyimpan beberapa mainan atau buku bacaan di kamar supaya timbul rasa memiliki dan anak cepat betah di kamar barunya.

3. Jangan memburu-buru anak untuk tidur

Apabila selama ini Anda mengantar anak tidur dengan terburu-buru, anak tidak akan merasa mengantuk dan ingin tidur. Ia justru akan merasa gelisah dan menganggap waktu tidur adalah saat-saat yang dibenci. Maka, pastikan bahwa waktu tidur anak menjadi prioritas bagi Anda atau pasangan. Tak perlu memburu-buru anak untuk buang air kecil, gosok gigi, atau berdoa sebelum naik ke tempat tidur. Siasati dengan memajukan jam tidur malam anak. Dengan begitu, persiapannya bisa lebih santai. Anak pun merasa rileks sebelum memejamkan mata. Supaya anak lebih senang ketika waktunya istirahat tiba, bacakan atau ceritakan kisah-kisah menarik untuk mengantarnya tidur.

4. Kurangi sumber gangguan

Anak biasanya akan semakin sulit tidur di malam hari jika ada banyak gangguan di kamarnya. Maka, sebisa mungkin jauhkan sumber gangguan yang bisa memancarkan cahaya seperti televisi, komputer, konsol permainan (PlayStation atau Xbox), dan alat-alat elektronik lainnya dari kamar anak. Jika anak Anda sudah memiliki smartphone sendiri, tawarkan untuk menyimpannya selama anak tidur dan berjanjilah untuk mengembalikannya lagi di pagi hari.

5. Mengatasi rasa takut

Beberapa anak tidak mau tidur sendiri karena takut gelap atau hantu. Untuk mengatasi rasa takutnya Anda bisa menyediakan banyak boneka, bantal, atau selimut yang mengelilingi tempat tidur agar anak merasa aman. Berpura-puralah meminta bantuan salah satu boneka anak Anda untuk menjaganya selama ia tidur supaya lebih tenang dan merasa terlindungi. Yakinkan anak bahwa Anda atau pasangan berada tak jauh dari kamar anak sehingga bisa selalu memantau dirinya.

Jika anak masih takut, Anda bisa mengecek ke kamar tidur anak setiap 10 sampai 15 menit sekali. Saat Anda mengecek dan anak masih bangun, pujilah keberaniannya karena tetap tenang di tempat tidur dan tidak menyusul Anda atau pasangan. Setelah itu, tunggulah lebih lama untuk mengecek lagi anak di kamarnya, kira-kira selama setengah jam atau satu jam. Biasanya saat itu anak sudah tertidur pulas.

Kalau anak Anda takut gelap, siasati dengan lampu tidur dengan cahaya yang lembut. Ajak anak untuk menempelkan stiker-stiker yang bisa menyala dalam gelap untuk mengalihkan rasa takut dari pikirannya di malam hari. Bila kamar Anda berdekatan dengan kamarnya, Anda juga boleh membuka sedikit daun pintunya agar ada cahaya yang masuk dan anak masih bisa merasakan kehadiran Anda dan pasangan.

6. Tetap tegas dan konsisten

Inilah yang tak boleh terlupakan ketika Anda dan pasangan berusaha membiasakan anak belajar tidur sendiri. Ketika anak tak bisa tidur dan menyusul ke kamar Anda, dengan lembut ajaklah dan temani anak untuk kembali ke tempat tidurnya sendiri. Sampaikan pada anak dengan tegas bahwa dia harus kembali tidur karena sudah malam. Kalau Anda membiarkannya tidur bersama Anda dan pasangan, akan semakin susah bagi anak untuk belajar mandiri.

Namun, apabila anak mengalami mimpi buruk, segera tangani dengan menanyakan mimpinya dan meyakinkan bahwa hal tersebut hanyalah bunga tidur yang tidak nyata. Anda harus tetap mengajak anak untuk kembali tidur. Jangan sampai anak Anda menggunakan alasan mimpi buruk sebagai senjata untuk menghindari tidur sendiri di kamarnya.

7. Atur waktu tidur yang tepat

Anak Anda akan susah tidur kalau jam biologisnya berantakan. Maka, Anda harus memastikan bahwa anak tidur pada waktunya. Jangan memaksanya untuk tidur terlalu cepat, tapi usahakan agar anak tidak tidur melampaui jam tidurnya. Jika anak sulit terlelap di malam hari, Anda bisa memotong atau memajukan jam tidur siangnya. Pastikan juga anak Anda sudah kenyang dan sudah ke kamar mandi sebelum tidur agar dia tidak menjadikan hal-hal ini sebagai alibi untuk keluar dari kamarnya di malam hari.

8. Hargai usaha anak

Supaya anak lebih semangat untuk belajar tidur sendiri, Anda bisa memberikan imbalan setelah ia berhasil tidur sendiri di kamarnya. Pastikan imbalan tersebut bersifat sederhana dan tidak terlalu berlebihan, misalnya dengan memberikan ciuman, pujian, dan ucapan terima kasih di pagi hari. Anda juga bisa menghidangkan menu sarapan favoritnya sebagai bentuk apresiasi. Dengan begitu, anak akan semakin terpacu untuk belajar tidur sendiri.
[8/1 21:10] ‪+62 812-1278-1776‬: Bunda Melizar, 😊
Komunikasi salah satu langkah jitu utk membentuk pemahaman anak. Maka komunikasikan pd anak mengapa anak harus tidur sendiri/terpisah dengan orangtua.

Juga bs dg memberi kenyamanan kamar tidur pd anak, bs mendesign kamar anak yg disukai anak2, dll.

Mengajak anak melakukan rutinitas sebelum tidur, seperti mandi air hangat, gosok gigi, membacakan kisah Nabi, dll seperti kemarin kita buat dongeng di materi kemarin 😊
Didalam pengantar tidur kita bs mensuggest anak, anak berani anak sehat anak kuat anak mandiri, berani tidur sendiri dst..

Jk esok dia sdh berani tidur sendiri, maka kita perlu memberikan reward 😊 Bisa pujian atau hadiah aksesoris kamar yg bs dibeli bersama, biar dia yg pilih.

Kalo anak tiba2 minta tidur di kamar orangtua?
kita harus konsisten. Ajak mereka kembali ke kamarnya. Temankan sebentar dengan pengantar tidur. Sampai dia tidur. 😊
[8/1 21:18] ‪+62 852-6055-9768‬: Belom ada kata terlambat bunda Mel sayang😘..
Sekedar berbagi pengalaman bun.. Kami dulu memisahkan ananda tidur sejak usia 3 menuju 4tahun..
Perjuangan nya bukan cuma sianak yang melawan rasa sedih dan ga mau pisah tidur. Tapi kami ortunya juga, khusus nya. Saling nangis,bangun tengah malam terjaga ketok pintu kamar, antar lagi, sama2 bergadang.. Drama bget lah pokoknya😅.
Sambil itu saya juga faham tentang pisah tidur itu melalui cerita2 dari buku2.
Lama juga baru sehasil bun. Sekitar hampri 6 bulanan baru berhasil, itupun masih pake syarat.Tiap malam Minggu tidur bareng mama ayah (sampai sekarang),kalo ayah dinas luar kota tidur kamar mama.😌
[8/1 21:21] ‪+62 812-1278-1776‬: Waa..terimakasih share pengalaman nya ya Bunda Melsa 😊👍🏼
Kami jd turut mengambil pelajaran dr pengalaman Bun Melsa..

Jd, orangtua jg hrs yakin ya..agar anak yakin..
Kalo orgtua ragu, keraguan itu seolah menular pd anak..

Coba deh kita rasakan, pasti iya..kalo kita stress anak cenderung makin rewel..iya apa iyes? 😁
[8/1 21:21] ‪+62 852-6055-9768‬: Benar bun.. Mendekor kamar sesuai dengan keinginan nya, yang murah meriah aja. Ga perlu berlebihan,anak butu pengakuan kepemilikan dan penghargaan atas pendapatnya..
Kalo saya juga sering memberikan hadiah2 kejutan jika dia sudah berhasil melawan rasa takutnya itu..
[8/1 21:21] ‪+62 896-6533-4775‬: Masya Allah...
Semoga Allah memudahkan urusan saya..
Beberapa hal sudah saya lakukan,  diantara menata kamar dan membacakan buku juga doa2 sebagai pengantar tidurnya,  dulunya sudah tidur sama om nya tp sejak om nya nikah balik lagi tidur sama kami plus adeknya yg 3tahun An..
[8/1 21:23] ‪+62 896-6533-4775‬: Kalau harus pakai drama mgkn kami sbg org tua yg butuh persiapan lebih karena banyak,  karena kalau ada drama dan besok kami ber2 kerja pasti lebih repot ya..?
Ada tips khususkah? Utk kondisi yg begini..?
[8/1 21:36] ‪+62 813-7949-9334‬: Semakin besar anak menurt pendpt sy ajaklah bicara lebih dewasa meskipu  ttp dgn bahsa yg d mengerti anak. Insyaalllah dramanya bisa d kurangi bun.
[8/1 21:42] ‪+62 812-1278-1776‬: Sejak kita hamil kemudian melahirkan, pny anak, otomatis persiapan kuota sabar kita harus yg ++ ya Bun, jgn sampai cepat habis macam Telkom**l 🤣🤣🤣

Jadi, malam hari menjelang tidur adalah waktu yg bagus utk mensuggest anak agar paginya tidak ada "drama korea" 😊
Didoakan pas malam, sambil dongengin dia, kita doakan sambil kita sampaikan dlm doa tsb pengharapan kita agar bsk berjalan dg baik, tdk ada tangisan, dll.
[8/1 21:44] ‪+62 812-1278-1776‬: Oh iya, di matrikulasi kita ::) sudah belajar mengenai manajemen waktu. Kita yg bekerja diluar ranah domestik, jg bs menerapkan pembagian wkt.
Sudah mjd konsekuensi kita utk bangun lbh awal, mempersiapkan semuanya, sehingga kita lbh siap jg melayani segala drama pd anak. Jd ga sama2 stress.
Ini butuh pembiasaan. 😊🙏🏼
[8/1 21:48] ‪+62 812-1278-1776‬: Alhamdulillah diskusi kita malam ini bisa dilalui dg baik.
Mohon maaf jk dirasa kurang maksimal.

Kami dr Kelompok 4 pamit undur diri.

Mari kita akhiri dg hamdallah, Istighfar 3x dan doa penutup majelis.

Wassalamu'alaykum wr wb


Komentar

Postingan Populer

Tentang Olfactory dan Gustatory

Juma Lau, Tempat Wisata Asri Dekat dari Medan

Serunya Belajar Mind Mapping