Berkarya bersama di Zona N Hexagon City
Zona News Time
Pada minggu terakhir Februari 2021 kami memasuki Zona N atau Zona News Time di Hexagon City. Zona ini adalah saat bagi kami untuk mengabarkan kepada dunia bagaimana Hexagon City dengan semua aktivitas produktif nya. Namun sebelumnya ada hal yang harus kami persiapkan. Hal pertama yang disampaikan oleh founding mother, Ibu Septi Peni Wulandani adalah ada fase berkumpul untuk tim yang ada di Hexagon City. Dimulai dari cohousing leader, cluster leader, city leader, tim formula dengan tim masing-masing. Pada level cohousing kami dipersilakan mengambil kembali lembar My Project Journey. Begitu pula untuk tim di level lainnya, kami juga diminta mengambil kembali lembar goals-nya yang telah ditetapkan sebelumnya, apa saja yang sudah direncanakan lalu bawa saat berkumpul bersama.
Apa saja yang akan kami lakukan?
Kami diminta melakukan tahapan Stop, Start, Continue.
STOP, START, CONTINUE
Saat melakukan sesi brainstorming kami diminta melakukan Stop, Start, Continue. Sesi ini adalah cara bagi kelompok atau dalam hal ini Co-Housing untuk melakukan refleksi bersama apakah aktivitas yang berjalan sudah berjalan sesuai yang direncanakan dan setelah kami melakukan refleksi hal apa saja yang perlu diubah. Jika Co-housing ingin bergerak maju, maka kami diminta untuk mengidentifikasi tindakan atau proses yang tidak bekerja untuk kami lalu masukkan pada bagian STOP. Usulan/ide baru yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cara kami bekerja di grup andai kami akan melanjutkan project passion, kami masukkan pada bagian START, dan tindakan / proses yang bekerja sangat baik untuk kami dan tetap harus ada, masukkan di CONTINUE.
Kami diminta untuk berkumpul di Co-Housing masing-masing dengan melakukan:
- Meluangkan waktu 3 menit untuk refleksi
- Menggunakan sticky note untuk menyampaikan suara
- Menggunakan tanda jempol untuk merespon segala sesuatu yang ada di board
STOP (nuansa merah, pink)
- Kami diminta menuliskan proses apa saja yang selama ini tidak bekerja, menjadi delay, dan risiko dalam menjalankan project passion atau selama menjalankan kota.
- Apa saja yang harus kami "stop" dan tidak dikerjakan lagi, apabila project passion ini akan berlanjut?
Apabila selama ini project passion selalu tidak sesuai rencana, maka yang harus kami lakukan adalah men-stop aktivitas tersebut karena akan menjadi risiko atau delay. Misalkan membuat project buku dengan cost yang sangat tinggi, harus di stop karena tidak sesuai dengan budget yang ada. Apa yang membuatnya seperti itu? Tuliskan semuanya dan masukkan kolom stop.
START (nuansa hijau)
Apa hal-hal baru yang bisa kami usulkan untuk meningkatkan proses kinerja kami apabila project passion ini akan dilanjutkan?
CONTINUE (nuansa orange)
- Apa saja yang sudah bekerja baik di project passion kami, dan akan kami lanjutkan?
- Proses atau hal-hal apa saja yang akan kami explore lebih lanjut ke depannya?
Intinya, kami diminta membandingkan kelompok kami pada saat awal memasuki Hexagon City dan saat sekarang ketika kami akan mengakhiri tahapan membangun Hexagon City sampai di zona N. Apa yang sudah baik? Apa yang harus dilanjutkan?
Tahapan Stop, Start, Continue:
Kami lalu diajak memikirkan hal-hal yang sedang atau harus kami lakukan dengan project passion ini, kemudian menuliskan di notes yang berwarna sesuai, dan meletakkan di kolom yang ada. Kemudian teman-teman kami yang lain memberikan reaksinya. Misalkan ada yang harus di stop, ternyata teman lain memberikan usulan ini sebetulnya bisa dilanjutkan dengan cara lain. Perspektif setiap anggota dalam Co-Housing tentu beragam, maka kami diminta untuk memberikan respon. Respon tersebut bisa berbentuk tanda jempol ke atas, jempol ke bawah (jelek banget, tidak suka, membuat stres), bintang (keren banget), ke board diskusi sesuai dengan apa yang dirasakan. Masukkan pula badge _"Stop", "Start", "Keep Going"_ pada board diskusi.
Tulisan kami dalam jurnal-jurnal kami rencananya akan dijadikan masukan oleh Founding Mother. Beliau dan tim akan menyusun _impact report_ untuk melihat mana yang lanjut, mana yang tidak lanjut, dan mana hal baru yang akan lebih baik lagi.
FALSE CELEBRATION
Setelah menjalankan stop, start, continue, lalu kami berkumpul lagi untuk melakukan false celebration. False Celebration ini adalah hal yang penting sebelum menjalankan party celebration sebagai refleksi diri kita dan kelompok/tim kita. Prinsip yang dilakukan pada false celebration adalah : It's OK to make mistakes, as long as I learn from my mistakes.
Tahapan yang dilakukan di False Celebration:
- Apa kesalahan yang pernah saya lakukan selama di Hexagon City?
- Belajar apa saya dari kesalahan tersebut?
- Sekarang saya jadi tahu apa saja yang harus saya lakukan, agar tidak terjadi kesalahan yang sama.
- Tepuk tangan dan apresiasi.
False celebration ini sangat penting karena belajar dari kesalahan masuk dalam memori yang sangat kuat dalam otak. Biasanya kita akan bisa melompat karena kita belajar dari kesalahan. Founding mother mengingatkan kami untuk tidak takut melakukan keslaahan dalam proses belajar. Justru kami boleh menghabiskan lah kuota salah, karena setelah kuota salah itu habis seseorang akan kaya akan pengalaman. Ibu Septi mengingatkan jangan takut melakukan kesalahan atau jangan takut mencoba hal baru, karena ini adalah sarana untuk berani melangkah lagi.
Saya mencoba melakukan refleksi diri. Momentum ini saya pergunakan untuk menikmati proses belajar saya yang tersita oleh kesibukan saya, aktivitas saya baik sebagai anggota di sebuah Co-Housing, Cluster bahkan sebagai Sekretaris Jenderal di Hexagon City. Saya seharusnya memberikan kesempatan bagi diri saya hanya menjadi saya,. dan salah satu kesempatan adalah dengan melakukan false celebration ini.
False celebration juga bisa dilakukan bersama tim. False celebration harus dilakukan pada saat sudah selesai dan sudah paham dengan faktor kesalahan. False celebration tidak boleh dilakukan di tengah-tengah merasakan ketidaknyamanan, karena biasanya jika dilakukan momentum false celebration tersebut bisa menjadi menjadi ajang curhat.
Berinteraksi dengan temansatu Co-Housing saya juga memiliki kesan tersendiri. anajemen diri (Maudi) adalah nama Co-Housing kami. Ki menetapkan Buku Tuntas Manajemen Waktu dan Emosi Diri (TASMARI) sebagai Project Passion kami. Bagi saya mengatur berbagai kegiatan pribadi, keluarga dan beberapa komunitas pada saat bersamaan menjadi tantangan tersendiri. Buku ini menjadi refleksi komitmen saya dalam goal co-housing Maudi yakni terbitnya sebuah buku.
CLUSTER
Pada penjelasan selanjutnya, Ibu Septi menjelasakan tentang Selebrasi Belajar yang akan dilakukan di level Cluster. Hal yang harus kami siapkan adalah konsep selebrasi belajar untuk setiap cluster yang bisa mengimplementasikan tagline kami sebagai KOTA PRODUKTIF, WARGA KREATIF, PENUH IDE SOLUSI. Walau pun selebrasi ini akan kami lakukan di pekan pertama Maret, namun kami bisa mempersiapkannya setelah diskusi pada level Co-Housing telah kami lakukan. Beberapa hal yang kami persiapkan antara lain :
- Think Creative!. Kami diminta untuk menuliskan semua gagasan ide selebrasi belajar pada setiap cluster. Kami diminta membuat konsep yang unik dan menarik, lalu kami menuliskan ide-ide tersebut di sticky note. Hal ini seperti melakukan Curah Gagasan. Semua ide boleh disampaikan dan dituliskan, tanpa penilaian apapun. Prinsipnya: Semua boleh, kecuali yang tidak boleh (terkait CoC).
- Kumpulan brainstorming ide selebrasi belajar ini lalu ditandai dengan sticky note kuning. Kami bisa menggunakan sticky note persegi panjang untuk menentukan garis besar selebrasi. Lalu kami menyematkan di atas setiap grup sticky note warna kuning.
- Kami juga bisa menggunakan bintang untuk memberikan suara pada ide selebrasi yang perlu diprioritaskan.
SELEBRASI BELAJAR
Kami akan memilih 3 ide selebrasi belajar terbaik yang bisa kami kerjakan di cluster, kemudian kami akan memberikan tanda bintang untuk memberikan suara terbanyak.
Founding Mother tidak akan mendikte bentuknya seperti apa, kami bebas menentukan selebrasi yang akan kami lakukan, kami diberi kemerdekaan belajar dan berkarya untuk menghasilkan sebuah karya yang memerdekakan teman-teman lain di luar Hexagon City. Ini adalah salah satu sarana untuk mengapresiasi apa yang sudah kami kerjakan selama ini di Hexagon City.
Action Item. Didalam laporan selebrasi belajar, kami akan melakukan action item antara lain ;
- Menentukan action item apa saja yang perlu dipersiapkan untuk selebrasi belajar terpilih.
- Menyematkan foto personal untuk setiap kontribusi action yang akan dilakukan sesuai passion, dan kami diminta memberikan responsibility tertinggi yang kami miliki.
NEWS TIME
Akhirnya ibu Septi menyinggung tentang News Time. Ibu menjelaskan bahwa kami akan mengabarkan kepada seluruh dunia tentang hadirnya Hexagon City. Kami diperbolehkan membuat News Time dalam bentuk apa saja, dimana kami bisa bersama mengabarkan kepada dunia bahwa Hexagon City hadir dan ada di tengah-tengah dunia. Hexagon City juga akan membuat press release. Lali, Hexagonia dipersilahkan menuliskan di sosial media masing-masing. Hal ini sama dengan apa yang telah dilakukan oleh City Leader yang berhasil membawa virtual conference Hexagon City ke banyak media yang ada di Indonesia. Kali ini kami akan kembali membawa berita baik yang ada di Hexagon City ke media-media, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar Indonesia.
Ibu Septi juga memberikan kejutan. Pada Maret 2021, Hexagon City bukan paripurna, Hexagon City tidak selesai, Hexagon City justru baru memulai aktivitasnya dengan melakukan Grand Launching Hexagon City, Virtual City with Reality Activity. Kami diingatkan kembali proses membangun kota pada awal 6 bulan yang lalu, dimana kami memulai dengan lahan kosong. Kemudian kami membangun infrastruktur, mengisi aktivitas, dan akhirnya kami bisa menunjukkan pada dunia bahwa Hexagon City ada energi di dalamnya.
Tulisan ini terinspirasi dari catatan kuliah milik mba Atin (IP Malang Raya, Cohousing 5 Kepenulisan, Cluster Solutif). 26 Februari 2021.
Komentar
Posting Komentar