I Love Math : dari jengkalan sampai pecahan bahkan logaritma
#day10
#tantangan6
#Ilovemath
#kelasbunsayiip
Menyukai matematika logis adalah hasil dari pembiasaan menyelesaikan masalah matematik dari keseharian aktivitas kita
Syaratnya dimata anak-anak, aktivitas matematis yang dilakukan harus menyenangkan, seru dan menantang.
Lewat tantangan 6 ini, saya memang sangat tertantang menemukan matematika yang bisa diajarkan dari keseharian anak-anak, menemukan hal yang sejalan dengan gaya belajar anak-anak pun saya upayakn konsisten dilakukan
Kali ini Ghaza mempelajari mulai dari melihat matematika dari jengkalan tangannya, bangunan semisal ubin, bola yang bulat, sampai menyelesaikan pecahan.
Saat itu kami sedang berdiskusi tentang ukuran tas, abi tidak mau mengambil rol sebagi alat ukur waktu itu. Kata abi kalau ubin ini ukurannya 30x30cm maka 35cm itu sekitar segini. Lalu saat diminta mengambil buku pelajarannya untuk menguji apakah muat dalam tas tersebut atau tidak, abi meminta Ghaza untuk mengambil rol juga. Namun dia datang hanya dengan buku ditangan, seketika dia meletakkan buku diubin dan berkata "kalau tadi kisaran 35cm maka bukunya dikisaran ini abi".. like father like son kan..😊😉🤗
Dihari ini Ghaza juga harus mengerjakan PR yang diberikan bu Lia di sekolah, kali ini tugasnya menyelesaikan hitungan pecahan.
Media yang kami gunakan bagi anak visual spasial kami ini awalnya adalah lego. Ghaza sangat gemar main lego. Dia bisa membauat berbagai bangunan dari lego. Selain itu, kami juga memanfaatkan lego untuk belajar pecahan dengan memisahkan bagian lego sesuai dengan pelajaran pecahan.
Belajar pecahan pun sangat mudah untuk difahami, karena legonya sangat membantu visualisasi hitungan yang Ghaza harus selesaikan.
Jadi kalau jengkalan, pecahan sudah bisa disukai, mudah-mudahan konsisten ya bang sampai logaritma, jika abang membutuhkannya..😉
#tantangan6
#Ilovemath
#kelasbunsayiip
Menyukai matematika logis adalah hasil dari pembiasaan menyelesaikan masalah matematik dari keseharian aktivitas kita
Syaratnya dimata anak-anak, aktivitas matematis yang dilakukan harus menyenangkan, seru dan menantang.
Lewat tantangan 6 ini, saya memang sangat tertantang menemukan matematika yang bisa diajarkan dari keseharian anak-anak, menemukan hal yang sejalan dengan gaya belajar anak-anak pun saya upayakn konsisten dilakukan
Kali ini Ghaza mempelajari mulai dari melihat matematika dari jengkalan tangannya, bangunan semisal ubin, bola yang bulat, sampai menyelesaikan pecahan.
Saat itu kami sedang berdiskusi tentang ukuran tas, abi tidak mau mengambil rol sebagi alat ukur waktu itu. Kata abi kalau ubin ini ukurannya 30x30cm maka 35cm itu sekitar segini. Lalu saat diminta mengambil buku pelajarannya untuk menguji apakah muat dalam tas tersebut atau tidak, abi meminta Ghaza untuk mengambil rol juga. Namun dia datang hanya dengan buku ditangan, seketika dia meletakkan buku diubin dan berkata "kalau tadi kisaran 35cm maka bukunya dikisaran ini abi".. like father like son kan..😊😉🤗
Media yang kami gunakan bagi anak visual spasial kami ini awalnya adalah lego. Ghaza sangat gemar main lego. Dia bisa membauat berbagai bangunan dari lego. Selain itu, kami juga memanfaatkan lego untuk belajar pecahan dengan memisahkan bagian lego sesuai dengan pelajaran pecahan.
Belajar pecahan pun sangat mudah untuk difahami, karena legonya sangat membantu visualisasi hitungan yang Ghaza harus selesaikan.
Jadi kalau jengkalan, pecahan sudah bisa disukai, mudah-mudahan konsisten ya bang sampai logaritma, jika abang membutuhkannya..😉
Komentar
Posting Komentar